.."Aku sudah terlalu terperangkap dalam jeretan mata ini, yang tak bisa aku hilangkan dipikiranku dia selalu datang dan menghampiri setiap bayangnya membuatku melupakan segalanya yang nyata"...
Hari pertama, dari dampak panahan mata shadam yang dalam kepada sherin, dan apa yang terjadi padanya?? Dia sangat lalai dalam apapun...
"Assalamu'alaikum.. Dam?? " terdengar suara satrio dari luar dia membuka pintu kamar itu sendiri karna tidak dikunci dan dia segera menutupnya kembali.
"Hey dam.. Udah tidur nya kamu??. Oh iya sudah jam sepuluh malam kamu kan selalu menjalankan sunah nabi untuk tidur lebih awal" kata satrio sambil menaruh sandalnya di rak sepatu. Terlihat mata shadam memang terpejam tapi dia belum tidur, Shadam hanya diam dan ternyata dia melamun dan tidak sadar dengan kehadiran satrio.
Dikasurnya, ternyata dia sedang melamunkan sherin sambil tertidur memeluk gulingnya, "kenapa aku.. Akhir-akhir ini sering memikirkan sherin, apakah aku jatuh cinta padanya??? Atau aku hanya terkagum saja??? Ahh.. Sudahlah!!" kata shadam dalam batinnya bertanya-tanya dan kesal. Dia sudah terlalu larut dalam lamunan sampai jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.30 malam tapi dia belum tidur juga.
Esoknya diruang kelas, dia semakin tidak terkontrol dalam belajar, Shadam duduk di barisan pertama tempat duduk nomor dua, dia asik menoleh mencuri-curi pandang ke arah tempat duduk sherin yang berada dibarisan kedua tepat didepan meja guru.
"Hey.. Dam elu lihatin apa kok serius amat" kata satrio yang duduk disampingnya sambil mencari arah tatapan shadam.
Namun shadam tidak menjawabnya. "Oh aku tahu lu lagi mandangin sherin, elu lagi kasmaran yah sama dia??" kata satrio sambil menepuk pundak shadam."Apaan enggak-enggak, aku ngelihatin dia karna aku mau mintak contekkan, aku belum siap pr sejarah islam yo, secara kan dia paling pintar setelah aku dikelas ini, jadi aku mau minta contekkan yang sedikit berkualitas" ucap shadam bohong lagi ke temannya itu.
"Eheh.. Jangan-jangan!!. Jangan bikin malu kaum lelaki dam minta bantuan nyontek kok sama wanita, kan ada aku kawanmu yang selalu setia dalam suka ataupun duka heheh.. ini nih lihat punyaku aja." kata satrio bangga, dan mengambil buku latihan sejarah di tas nya.
"Oke.. Aku ngertilah. Syukron yo.." kata shadam dan mengambil buku latihan itu yang diberi satrio.
"Eh tapi kenapa lu kok belum siap dam, emang tadi malam elu ngapain aja?? Kan biasanya lu paling rajin daripada aku??" tanya satrio bingung.
"Semalam aku kecapekkan yo, terus ketiduran deh" kata shadam berbohong lagi padahal dia asik melamunkan sherin tadi malam.
"Oh iya-iya.. Memang kulihat elu tadi malam tidurnya nyenyak banget,aku datang ngucap salam lu kagak jawab, sambil makek tersenyum pulak lu dam tidurnya" ujar satrio sambil mengingat-ngingat.
"Oh iyanya. Kok bisa yah aku sambil tersenyum tidurnya. Hhehe" kata shadam pura-pura tidak tahu.
Jam KBM hari ini sudah selesai, tepatnya pukul 13.00 siang para santri pun segera kembali ke asrama dan bersiap untuk sholat dzuhur berjamaah dimushola.
...
Setelah selesai sholat, shadam yang kini sedang duduk di ujung teras mushola dekat rak sepatu,awalnya dia hendak kembali ke asramanya namun niat nya terhenti, tak sengaja dia melihat sherin di dalam mushola sedang merapikan mukena di lemari bersama keempat temannya.
..."Sherin itu shadam ngapain yah.. serius amat ngelihatin ke kita?"
Tanya Salma."Iya ngapain lah dia, sambil senyum-senyum pula lah" timpal Siti.
"Oh iya aku ingat, tingkah shadam sedikit aneh seminggu ini dia asik melamun sendiri aja entah ngelamunin apa, anehnya asal ada kita-kita dia seperti itu kayak kejadian di kantin kemarin" ujar shella.
"Loh kok bisa, emang dia mandangi apa dari kita??" kata sarah bingung.
"hmm... Oh iyaa.. aku ingat ternyata.." kata shella membuat temannya semakin bingung.
"Ternyata apa shel??" tanya sarah tambah bingung.
