Outro

248 12 0
                                    

All I hear is raindrops

Falling on the rooftop

Oh baby tell me why'd you have to go

Cause this pain I feel

It won't go away

And today I'm officially missing you

I thought that from this heartache

I could escape

But ain't no way

And today

I'm officially missing you

Oh can't nobody do it like you

Said every little thing you do

Hey baby say it stays on my mind

And I, I'm officially

Suara ketukan di meja membuat lamunan Jihan buyar. Di depannya, Fabian sudah kembali dengan membawa dua gelas minuman pesanan mereka. Fabian menaikkan alisnya, merasa penasaran dengan apa yang dilakukan Jihan selama dia pergi memesan makanan.

"Kamu tahu lagi ini?"

Fabian diam mendengarkan lagu yang mengalun di seisi kafe tersebut. Jelas Fabian tahu lagu tersebut karena dia juga cukup menyukai melodi dan liriknya yang bagus. Fabian menganggukkan kepala.

"Selama aku nungguin kamu, lagu ini selalu aku puterin tiap aku kangen sama kamu. Parahnya, kalo lagi hujan dan kangen aku memuncak."

Fabian menatap Jihan dengan hangat. Dia mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Jihan. Mulai malam itu, Fabian berjanji bahwa dia tidak akan membiarkan tangan itu terlepas lagi dari genggamannya. Fabian juga berjanji akan mengembalikan senyum dan tawa Jihan seperti pertama kali dia mengenalnya dan membuatnya jatuh cinta.

"Makasih udah mau nerima aku lagi. Aku nggak berani bayangin malam-malam kamu kangen sama aku, sedangkan aku asyik sendiri disana."

Jihan tersenyum, membalas genggamannya Fabian.

"Makasih sudah mau menemukanku. Aku nggak tahu sudah hilang berapa lama dan berapa jauhnya."

"I miss you." Fabian membuat pengakuan yang selama ini tidak berani dia ucapkan karena besarnya harga dirinya.

Jihan menatap Fabian dengan senyum terkembang. Kalimat yang paling ingin didengarnya dulu, akhirnya diucapkan oleh Fabian. Jihan tidak tahu berapa banyak kebahagiaan yang akan dia terima lagi nanti. Semua yang sudah Fabian lakukan selama ini untuk menebus tahun-tahun yang mereka habiskan untuk saling menyakiti saja sudah membuat dada Jihan ingin meledak. Jihan tidak bisa lebih bahagia lagi dari apa yang dirasakannya sekarang.

"I miss you, too."


-The End-


Ini adalah cerita tercepat yang bisa aku selesaikan hanya dalam waktu satu minggu. Aku alurnya berantakan, feel-nya nggak dapet, dan typo bertebaran dimana-mana.

Aku udah punya niat sih bakalan buat cerita ini lebih panjang, dan mungkin aja lebih dapet feel-nya.


So, masukan semua kritik dan saran yang kalian punya untuk cerita ini. Aku amat sangat terbuka dengan pendapat.


Terima kasih.

I Miss You....

^^

Kala HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang