Extra Part

1.7K 28 0
                                    

"Ma hari ini jadi kan kita kumpul bareng?"tanya cello

"Jadi mungkin. Emang kenapa pa?"

"Ya gak sih ma. Cuma papa kangen aja sama sahabat papa ma."ucapnya

"Kangen sama sahabat papa nih. Emh kayanya sih jadi. Coba deh papa chat mereka. Tanyain jadi apa nggak kumpul nya?"

"Beress mama cantik."

Tidak lama dari itu datanglah 3 orang anak yang kira-kira usia nya masih SD dan masih balita.

"Ma Yonna daritadi gangguin abang mulu nih. Bosen tau ma digangguin yonna melulu"ucap luthfi si anak pertama

"Ih abangg. Orang yonna cuma nanyain abang lagi ngapain kok. "Ucap yonna membela diri

"Tapi kan abang gak suka!"

"Dasarr Cuek! Manusiaa aneh!"ucapnya langsung duduk disofa dekat papa nya.

"Eeh sudah dong anak-anak. Gak malu apa diliatin noah dari tadi?"tanya megan sang mama.

"Ya mama noah kan juga masih kecil"ucap yonna

"Eits walaupun noah masih kecil tapi dia bisa loh menilai sifat kalian. Jadi lain kali kalo mau berantem liat situasi dulu oke sayang?"ucap mama yang langsung mendudukkan noah dipangkuannya dan mengelus rambut yonna.

"Siap ma!"ucap yonna dengan tersenyum manis.

"Siap bu boss!"ucap luthfi

Keluarga bahagia ini nampaknya sangat harmonis. Bagaimana tidak? Setiap harinya mereka selalu diiringi canda gurau. Baik yang dilakukan anaknya maupun orang tua nya.
Inilah hidup yang indah. Awalnya megan dan cello tidak saling mengenal namun sekarang mereka hidup layaknya lem dan perangko.

Pada sore harinya mereka berlima semuanya berkumpul dihalaman belakangg.
Luthfi dan yonna asik berenang. Sedangkan Cello asik membaca koran dan Megan sibuk menyuapi makan noah.

Ya noah baru berusia sekitar 5 tahun. Luthfi dan Yonna hanya berbeda 2 tahun. Jadi jarak luthfi,Yonna dengan Noah sangat tidak terlalu jauh.

Noah pun mendekati papanya
"Pa. Nanti kita pergi kerumah Om Lucky yah"ucapnya sambil bergelantut dikaki papanya

Cello yang melihat tingkah laku anaknya itu langsung meletakkan koran diatas meja. Dan langsung mengangkat noah untuk didudukkan di pangkuannya.

"Em gimana ya?"ucap cello sambil berpura-pura berpikir

"Ayo dong pa. Nanti kita kerumah om lucky ya."

"Emangnya Noah mau ngapain kesana?"tanya cello

"Mau main sama Danuel pa. Terus juga mau main sama bang Gival"ucapnya

"Kenapa gak main sama bang Luthfi dan kak Yonna aja nak?"ucap papanya yang masih belum mau menuruti permintaan anak bungsunya itu.

"Gak mau. Bang luthfi gak mau diajak kompromi, gak mau nurutin keinginannya noah pa. Terus juga kak Yonna suka jahil"ucapnya menggebu-gebu.
Noah memang tidak terlalu suka kalo disuruh main bersama abang dan kakaknya itu. Tapi kalo disaat moodnya lagi baik. Noah baru mau main bersama mereka. Atau kalau dalam situasi yang tak disukainya.

"Masa sih?"tanya papanya. Ya cello memang suka begitu dengan anaknya. Suka jahil. Dan kebiasaannya itu menurun pada Yonna. Anak perempuan satu-satunya.

"Ih papa. Percaya deh sama Noah. Noah gak bohong tau"ucapnya dengan cemberut dan mengembungkan kedua pipinya kaya balon.

Tiba-tiba Yonna menyeletuk dan ikut menimbrung perbincangan sang adik dengan papa.

"Ih Noah Pemaksa! Kalo papa gakmau main kerumah om lucky gak usah dipaksa juga keles"ucapnya sambil mengambil jus jeruk yang sudah dibuatkan oleh Megan mama nya.