"Ternyata..... dia asik mandangi mie pangsit sama jus jeruk ku... Ahhahaha mungkin dia mau juga ditraktirin makan gratis kayak aku semalam.. wkwkwk" kata shella sambil tertawa aneh.
"Apaan shel orang udah serius banget pun dengernya, wuuhh.. lu tukang ngasih berita hoax.. gaje lu shel. Mana mungkin si shadam seperti itu" kata Salma kesal, melihat shella yang setiap harinya suka bercanda enggak jelas.
...Sementara itu shadam yang duduk diteras mushola yang sedari tadi asik memandangi sherin, tiba-tiba dia tertangkap basah oleh Kyai Ali yang sedari tadi juga memperhatikannya dari kejauhan, Kyai Ali adalah guru besar sekaligus pemilik pesantren Radhatul Hasanah ini yang juga sebagai kakeknya Shiren.
"Assalamu'alaikum, nak?? .." salam kyai Ali dengan suara yang sedikit pelan, sambil berdiri menumpuh pada tongkatnya, namun shadam tidak menjawabnya dan tak sadar akan kehadiran beliau dibelakangnya.
Dengan usia rentahnya, beliau tidak tahan berdiri lama. Kyai Ali langsung duduk disamping Shadam dan memangku tongkatnya.
"Ehem.." sindir kyai ali dengan suara batuknya, Ternyata dia sudah menyadari bahwa Shadam sedang asik memperhatikan cucunya sherin, dia melihat arah pandagan mata shadam yang dalam.
"Eh.. Pak kyai? Kapan tiba disini pak? Maaf saya tak menyadarinya" kaget shadam, dan sedikit kikuk karena kyai ali adalah orang nomor satu yang menjadi panutannya di sini.
"Kamu sudah terjebak nak, dalam jeretan panahan matamu sendiri" sindir pak kyai kembali.
Shadam semakin bingung.
"Ingat darimana datangnya zina nak?". Sambil menunjuk jari tangannya kemata shadam dan pandanganya kepada sherin, "Dari mata turun ke dosa" Tegas pak kyai.
"Bapak sudah tahu, apa yang membuatmu larut dalam lamunan" pintah pak kyai."Hmm... Maafkan saya pak, saya tak bisa menahannya. Maaf pak kalau saya sudah lancang memandangi dan mengawasi cucu bapak dengan mata yang zina ini." shadam menyesal, akhirnya dia menyadari itu zina. Dan mengerti maksud dari pak kyai.
"Kamu ingat apa yang pernah bapak dakwahkan di majelis minggu kemarin nak?" tanya kyai ali bijak.
"Ingat pak.. Saya pun mengerti, saya sudah terbunuh sendiri oleh mata ini pak" jawab shadam dengan kepala menunduk.
"Tapi lantas kenapa kamu masih melakukan dosa itu nak??" tanya kyai.
"Semuanya datang begitu saja pak, dan saya tidak bisa menahannya" jawab shadam.
"Oke baiklah nak, apakah kamu mau menembus dosa itu dan memperbaiki semuanya nak?" tawar kyai.
"Saya akan berusaha untuk itu pak. Sejujurnya saya pun tidak tahan lagi dengan ini pak, karna saya sudah sering lalai dengan semuanya" Jawab shadam yakin.
"Baguslah kalau begitu, ini baru namanya manusia nak, mau mengakui kesalahannya dan memperbaikinya dengan taubatan nasuha, dan satu pesan bapak temui bapak nanti pada jam sembilan malam di pondok bapak, saya akan memberikan sedikit pencerahan untukmu dan penembusan dosamu" kata kyai berusaha untuk meluruskan shadam dari dosa.
"Oke baiklah pak, dengan senang hati saya akan segera datang" jawab shadam dengan senyuman.
Setelah itu pak kyai bergegas bangkit untuk masuk ke mushola menemui shiren, dan shadam kembali ke asramanya.
...
.
.
keadaan didalam mushola semakin ricuh karna obrolan yang tidak jelas dari teman-teman sherin, dan sherin mencoba menenangkan mereka."Eh..eh sudah-sudah kalian ini enggak bagus tau ngomongin orang lihat itu si shadam udah pergi" kata shiren sambil menunjuk ke tempat dimana shadam duduk tadi dan dia pun tau kakeknya sedang berbincang dengan shadam tadi tapi dia tidak memberitahukan ketemannya karena teman-temannya itu asik ngobrol.
"dan kalian jangan kegeeran aku rasa dia ada sedikit problem makannya dia sering melamun, bukannya karna ada kita-kita, mungkin itu hanya kebetulan" kata shiren kembali menasehati teman-temannya itu.
...
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI MATA TURUN KE DOSA
Espiritualcerita inspiratif anak pondok pesantren-yang mengisahkan seorang santri ikhwan(pria) yang terlalu jatuh cinta dengan santri akhwat(wanita) lewat pandangan mata yang membuatnya lalai dan terbunuh sendiri oleh pandangannya.