"Cel"
"Cella~"
"Crycella~~"
"Ih kok lo jadi jutek gitu sih sama gue!!" Agatha memanyunkan bibirnya, berusa terlihat selucu mungkin.
Cella yang sejak dari tadi hanya terfokus pada Ponsel pintar kesayangannya, seakan tidak peduli dengan manusia disekitarnya. Termasuk Agatha.
Sesekali, ia tersenyum dan tertawa kecil sembari terus menatap ponsel pintarnya.
"Cella lo gila ya? Senyum-senyum sendiri mantengin Hp mulu! Gue dianggurin!! Iih~ Sebeel"
Tuk.
Sentilan kesayangan Cella mendarat mulus tepat di dahi Agatha.
"Kok disentil sih?? Sakit tau! Nyebelin"
"Lo yang nyebelin! Udah deh jangan gangguin Gue mulu! Gue kan udah bilang, Gue nyerah buat Jennie jadi suka sama Lo. Karena jelas-jelas dia lebih pilih Candra bukan Agatha. Jadi buat apa Gue berusaha deketin Lo sama jennie kalau Jennie aja ogah sama Lo, per-cu-ma Agatha"
"Dan satu lagi, kalau emang Lo cinta sama Jennie, harusnya Lo usaha, jangan cuman mengandalkan Gue. Lo kira Gue biro jodoh? Lo sama Jennie tuh sama. Gak mikirin orang lain!"
Setelah mengomel panjang lebar, hingga membuat Agatha terpojok, Cella bangkit lalu berbalik dan pergi meninggalkan Agatha dengan wajah yang masih tidak mampu ia kondisikan.
-💭-
"Jadi sebenarnya, hati lo buat siapa Jen?"
Jennie menghembuskan nafas berat, curhat dengan Tara sebenarnya bukan pilihan yang buruk. Tapi pertanyaan Tara seperti mematikan jiwanya sesaat.
Dilanda rasa dilema memang berat, diharuskan memilih satu diantara 2 pilihan bukan perkara mudah bagi Jennie.
"Gue bingung Ra, Gue cinta sama Candra tapi.."
Jennie memberi jeda pada kalimatnya, seakan dilanda rasa bimbang yang begitu berat"Tapi?" Tara yang sudah masuk ke dalam zona kepo mengulangi kata Jennie dengan sorot nata yang menuntut sebuah jawaban.
"Tapi, Gue bingung kenapa Gue selalu enggak suka kalo Agatha nyeritain tentang cewek lain didepan Gue. Meskipun itu Cella..."
Tara mengangguk mengerti.
"Lo enggak bisa memiliki keduanya Jen, Lo harusnya ngerti dan sadar diri. Buka mata Jen, Enggak semua kemauan dan ego Lo jadi kenyataan. Lo juga harus mikirin perasaan orang-orang disekitar Lo-termasuk Cella. Bisa aja kan dia jatuh kepada salah satu diantara mereka? Who knows jennie."
"..Gue balik dulu ya, dijemput sopir-lo pulang sama gue atau..?"
Jennie menggeleng, "gue sama Cella. Duluan aja , Cella juga udah otw kesini kok, hati-hati ya Ra"
Tara mengangguk dan pergi meninggalkan Jennie yang duduk ditemani seribu tanda tanya yang mengakar dipikirannya.
Puk.
"Wey! Hehe"Seseorang menepuk pundak jennie pelan, membuatnya terlonjak kaget karena sibuk melamun untuk yang kesekian kali.
"Ih Cella kagetin gue mulu kerjaannya!"
Cella hanya tertawa lirih, "pulang yuk, udah sore"
Jennie menganggukan kepalanya singkat, lalu mengamit lengan Cella dengan sayang.
"Iih~ Lo kenapa deh?"
Bukan menjawab Jennie malah tertawa pelan, "Gue cuman mau percaya aja. Kalau Lo enggak akan setega itu-"
Sebelah alis Cella meninggi, "itu-apa?"
Jennie menatap kedalam mata bening Cella, mencari sesuatu disana. Mencari ketulusan.
Dia mendapatkan-nya, Cella tidak akan menghianatinya.
Jennie dengan mantap menjawab.
"Ambil mereka dari Gue" Jennie mencubit pelan pipi Cella lalu berjalan mendahului Cella.
Ditempatnya, Cella mematung. Mencerna setiap kata yang terucap dari mulut manis Jennie.
"Bukan Gue. Tapi mereka yang memilih pergi dan tidak kembali Jen.. Bukan Gue" gumamnya.
"CELLA!! AYOO PULANG!" jennie sudah sampai lebih dulu diparkiran.
Cella tersenyum kecil dan berlari menghampiri sahabatnya.
"Maaf Jen, Gue enggak bisa buat mereka bertahan kalau sikap Lo masih sama seperti ini. Egois"

KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination
Teen FictionMencintaimu bagai air laut, pasang surut selalu ada tapi air laut tidak pernah berubah rasa. -Crycella ^^^