Suara Hati dari Peristiwa

42 2 0
                                    

Ditulis berdasarkan pengalaman seorang teman.


Biarkan embun yang menjelaskan mengapa ia selalu hadir saat pagi. Ah, teori entah siapa itu namanya membuat aku semakin tidak peduli lagi. Apakah iya (benar) atau bukan (salah) sebuah jawaban seharusnya disertai alasan,bukan? Apa ia sesuatu yang menyilaukan? Sebagai apa kau menganggapnya dan memanggilnya? Peduli hati aku? Apakah itu akan baik saja?. sayang, sudah dalam cukup aku bergema memutar kenangan. Resah,benci namun mencinta. Ah, biar biar biar. Bintang jangan sampai jadi bagian malam yang terpaksa. Biar haus memenuhi raga siapapun agar ia butuh air. Air siapa? Memang nya siapa yang hendak memberi? Bisakah kau tuan berhenti berbicara sebentar? Nona di sebelah mu adalah milikku. 


Jatinangor ,25 Februari 2016

AngkuliWhere stories live. Discover now