Dalam sekejap, mimpi indah tentang masa-masa SMA ku menguap. Saat dia mengkleim aku menjadi miliknya, bukan meminta ku menjadi kekasihnya.
Wajah dan sifatnya benar-benar bertolak belakang!! Semua orang akan tertipu dengan wajahnya yang im...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" DARI MANA AJAH KAMU?! KAMU CARI MATI YA?!."
Degh ..
Sosok Adith dengan cepat berada di depan ku, alisnya mengkerut dalam dan matanya menatap ku tajam. Aku cuma menunduk diam canggung sambil meremas jemari ku.
Tanpa menunggu jawaban ku Adith menarik tangan ku kasar sampai aku berdiri spontan, Adith menarik ku untuk segera keluar dari mall itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku hanya menundukkan kepala ku, aku sangat malu jadi objek tontonan orang begini.
" Masuk!! " kata Adith dingin sambil mendorong ku masuk ke dalam mobilnya dengan kasar dan melajukan mobilnya dengan kencang setelah keluar dari area mall.
Sepanjang perjalanan menuju rumah aku hanya diam saja tak berani mengeluarkan suara apapun melihat wajah Adit yang begitu menyeramkan, bahkan aku gak berani bertanya Adith akan membawa ku kemana.
Ohh Tuhan!! Ini arah menuju rumah Adith. Oh Tuhan, ampuni hamba-Mu ini dengan semua dosa-dosa ku. Jika aku mati nanti tolong jaga orang tua ku dan adik ku yang usil, juga sahabat-sahabat ku. Hhiikss aku sayang kalian semua.
Sesampainya di rumah Adith. Adith langsung membuka pintu mobil dan menarik ku turun dengan kasar, Adith membuka pintu rumah dengan kasar lalu langsung menuju ke dalam kamar dengan langkah besar.
Aku semakin ketakutan, sekarang aku benar-benar ingin mati saja.
Adith langsung mndorong tubuh ku kasar untuk masuk ke dalam kamarnya, betapa terkejutnya aku saat Adith membanting pintu dan menguncinya.
Tamatlah riwayat ku ..
" Adith, aku minta maafkan aku. " ucap ku memohon.
Adith hanya tersenyum sinis, lalu dengan cepat Adith mendorong tubuh ku hingga terjerembab di atas tempat tidur. Belom sempat aku bangu Adith langsung memenjarakan tubuh ku dengan kedua tangannya, agar tidak bisa bergerak kemana-mana.
" Sudah ku bilang kan, aku tidak suka dengan gadis pembangkang. Apalagi itu adalah pacar aku, kamu harus di hukum Aluna. " ucap Adith dengan tatapan dinginnya sambil mengelus pipi ku.