Si Bodoh yang menggemaskan

951 73 51
                                    

Liburan masih panjang dan dia tak memiliki kegiatan lain selain bermain gitar, dance, dan sesekali membaca komik yang sudah dia baca puluhan kali hingga bosan, hanya itu yang Junkai lakukan.

Ahh dan satu lagi, menjaga pangeran Duyung Yuan itu adalah aktifitas baru baginya, membatu balita besar itu berjalan adalah hal tersulit dan menjengkalkan, karna mereka selalu berakhir dengan adegan drama yang aneh menurut Junkai.

Seandainya Yuan adalah wanita dan terlebih Duyung, pastilah Junkai dengan senang hati melakukannya dan berada di posisi seperti sekarang,

Sayangnya orang itu adalah Lelaki sama sepertinya dan lebih gilanya lagi orang yang telah lancang mengambil ciuman pertamanya.

Rasanya Junkai ingin menguliti Yuan, ehh apakah dia tega? Rasa-rasanya tidak.

"Berpegang dengan baik, cobalah jaga keseimbanganmu." ujar Junkai.

"Iya aku sedang mencobanya,"

Sedikit banyak Junkai tau, bahwa Duyung terbiasa berenang bukannya berjalan. Jadi dia tidak terlalu heran mengetahui Yuan belum bisa berjalan dengan benar.

Luka-luka di kaki Yuan juga sudah mengering semuanya dan ajaibnya bekasnya pun lenyap.

Terimakasih pada kekuatan Yuan saat masuk kedalam air kemarin.

Herannya, kalau memang dia bisa memeiliki kekuatan dengan masuk kedalam air, kenapa dia tak melakukan itu dari pertama? Merepotkan saja.

Tapi perkataan Yuan membuat Junkai kembali melongo.

"Aku tidak boleh sering-sering menggunakan kekuatanku, karna aku sedang berada di luar laut, dan mutiara ku tak ada padaku, aku bisa saja kehilangan ekorku selamanya."

Meski tak mengerti dengan apa yang Yuan katakan, Junkai berusaha tak ambil pusing.

Toh untuk apa dia peduli? Dia hanya perlu mencari cara lain mengembalikan mutiara sialan milik Yuan (tanpa harus mencium bibirnya tentu saja).

"Aku bisa! Aku bisa berjalan."

Junkai tersentak dari lamunannya dan dia lihat Yuan sudah tak ada dalam genggamannya, anak itu malah berteriak girang saat sudah bisa berjalan dengan baik bahkan kakinya tak lagi bergetar.

"Itu bagus, jadi aku tak perlu menggendongmu lagi."

Yuan kembali mencoba berjalan ke arah Junkai, dan tentu saja sudah tak ada insiden terjatuh seperti waktu itu.

Yuan tersenyum senang saat sudah berdiri di hadapan Junkai.

"Terimakasih."

Junkai tertegun beberapa saat, terpesona akan kecantikan alami dari wajah pangeran muda itu, mata birunyalah yang paling memikat, menurutnya.

"Kau yakin kau itu Pangeran? Aku rasa kau itu Putri bukan Pangeran." timpal Junkai membuat Yuan merengut.

"Yak aku ini pangeran!" gerutu Yuan.

"Kau terlalu cantik sebagai Pangeran."

Keduanya tersentak, Junkai malu sendiri dengan mulutnya yang asal bicara, kenapa dia harus jujur sekali sih?

Sedangkan Yuan merona karna malu dan juga senang atas pujian Junkai padanya.

Heart Of Mermaid
Cast: Wang Junkai Wang Yuan and another
Genre: Fantasy, Romance, Humor
Note: Mendekati masa hiatus, mulai besok gak akan update apa-apa dan akan update di lapak sebelah jadi sabar menantikan kehadiranku mantemannn

Happy Reading

Junkai kembali dari pantai sore itu dan Yuan menyambutnya penuh suka cita.

Heart Of MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang