Pagi yang melelahkan... Begitu benakku setelah berpisah dengan anak baru itu, ada hal yang harus ia urus dengan kepala sekolah dan wali kelas...entah ia kelas berapa...
"Shine~" seperti biasa anak ini selalu lengket denganku, memelukku, dan apabila aku tak hentikan tangannya mungkin ia sudah mencium pipiku "Elvi aku jadi susah jalan nih lepasin dong"
"Abisnya aku pikir kamu gak masuk" Seraya melepas pelukannya ia duduk di bangkunya -tepatnya di sebelahku- "aku keasyikan di taman sih tadi" ya Elvira Wood -biasa kupanggil Elvi- sudaj berteman sejak SD...Setidaknya setelah kejadian 'itu' jadi ia sudah tau apa yang ku maksud "hee...tapi biasanya kan kalau begitu kamu terlambat" uhh memang sih kadang aku begitu tapi entah kenapa agak sebal mendengarnya "ya hari ini aku ketemu anak baru sih" entah kenapa Elvi memasang wajah seolah ia menang undian "uoooh Cewek? Cowok? Kelas dimana?" Ini dia mode wartawan dari temanku yang satu ini "cowok tapi aku gak tau dia di kelas mana" ya hanya itu yang aku tau "namanya?" Sebelum sempat menjawab pembicaraan kami dipotong oleh wali kelas kami yang baru masuk...
hari ini masuknya agak lama, ada rapat kah? Setidaknya itu pikirku ya karena hari biasa yang telah ku lewati hal semacam itu sudah menjadi pemikiranku namun semua seolah ditepis bersamaan dengan wajah bahagia Elvi, aku juga tak percaya bahwa ia ada di sini...
anak laki-laki ber-bandana aneh dengan rambut berantakan yang kutemui tadi pagi "Namaku Aura Zen, salam kenal" laki-laki dengan nama seperti perempuan, wajah yang tak terlalu tampan malah lebih kearah imut itu sudah lebih dulu kukenali dibandingkan yang lain, ya aku mengenalnya tadi pagi "sepertinya hari biasa ini sedikit tak biasa...kearah positif tentunya" tulisku di atas buku catatan kecil yang selalu kubawa
Chapter 2 end
KAMU SEDANG MEMBACA
Between: Star★Color Melody
Teen Fiction"dapatkah kau mendengarnya? dapatkah kau melihatnya? melodi indah bak harmoni bintang warna yang lebih indah dari debu bintang" inilah kisah tentang seorang pemuda yang mencari penyebab luka di kepalanya dan pemudi yang mencari orang yang telah meli...