VILLA'S (Tamat)

Hanya aku

Lisa POV
Saat aku keluar menuju teman²ku,aku sangat terkejut karena tidak ada satupun orang di luar sana selain aku. Aku awalnya tertawa-tawa sendiri karena aku pikir mereka mengerjaiku,dan saat aku mencari-cari mereka tapi tidak ketemu juga dan aku bilang "Woy kalian jangan becanda dong!gue takut nih" kataku yang mulai ketakutan.

Rya POV
Aku,Dea,Devon,dan Boy mengikuti seseorang ke arah pantai. Karena kami penasaran apa yang dia lakukan di pinggir pantai,kami mengendap-endap tanpa menimbulkan suara. Saat itu aku melihat orang tersebut menggunakan pakaian yang serba tertutup ya dia menggunakan jubah hitam dan menutup kepalanya,serta menggunakan masker yang hanya terlihat matanya.

Kami cukup bingung apa yg dia lakukan malam² begini,pakai pakaian begitu juga. Kami terus mengawasi orang itu,saat itu juga aku baru sadar karena kami hanya ber empat aku baru sadar kalau Lisa gak ada.
"Woy lisa mana?"tanyaku,dan yang lain pun melihat² disekitar "ohya tadi kan Lisa ke toilet kita ninggalin dia sendirian di villa!" Jawab Dea dan kamipun langsung menuju Villa sambil berlaian.

Saat kami sampai disana,terlihat villa begitu gelap dan sepi. Apakah Lisa telah tidur? Tapi sepertinya tidak mungkin.

Lisa POV
Aku tersadar dari pingsanku,dan melihat² segala yang ada di ruangan itu ah ini kamar pikirku,tapi saat aku ingon bergerak tiba-tiba tidak bisa dan ternyata tubuhku diikat siapa yang melakukan ini? Kalau sahabat-sahabat ku tidak mungkin. Dan aku mencoba mengingat semuanya dan aku baru ingat bahwa saat diluar tadi aku dipukul orang dibagian bahuku dan pingsan.

Dan seseorang pun datang dia menggunakan jubah hitam,dan masker. Dia menatapku tajam,di saat inilah aku ketakutan dan berteriak-teriak minta dilepaskan"arrgh lepasin gue,lepasin". Lelaki itu pun mendekati ku dan bertanya"Siapa namamu",aku tidak menjawabnya karena aku takut. "Jawab!!!" Bentaknyaa dan aku terpaksa menjawab"L-Lisaa".

"Oh"jawabnya,dan terdengar suara ketukan pintu dan ada suara yang memanggilku,ah itu seperti nya mereka datang.
Lalu lelaki ini bilang"kau diam saja,jangan teriak!!!"

Akupun menurutinya.
Dan saat itu dia keluar dari kamar dan menutup pintu kembali.

Author POV
Lelaki itu pun membuka pintu,dan lantas saja mereka terkejut karena bukanlah Lisa yang membukakan pintu melainkan laki-laki yang tadi mereka mata-matai tadi.
"Eh lo siapa?"tanya Boy dengan tegas.
"Kau tidak perlu tahu aku"jawabnya dengan tegas.

"Eh lo apain temen kita didalam"tanya Rya."aku hanya mengurungnya dikamar"jawab lelaki itu dengan santainya. Dan lelaki ini pun menodongkan senjata berupa pistol ke arah mereka.

Lantas mereka pun sangat terkejut dan takut. Lelaki itu menyuruh mereka untuk masuk ke kamar yang satunya,Boy pun langsung menarik tangan Rya yang ada disampingnya dan mereka lari keluar meninggalkan Dea dan Devon yang terlihat jauh sudah dibawa oleh lelaki itu kedalam.

Boy POV
Aku hanya bisa membawa Rya yang tepat disampingku dan mengajaknya lari dari sana dengan secepat mungkin,kami merasa sudah jauh meninggalkan villa itu nafas kami ngos-ngosan hanya terdengar suara nafas kami berdua.
"Kamu gapapa kan Rya?"tanyaku,"iya boy gapapa kok"Kata Rya yang terlihat kecapean dan ketakutan.

"Aku takut"kata Rya,dan aku pun memeluknya erat sembari menenangkan dirinya. "Tenang Rya,aku masih disini. Kita nanti akan bantu yang lainnya buat keluar dari sana".

Dea POV
Astaga apa yang orang ini lakukan kepada ku dan Devon dia mengurung kami di kamar Devon dan Boy,lelaki itu sambil berkata"aku tidak akan mencari teman mu yang kabur,mereka yang akan mencari kalian"sambil tertawa jahat. Dan diapun keluar dari kamar kami dan terdengar suara bahwa dia mengunci kami dari luar.

"Dev,aku takut emang dia mau apain kita sih"tanyaku pada Devon,"aku juga gak tau Dea,apa mungkin dia tau kalau kita tadi sengaja mengintip apa yang dia lakukan?"jawab Devon.

Aku semakin takut"Mungkin?"hanya kata itu yang dapat kuucapkan. Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 malam,aku semakin mengantuk dan aku pun tertidur.