"Kenapa aku harus ikut-ikutan sih" keluhku "maaf-maaf soalnya susah dicari sih" Nio berkata sambil mencari spanduk dan beberapa peralatan lain aku juga ikut diseret sih tapi kupikir akan mudah Setelah kulihat dibawah lemari kayu "ah ini dia!" Lucky aku dapat spanduknya setidaknya begitu pikirku sampai kulihat ternyata ada benda tajam mengenai punggung tanganku sampai membuatku mengeluarkan darah "aduh" reflek kubilang begitu dan menarik tanganku
"Kenapa?" Nio langsung berpaling kearahku "gak apa-apa cuma kena paku? Atau apalah itu pokoknya tajam, yang pasti spanduknya ketemu tuh dibawah lemari aku ke UKS minta plester dulu" lukanya agak lebar jadi aku perlu plester"Plester...ah! Ini dia" hari ini entah kemana penjaga UKSnya jadi aku harus mencari sendiri. Bersamaan dengan itu, aku mendengar lagu, lagu yang dibawakan Shine tadi siang "oh iya hari ini dia ekskul" tanpa sadar aku mengikuti suara itu, suara itu entah kenapa rasanya membuat darahku terpompa cepat, rasanya kekuatanku bertambah...ah mungkin cuma perasaanku saja.
Tak lama kemudian lagunya selesai, tepat saat itu aku kembali mendengar lagu lain, kali ini temponya cepat dan membuatku ingin berlari ke segala arah sekencang yang aku bisaLyric
Diriku ini selalu merasa lemah
Bangkit pun tak bisa ku merasa lelah
Kepada diriku yang seperti itu bye-bye
Sekarang ku kan menggapai STAR DUSTSelalu menunggu, selalu menanti
But now i'm tired tuk berdiam diri
Bila ku diam tak ada yang dimulai
Sekarang ku kejar!Reff:
Ku kendarai STAR DUST di langit malam dan berusaha mengejar punggung mu
Drive to the darkness of the sky night and i hope someday i will catch you
Terjatuh pun tak apa
Tinggal berdiri lagi saja
Menangis pun tak apa
Asal masih bisa tertawaBerlari diantara debu bintang yang kau tebarkan hari itu
And now i'll catch you
STAR DUST DRIVER(Star Dust Driver -Short version-)
Tanpa sadar aku sudah di depan pintu mereka dan tiba-tiba
"Buat yang di luar kalau mau masuk silahkan" Shine yang berkata demikian dan pada akhirnya 'kreek' pintu kubuka "ha-halo" suasana mendadak ramai "Aura? Waah kupikir siapa, Elvi gak ngomong kalau itu Aura sih" kata Shine
"Ya aku kan cuma lihat bayangan di celah pintu doang" Elvira melihat hanya dari celah sempit di pintu yang tak tertutup dengan benar ini?! Ternyata dia pun punya sisi mengagetkan.
"Kak Elvira bisa melihat dari celah sekecil itu?!" Reaksi yang sama denganku ditunjukkan oleh gadis berambut panjang dengan pita(?) Merah yang menghiasi bagian belakang kepalanya dengan tubuh lebih pendek dari yang lain, ia memegang gitar.
"Eh? Rin baru tau?" Kali ini seorang dengan rambut panjang terurai yang duduk di belakang set drum, memegang stik drum, dapat diketahui ia adalah drummer, karena ia duduk aku tak begitu tau tingginya tapi kurasa agak sedikit lebih tinggi dari Elvira.
"Ya wajar sih, Rin kan baru kelas 10" kali ini sang Bass yang angkat bicara, yang mudah diingat darinya adalah rambut ponytailnya "Udah dong Aura binggung tuh" Shine meluruskan pembicaraan lagi "nah sekarang perkenalan member!" Mereka memainkan alat musik mereka lagi dan terdengar bunyi yang padu dengan nada yang mengangkat.
"Gitar! Rin Scarlett" dengan aba-aba dari Shine sang gitaris itu memainkan gitar dengan nada yang keren.
"Bass! Ann Saffron!" Tak mau kalah dengan Rin, Ann juga mengotak-atik bassnya dengan nada yang keren.
"Piano! Elvira Wood!" Aku benar-benar tak menyangka Elvira bisa sekeren itu.
"Drum! Edna Silph!" Ketukan drumnya dapat dengan mudah mengangkat semangatku.
"Dan terakhir!" Shine bersiap
"Vocal-guitar! Shine Lightwise!" Member lainnya yang memberi aba-aba dan Shine memainkan alat musiknya dengan kerennya...pada akhirnya aku cuma bisa bilang keren.Star★Color, baru pertama aku melihat mereka jadi mungkin sudah kebiasaan aku melihat 'warna' mereka. Rin Scarlett, seperti namanya warna miliknya merah namun bukan merah biasa tentunya, ada kilauan-kilauan kecil lalu warna warnanya lebih cerah dari merah, ia kelas 10 Anggota termuda disini. Si ponytail Ann Saffron-atau lebih tepatnya 'kak' karena ia ternyata kelas 12- memiliki warna yang biasa, oranye hanya lebih kearah kuning namun tak sampai kuning dan lagi-lagi berkilau, ukuran badannya yang pendek membuatku tak sadar bahwa ia lebih senior. Kak Edna Silph, kelas 12 yang ternyata benar memang lebih tinggi dari anggota lain, bahkan lebih tinggi dari Elvira yang kira-kira setinggiku, untuk warnanya gak kalah indah dengan yang lainnya, kuning kearah hijau namun tak sampai hijau, berkilau juga. Bahkan Elvira juga jadi lebih berkilau, kalau Shine memang sudah dari awal begitu...kilauan ini sebenarnya apa?
"Jadi Aura? Namamu cantik amat...Setelah ini mau bergabung aja? Kamu belum punya ekskul kan?" Kak Edna yang ternyata ketua ekskul-yang tadinya kupikir itu Shine-menawarkan "hmm aku kan gak bisa main musik, lagipula kalian udah komplit gitu"
"Gak perlu bisa kok, kan masih bisa jadi kacung-eh maksudnya Manager" tadi dia bilang kacung kan?! "Manager ekskul musik emang kayak gimana?" Rin dia nyari budak bukan nyari Manager, lagian mana ada manager ekskul musik, emangnya ekskul sepakbola?! "Hmm bawain minuman buat kita, bawain barang-barang kita, dan lain-lain" beneran nyari kacung nih orang! "Kak Edna bohong tuh, jangan percaya Rin" ah ternyata udah diluruskan duluan oleh Shine "ahahaha tapi emang ada kok manager ekskul musik, dia yang ngatur waktu latihan, ngurus konser dan lain-lain" ya yang pasti aku gak tertarik, karena itu aku menolak lagi "apa boleh buat kan?" Kak Ann sepertinya lebih pengertian "hmm ya sudah deh, kalau gitu lagu terakhir! Starry Dream" Dimulai dengan nada yang pelan, lagu terakhir ini menghanyutkan bayangkuLyric
Dibalik jendela, langit malam terbentang
Mimpi hari itu, masih saja terngiang
Apakah kau masih mengingat janji itu?
Janji kita berdua dibawah langit biruSiang berganti malam, waktu tak bisa berhenti
Tak terasa sudah berapa banyak terlewati
Namun ku percaya pada bintang yang kau tinggalkan iniReff:
STARRY DREAM apa kau juga melihatnya?
Mimpi indah yang penuh dengan warna
Jika engkau melihat langit yang sama ini
Apakah kita bisa bertemu kembali?Tuk melihat bintang bersama lagi
(Starry Dream -short version-)
Melody indah yang mengalir dalam telingaku, menghanyutkan pikiranku
"Rasanya seperti di lautan bintang" tak sengaja aku mengucapnya dengan keras
"Pfft ahahahahaha komen macam apa itu? Ahahaha" ya Elvira yang pertama ketawa diikuti kak Edna.
"Aura puitis amat bikin ekskul puisi gih ahahaha" Yang lebih sebal lagi itu Rin yang berusaha menahan tawa.
"M-makasih pfft p-pujiannya kak hihi" ngomongnya sampai terbata-bata begitu sedangkan kak Ann hanya tersenyum.
Hanya Shine yang peka dan bilang makasih dengan tulus... kelihatan dari warna miliknya.Ya sesudah itu kami pulang bersama
-------------▶▷▶▷Rumah Aura
Sepertinya aku bakal terbiasa nih begitu pikirku saat sampai ke kamarku "Star★Color...kah?" Suara Shine, gitar Rin dan Shine, bass kak Ann, piano Elvira, drum kak Edna, aku nyaris tak percaya mereka adalah anak SMA rasanya lagu mereka bergema otakku dan juga lyric buatan Shine itu...entah kenapa rasanya membuatku merasa menjadi tokoh dalam lagunya.
Rumah ini milik keluargaku sebelum mereka meninggal, perabotannya masih sama dan tak ada debu yang berlibih, mungkin karena pak kepsek selalu mengirim orang buat bersih-bersih. Beberapa barangku masih di dus dan sedang ku rapikan lagi dan saat itu aku sadar aku belum ganti baju, kuputuskan untuk mengganti bajuku.
Bandana yang menutupi luka ini kulepas dan memperlihatkan lukaku kedalam cahaya lampu ruangan, aku menatap cermin di sebelahku "luka ini masih ada ya" sambil mengelusnya kulihat luka yang baru kudapat tadi sore.
"Hm? Kok gak sakit?" Aku bingung saat menekan luka baruku tadi dan saat kubuka plesternya..."Apa-apaan nih?!" Tak ada bekas sama sekali di kulitku, jangankan darah, bekasnya sudah tertutup sempurna layaknya kulit yang baru.
"Apa penyebabnya? Plester? Kurasa bukan...ah! Jangan bilang.." aku membuka kemampuanku dan benar...'warna' Shine masih tersisa "kekuatan dibalik warna Shine adalah...nada penyembuhan?"Chapter 8 End
«Pojok★Penulis»
Halo-halo dengan saya Zen disini
Chapter kali ini gantung ya? Nah mulai percikan-percikan "kekuatan khusus" dari Shine, selain itu Chapter kali ini pun banyak Lyric ya? Hehe nah lepaskan imajinasimu, bacalah dengan nadamu sendiri, ciptakan melodymu sendiri, ciptakan warnamu sendiri dan biarkan hidupmu berwarnaSelamat Menunaikan Ibadah Puasa (agak telat sih ngomongnya)
KAMU SEDANG MEMBACA
Between: Star★Color Melody
Fiksi Remaja"dapatkah kau mendengarnya? dapatkah kau melihatnya? melodi indah bak harmoni bintang warna yang lebih indah dari debu bintang" inilah kisah tentang seorang pemuda yang mencari penyebab luka di kepalanya dan pemudi yang mencari orang yang telah meli...