Dibawah langit senja kala itu, aku masih bisa melihat jelas senyum manismu yang begitu bahagia walau hanya berjalan beriringan denganku. Sesekali langkahmu berjinjit ringan melewati ribuan helai daun musim gugur yang terhampar menutupi jalur jejak kita.
Teduh sinar matamu yang penuh kasih kala menatapku, juga hangat genggam tanganmu masih begitu terasa. Kuharap tak ada lagi cinta itu untukku.
Aku benci diriku.
Aku benci diriku ketika ku sadar hatiku tak lagi berdetak untukmu.
Tidakkah kau sadar dengan hatiku yang telah berubah? Tidakkah kau sadar bahwa hatiku telah lama pergi?"Yoon, tetaplah bersamaku."
Satu kalimat pinta darimu yang seharusnya bisa ku lakukan untukmu, tapi hatiku menolak itu semua dengan mudahnya.
Sialnya bibir ini mengatakan hal serupa dengan senyum kasih terukir berbanding terbalik dengan hatiku.
Aku benci diriku.
Bagaimana mungkin aku bisa mengatakan bahwa aku merasa begitu baik bahkan saat jauh darimu. Bagaimana bisa aku mengatakannya saat melihatmu yang begitu bahagia setiap kali bersamaku?
Sayang, kumohon lihatlah aku.
Aku telah berubah. Hatiku tak lagi sama. Ku mohon, benci aku.°°°
Pendek? Maaf ni otak ngadet, bikinnya juga dadakan. /ga nanya/
No feel? Kasih saran pliseu
Bagi yang udah baca yekan bintangnya ya ituuuu paling pojok kirii.
Okeh, makasiiiihhh 😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
FICTION
FanfictionKau, dan aku. Berada pada pada lintas waktu yang sama, namun cinta yang seharusnya mempertemukan tak lagi mampu merengkuh. -FATE