"Ih kak Yonna Apaan sih. Dateng-dateng malah ikut nyambung"ucap Noah tidak terima dengan perkataan kakaknya itu

Megan yang melihat itu hanya memutar bola mata jengah. Dia juga suka gemas dengan kelakuan Noah. Dan satu lagi Suaminya itu bukannya ngejawab iya. Ini malah diajak Basa-Basi dulu.

"Udah deh. Nanti kalo papa gak mau. Noah pergi sama mama aja kerumah om lucky nya."ucap mamanya.

Dan tepat sudah mama nya berbicara. Cello langsung menatap nya aneh. Dan saat itu Luthfi pun ikut menyaut dan mendekat kearah Mama dan papa nya serta kedua adiknya itu.

"Luthfi ikut ya ma"ucapnya menimbrung dan langsung duduk didekat mamanya

"Boleh bang"

"Yee berarti nanti yang pergi kerumah om lucky. Noah mama sama bang Luthfi ya"ucap Noah dengan riang.

"Enak aja. Kakak juga mau ikut kali dek!"ucap yonna yang tidak terima atas apa yang sudah diucapkan oleh noah

"Papa juga ikut!"

"Beneran papa sama kak Yonna mau ikut?"tanya Noah

Yonna dan papanya pun saling berhadapan dan mengisyaratkan sesuatu. Lalu mereka berdua tersenyum.

Megan yang melihat Yonna dan Cello seperti itu hanya bisa terkekeh kecil. Emang benar ya kata pepatah."buah jatuh tidak jauh dari pohonnya"

"Mama kenapa ketawa?"tanya cello yang melihat megan tadi terkekeh.

"Siapa yang ketawa? Papa ngigo kalii"ucap Megan yang berpura-pura tidak ketawa saat ditanya cello sang suaminya.

"Tadi mama ketawa loh !"ucap Cello yang masih terus memperhatikan wajah Megan

"Papa apaan sih kok ngeliatin muka mama mulu. Udah deh mending sekarang kita siap-siap buat kerumah bang lucky"ucap Megan dan langsung masuk kedalam rumah meninggalkan suami dan 3anaknya.

Cello pun langsung menyuruh anak-anaknya untuk bersiap-siap dan langsung menggendong Noah.

"Yonna. Luthfi ayo siap-siap! Kita mau kerumah Om Lucky. Noah ayo kita siap-siap" ucap Cello dan langsung menggendong Noah untuk dibawa masuk kedalam rumah.

Yonna dan Luthfi pun mengikuti papanya masuk tanpa menjawab perkataan papanya tadi. Setelah cello sudah menggantikan baju Noah.
Cello pun langsung masuk ke kamarnya. Dan saat ia masuk dia sedang melihat Megan yang lagi bersiap-siap memilih baju.
Cello pun langsung duduk dipinggiran ranjang kamar mereka.

"Ma, gimana kalo hari ini kumpul-kumpulnya dirumah Lucky aja?"tanya Cello sambil memainkan hpnya.

"Boleh aja si pa. Lagian rumah bang Lucky juga besar. Sekalian Anak-anak juga bisa pada main. Dan kitanya juga bisa kumpul-kumpul."ucap Megan yang telah selesai memilih baju. Dan saat ini ia lagi duduk di depan cermin sambil make up

"Iya. Yaudah kalo gitu papa kabari mereka dulu"

Setelah Cello mengatakan itu ia pun langsung mengabari Semua teman-temannya. Ya!termasuk Riska.

Skip

Saat ini mereka semua sudah berkumpul dirumah Lucky. Abangnya Megan yang kedua.
Dan saat ini juga mereka semua lagi berkumpul di taman. Halaman belakang rumah Lucky.

Mereka kembali bercerita tentang masa-masa mudanya dulu. Tentang masa SMA mereka. Sampai mereka semua Nikah dan memiliki anak.
Rasanya waktu cepet banget berlalu. Padahal mereka baru saja merasakan bahwa kemarin adalah hari kelulusannya. Hahaha ini lah kehidupan.
Dimana hidup ditentukan oleh waktu.

Next?
Baca terus ya guys! Banyakin votenya boleh?
Dan satu lagi! Tolong baca cerita aku yang kedua ya! Judulnya Nostalgia.


Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang