14. Ditemenin (2)

21 3 0
                                    

Anzo POV

Gua bener bener khawatir banget ngeliat orang yang gua sayang pingsan di depan mata gua ,dia yang sekarang sedang terbaring lemah di dalam ruang perawatan khusus yang ada di dalam rumahnya ,kenapa dokternya gak keluar keluar sih .Gua gaakan tenang kalo belum tau keadaan dia kayak gimana.

Saat pintu perawatan terbuka keluarlah dokter Diana.

"Gimana keadaan Aren ?"tanya Tante Syaima pada dokter Diana.

"Dia gak kenapa napa kok,kalian gausah khawatir ,dia benar-benar harus "bedtress" selama seminggu karena badannya masih sensitif karena insiden hujan hujanan kemarin."

"Apa saya boleh masuk kedalam dokter?"

"Boleh nak Anzo silahkan,aren juga sudah siuman"ucap dokter Diana

"Makasih dok"

Tanpa nunggu lagi gua langsung masuk ke ruang perawatan Aren,pacarku itu memang nakal , walaupun lagi sakit masih saja dia sibuk dengan handphonenya .Huft anak ini.

"Adik kecil kenapa kau sangat nakal,apakah kesayangan ku ini tidak bisa melihat situasi kah?"tanya ku pada Aren

"Aku bukan adik kecil"ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya

"Iyakah?"

"IYA!!"ucapnya kesal

"Yaudah iya sayang,aku cuma bercanda,kenapa kamu baper banget sih"ucapku sambil mencubit pipi tembem nya itu .

"Sakit ihhh"ucapnya kesal sambil berusaha melepaskan tanganku dari pipi nya yang lucu itu.

~•~•~•~•~•~

Sekarang Aren sedang bersandar di dadaku,dalam dekapan ku ,entah kenapa aku selalu merasa takut kehilangan wanita satu ini.

"Zozo"ucap Aren

"Ihh, panggilan baru nih ,yes !! Panggilan sayang "ucapku kegirangan

"Girang banget deh kamu"

"Iyalah bee"

Suasana seketika hening lagi.

"Zozo"

"Apa Ninis sayang"

"Aku boleh nanya gak"ucapnya sambil mendongak ke arah ku

"Nanya apa nis?"

"Sejak kapan kamu manggil aku Ninis?,biasanya aja Aren"

"Sejak kamu panggil aku zozo"

"Kamu mah bisa aja "

"Gak semuanya aku bisa nis...Contohnya bahagiain kamu ,aku belum bisa"

"Kata siapa belum bisa ,buktinya sekarang .Dideket kamu aja aku udah bahagia banget"

"Ihh udah pinter gombal yaa"

"Aku gak gombal "

"Adik kecil ini nakal ya udah berani gombal sama aku"

"Aaaa aku bukan anak kecil ,ih jahat "ucap Aren dengan kesal dan membuat dia semakin menggemaskan .

"Aku janji bakal tetep disamping kamu ,dan gapernah ninggalin kamu"

"Jangan pernah janji kalo kamu gabisa nepatin janji kamu "ucapnya sambil membalikan tubuhnya ,memegang kedua pipiku  dan membuat kami berhadap-hadapan .

"Kamu gak percaya sama aku bee?"

"Bukannya aku gak percaya sama kamu ,tapi setiap orang pasti pernah khilaf sama janjinya "

"Kamu selalu terbaik"ucapku

"Aku cuma bisa ngucapin kata amin buat semua kata kata baik kamu untuk aku"

"Bidadari surga memang bahasanya beda ya"ucapku yang sukses membuatnya blushing.Ini yang aku suka ,mukanya saat blushing itu loh membuat tingkat kecantikannya nambah .

"Jangan nunduk bee ,kamu tuh kalo lagi blushing makin cantik"ucapku lagi sambil mengangkat dagunya yang sedang menunduk.

"Aku malu "

"Gausah malu Ninis "

Suasana pun kembali hening ,sekarang aku sedang memeluk Aren dari belakang.

"Zozo"

"Apa sayang?"

"Aku boleh cinta mati gak sih sama kamu?"

"Jangan nis"

"Kenapa?"

"Aku takut ,aku nyakitin hati kamu,apalagi udah terlanjur cinta mati"ucapku pada Aren"Tapi kamu bisa percaya sama aku,kalo hati aku ini..."ucapku sambil menunjuk dadaku "cuma ada nama kamu,dan semua tentang kamu,bahkan hati aku aja udah penuh sama semua hal tentang kita"lanjutku.

"Dasar gombal"

"Yang kali ini aku serius Ninis sayang"ucapku sambil menggenggam tangannya."kenapa kamu nanya kayak gitu sama aku?"ucapku lagi

"Aku gamau masa lalu aku terulang lagi,dia yang aku sayang ,yang selalu berkata manis ,dan cinta pertama aku ,ngebuat hati aku sakit .Dia juga yang ngebuat aku sadar kalo jatuh cinta gak seindah ekspetasi kita .Tapi aku berharap kamu bisa ngerubah itu semua ."

"Ngerubah apa?"

"Ngerubah pemikiran aku tentang cinta"

"Insyaallah,aku bakal ngerubah pemikiran itu "

"Aminn, Allah selalu dengarlah niat baik hambanya"ucap Aren "aku sayang sama kamu zozo ,eh bukan sayang tapi cinta"lanjutnya .Kata kata itu sukses buat aku tersenyum lebar.

"Aku lebih sayang sama kamu ,mungkin cinta mati"

"Tapi sebelum cinta sama aku, kamu harus cinta sama Allah dan kedua orang tua kamu dulu .Untuk kali ini kamu harus janji sama aku dan jangan pernah ngungkapinya janji zo "ucapnya sambil mengacungkan jari kelingkingnya sambil berkata "Janji?"tanyanya

Aku pun menyambutnya hingga jari kelingking kami terpaut dan berkata"Insyaallah ,aku berani janji buat hal yang satu ini"ucapku sambil menggenggam tangannya erat.

Aku selalu bersyukur karena Tuhan udah ngirimin aku bidadari cantik untuk ngisi hari hari ku ,dan aku berharap dia yang akan jadi pendamping hidupku kelak .Aminn....

~•~•~••~•~•

Author POV

Sekarang Aren sedang tidur dengan nyenyak di pangkuan Mominya ,setelah tadi dipindahkan ke kamarnya oleh Anzo . Aren meminta agar mominya menemani dirinya tidur . Dia ingin tidur di pangkuan Mominya.

Kalo kalian bertanya Anzo dimana ?Jawabannya adalah dia sudah pulang ,karena seharian ini dia sudah menemani Aren yang sedang sakit .Awalnya dia tidak ingin pulang tapi Syaima menyuruhnya untuk pulang dan beristirahat .Jika besok ia ingin datang ?Dia bisa berkunjung lagi ,lagian ini sudah malam dan tidak baik jika anak laki laki ada di rumah teman perempuan nya malam malam begini.






Makin nempel aja ....
Udah dapet belum feel-nya?

Jangan lupa vote dan comment nya ya makasih banyak .Satu vote dan comment dari kalian sangat bermanfaat untuk penyemangat saya melanjutkan cerita ini.

Salam
-Savira-


















Aren & AnzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang