part 6

3.4K 327 17
                                    

Pagi ini, nara kembali kesekolahnya. Setelah kejadian ditoilet ballroom hotel kemarin nara sudah tau dari adrian bahwa pria yg menyerangnya tsb mempunyai masalah dengan adrian bukan dirinya. Dan juga adrian sudah meminta maaf karena membuat nara ikut terlibat dalam masalahnya.

Dan sekarang michael telah mendekam dibalik jeruji besi mengikuti jejak ayahnya. Sangat mudah bagi adrian membuat orang sombong seperti michael mendekam dipenjara.
Tak ada kekuasaan lebih lagi yg dipegang dan dikuasai oleh michael.

Bukti pembelaan dari pengacara michael tak cukup kuat dengan tuntutan jaksa yg menangani kasus nara. Pengacara handal yg dibawa michael tak sehandal jaksa penuntut umum yg ia pilih.
Yah walaupun nara tak sempat hadir dipersidangan, setidaknya itu tidak menjadi permasalahan karena ujung-ujungnya dialah juga yg memenangkan persidangan.

"NARA BERANGKAT MA"

"HATI-HATI"

Oh astaga, kenapa dua anak dan ibu ini sangat hobi berteriak-teriak saat berkomunikasi.

***

Brukk

Nara mendongak menatap orang yg dengan sengaja menabrak bahunya, dikoridor yg terlihat cukup ramai pagi ini mereka sudah kembali menjadi tontonan oleh para murid.

"Ups maaf princess" nada mengejek begitu kentara terdengar ditelinga nara.

"Minggir" nara berucap dingin, ia sangat malas berurusan dengan stefi sepagi ini.

"Ow ow ow.. sepertinya lo sangat terburu-buru" stefi berjalan memutari tubuh nara.

"Gue masih waras buat ga ladenin orang kayak lo"

"Cih belagu! sampah mah sampah aja! Gue saranin yah sama lo, jadi cewek jangan sok perfect! Lo tau kan ga ada siswa lain yg boleh 'lebih' kecuali gue"

"Lo mau cari perhatian buat jadi pusat perhatian? Gue bisa lakuin sekarang!" Ucap stefi kemudian.

Brukk!

Stefi mendorong nara sampai terjatuh kelantai koridor. Siswa-siswi yg menonton kejadian tersebut hanya dapat berbisik pelan membicarakan mereka.

Nara bangkit, mata gadis itu berkilat marah! Stefi sudah benar-benar keterlaluan!
Jika selama ini stefi hanya mengejek dan mencelanya ia tak pernah peduli dan tak ada masalah. Tapi jika sudah melakukan kontak fisik pada dirinya ini tak bisa dibiarkan. Bisa-bisa stefi makin semena-mena pada dirinya!

"Lo berani nyentuh gue?" Nara berjalan mendekati stefi. Ada sebagian kecil perasaan stefi takut saat melihat wajah nara yg tengah menahan amarahnya.
Tapi stefi menutupinya dengan baik saat ini.

"Kenapa? lo ga suka?" Balas stefi sengit.

Nara menghembuskan nafasnya berat. Ia bisa dapat hukuman jika ia semakin menghiraukan gadis gila didepannya ini.

Nara membalikan badannya pelan hendak melangkah meninggalkan stefi. Namun tiba-tiba..

Sreeekk!
Brakkk!

"HAHAHAA"
Suara tawa dari siswa-siswi yg menonton mereka sedari tadi menggema diseluruh penjuru koridor sekolah.

Mereka tertawa melihat nara yg terjatuh akibat tas punggung gadis itu yg ditarik oleh stefi, sehingga mengakibatkan dirinya limbung kebelakang.

"Lo bener-bener keterlaluan!" Nara mendesis pelan!

Nara bangkit dan segera menatap mata stefi tepat diretina mata gadis itu tajam.

Plaakk!

Nara menampar stefi keras sehingga sudut bibir stefi sedikit robek dan mengeluarkan darah segar.

My Police Man (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang