Deru mesin kendaraan beroda empat itu terdengar. Sebuah keluarga sederhana yang akan pergi berlibur di suatu pulau terpencil yang indah.
Lelaki itu memasang Earphone di dua telinganya dan mendengarkan lagu kesukaanya.
"Hyung." terdengar suara anak lelaki lainnya yang duduk di sebelah lelaki tadi namun bertubuh lebih kecil.
"Hm?" jawabnya tanpa menoleh dari layar ponselnya.
"Boleh aku-" namun belum selesai sang adik berbicara lelaki itu sudah memotongnya lebih dulu.
"Tidak." ujar lelaki itu.
"Ishh dasar menyebalkan, aku bahkan belum bilang apapun." sang adik mencibir kesal melihat tingkah kakaknya yang sialnya tampan itu tapi dia jauh lebih tampan nanti.
"Karena apapun yang kau minta itu aku akan tetap berkata tidak." ujar Lelaki itu lagi masih tidak mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya. Yang lebih muda lalu diam dengan bibir mencibir.
Mobil itu di kendarai sendiri oleh sang kepala rumah tangga, dan di sebelah kursi pengemudi di isi sang Ibu, dan di kursi penumpang belakang di tempati oleh dua orang anak remaja lelaki yang satu berusia 18 tahun dan yang satu lagi berusia 15 tahun.
Mobil itu akhirnya berhenti setelah menempuh perjalan jauh selama kurang lebih 3 jam lamanya.
Junkai nama remaja berusia 18 tahun itu melepas earphone yang menyumbat kedua telinganya turun dari mobil.
Melihat sekitaran Villa yang lumayan indah, hijau, dan teratur.
"Sudah lama kita tidak kesini." ujar Junkai, melihat Ibunya mengeluarkan barang-barang dari bagasi mobil, Junkai mendekatinya.
"Benar sayang, dan untungnya tak ada yang berubah." balas Ibu Junkai lalu menurunkan satu persatu barang di bagasi.
"Biar aku bantu Ibu." tawar Junkai mengambil alih barang-barang di tangan Ibunya, Ayah Junkai datang dan mengangkut barang yang lebih berat ke dalam Villa.
Ibunya tersenyum, "Bawa saja barang-barang ini ke dalam oke, Taekwon-ah bantu kakakmu" pintah Ibunya
Taekwon berlari mendekati mereka berdua lalu memberi hormat layaknya tentara, "Siap Ibu"
Kedua remaja berbeda usia itu membawa masuk barang-barang mereka kedalam villa, Junkai membawa barang lebih banyak dan yang lebih berat di bandingkan dengan Taekwon.
Setelah selesai menata barang Junkai dan Taekwon beristirahat di kamar masing-masing, sedangkan ibu mereka mulai memasak makan siang.
Villa keluarga Wang tidak terlalu besar. Hanya villa berlantai Dua dengan empat kamar, dua kamar atas dan dua kamar di bawah.
Junkai menuju balkon kamar yang langsung memperlihatkan indahnya pantai, kamarnya berada di lantai dua bersebelahan dengan kamar Taekwon. Deburan ombak tenang dengan warna biru kehijauan yang menyejukkan mata, udara asin segar khas lautan menyapa indra penciuman Junkai.
Keluarga Wang adalah keluarga yang lumayan berada dan juga harmonis, mereka keluarga yang sempurna. Tuan Wang dan Nyonya Wang adalah orang yang sangat baik dan juga penyayang, mereka bekerja di bidang yang sama yaitu perhotelan sehingga mendirikan sebuah Hotel yang mereka rintis dan menjadi sukses, kekayaan tak membuat mereka sombong justru mereka sering berbagi, sesibuk apapun Tuan dan Nyonya Wang mereka masih sempat memperhatikan kedua Putra mereka dan mendidik mereka dengan baik. Bahkan mengadakan jadwal liburan setiap empat bulan setahun.
Bener-benar keluarga sempurna.
.
.
.
.
.
Jauh di dasar lautan Asia yang dalam, terdapat ratusan terumbuk karang yang indah dengan ikan-ikan yang berenang di sekelilingnya, ada berbagai jenis biota laut yang hidup di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Of Mermaid
FantasyYAOI#102 in fantasy (26/04/17) Kisah di mana seorang lelaki tampan yang nyaris tenggelam di lautan akibat terseret ombak, mendapat sebuah ciuman dari seorang Mermaid, di mana jika Mermaid Mencium seseorang berarti mereka di haruskan hidup bersama da...