Hari ini...
Hujan mengguyur kota pada sore hari.
Dan Cella masih betah duduk didalam cafe langganan-nya, ditemani secangkir Vanila late dan laptop kesayangan-nya.
Tangan lentiknya menari diatas keyboard, mengetikan kata demi kata."Kapan kelarnya ini tugas?" Cella menegakkan pinggangnya.
"Dasar monyet. Dia yang bikin janji, dia yang ingkari. Gue yang kena imbas, payah"Cella menyangga kepalanya dengan tangan mungil miliknya.
Mata indahnya memandang keluar jendela, hujan masih deras. Dan hari sudah mulai malam, bagaimana dia pulang?Tangan-nya yang bebas mengambil gelas Late yang isinya sudah setengah habis. Cella meminumnya sedikit demi sedikit.
"Apa gue telepon Jejen aja ya?"
Tangan kirinya merogoh tas kecil milik Cella, mencari sesuatu berbentuk persegi panjang.
"Mana sih hp gue astaga"
Tidak sabar, Cella membuka lebar Tas kecilnya.
"Astaga ini dia!"
"Nomor jejen.. Mana nomor jejen? Ah ini ketemu!"Tak lama terdengar suara khas jejen dari ponsel pintarnya.
"Jen, lu dimana?"
"Apart. Lo dimana? Belum pulang juga dari tadi"
"Gue kejebak hujan nih, jemput dong jeen.."
"Iya tapi lo dimana?"
"Cafe biasa, gue tunggu ya jen. Maaf ngerepotin"
"Iya santai aja, tunggu ya Cel. Byee~"
Tuut-ttut
Cella tersenyum lega, akhirnya dia bisa pulang.
Jennie dan Cella berteman dan tinggal satu Atap di unit Apartemen milik orang tua Cella.
Mereka sudah lebih dari 2 tahun tinggal serumah, tanpa asisten rumah tangga.Sifat dan karakter mereka sungguh berbeda.
Jennie cantik dan sangat peduli dengan penampilannya, Cella cantik namun Cella cenderung cuek dengan penampilannya.
Jennie yang humble dan mudah bergaul, Cella cenderung akan diam jika bersama seseorang yang tidak dekat dengannya.
Jennie yang kaya raya, dan Cella yang sederhana.
Jennie yang periang dan lebih frontal tentang perasaanya, Cella yang lebih memilih memendam dan menahan perasaanya.
Bertolak belakang.
Seperti pada novel kita tidak mencari kesamaan untuk menyamakan, namun perbedaan untuk saling melengkapi.
Tak lama seseorang menepuk Pundaknya pelan.
Oh, itu Jennie."Cel! Yee malah bengong"
"Ayo pulang! Keburu hujannya tambah deras. Bahaya!"Cella tersadar dari lamunannya, lalu segera membereskan laptop juga kertas-kertas tugasnya.
Memikirkan tugas yang menumpuk membuat kepalanya menjadi pening."Tugas kelompok dari Pak Rudy ya? Gue sih udah ngerjain, tinggal print aja, Anggota lo mana?"
Cella menggeleng.
"Gak dateng. Karena itu Gue jadi pulang kesorean. Udah ah pusing gue bahasnya"
Jennie tertawa pelan "Mana sini kertasnya gue bantu bawain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination
Teen FictionMencintaimu bagai air laut, pasang surut selalu ada tapi air laut tidak pernah berubah rasa. -Crycella ^^^