Lilliane terdiam di depan pintu besi tersebut,pikirannya masih melayang ke pembicaraan yang baru saja terjadi beberapa menit yang lalu.
"Tuan Midford,jika saya boleh tau,kenapa pihak penjara sangat putus asa untuk melakukan hukuman mati kepada pasien ini ?" Tanya Lillianne dengan penasaran namun cukup hati hati dalam memilih kata katanya
Sang pemuda mendesah pelan
'Oh itu bukan tanda yang baik' batin sang hawa
"Nona Williams,bisakah anda meninggalkan kami berdua sebentar ?" Itu bukan permintaan,melainkan suruhan .
Georgia segera mengangguk dan meninggalkan bossnya dan Lillianne sendiri well... Bersama para penjaga juga diluar
"Nona Blanchard... Dibalik ini... Dibalik ruangan terisolasi ini.. terdapat monster berbahaya bagi manusia dunia luar... Kejahatannya sangat tidak termaafkan dan bahkan perilakunya dapat mendeskripsikan iblis sendiri...." Oke kata kata itu hampir membuat Lillianne tertawa,iblis ? Oh jangan bercanda,mereka masih manusia ,suka atau tidak.
Lucas melirik ke arah sang gadis lalu melanjutkan perkataannnya "mungkin kau tak akan percaya padaku tapi itulah penjelasan yang cukup untuk menggambarkan makhluk di balik pintu besi ini... Mungkin kau akan menuduhku melabel kan seseorang dengan tidak -tidak,sungguh tidak professional bukan ? Well... Kau harus tau... 3 psikiater sebelum dirimu mendapatkan nasib yang... Tidak begitu bagus..." Lilliane menaikan sebelah alisnya.
"Jelaskan"
" Dokter pertama,seorang laki-laki,hanya bertahan selama 10 menit pertama dalam uji coba,dan keesokan harinya pria malang itu bunuh diri di kamar anaknya... Dokter kedua,seorang wanita paruh baya,bertahan 3 hari,wajahnya rusak parah karena pecahan kaca di ruang interview... Dokter ketiga... " Pria itu menggigit bibir bawahnya,ragu untuk melanjutkan kalimat selanjutnya "...tunanganku... Dia bertahan sampai 2 minggu... Disaat semuanya tampak berjalan lancar... Saat hari ke-14 kondisi mentalnya pecah... Dan sekarang menjadi pasien rumah sakit ini... Kariernya berakhir...begitupula dengan pertunanganku..." Mendengar hal itu, Lillianne tak dapat menahan dirinya untuk memegang tangan sang pria "aku turut berduka..." Bisiknya pelan.
Lucas tersenyum kecil lalu mengangguk pelan "tak apa,itu sudah di masa lalu" ujarnya,berusaha menyembunyikan kesedihannya ,namun Lillianne tau benar bagaimana rasanya patah hati "Tuan Midford,kurasa aku akan baik baik saja,aku pernah menangani pasien tingkat kriminal sebelumnya,aku yakin siapapun ini,ia akan bisa stabil,percayakan saja padaku !" Ujar Lillianne dengan penuh determinasi, Lucas terkekeh pelan lalu menarik tangannya dengan pelan dari tangan sang gadis,membuat sang hawa merona merah karena malu "baiklah nona Blanchard aku akan pegang kata katamu,selama 2 minggu lebih dia disini,dia belum mau membuka mulut selain nama julukannya dan metode pembunuhannya,nanti setelah uji coba,jika kau tertarik menanganinya,aku akan memberikan arsipnya ke ruangan barumu" ujar sang atasan, Lillianne mengangguk mengerti "Oh ya dan hati hati lah Nona Blanchard..." Lucas mendekatkan bibirnya ke telinga sebelah kanan sang hawa lalu berbisik pelan "Jangan biarkan ia menang".
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Love
RomansaLillianne Alexander Blanchard, gadis berusia 23 tahun,bersurai hitam panjang dan bernetra merah,badannya mungil dan merupakan seorang psychiatrist di sebuah mental asylum di London. Kehidupan yang cukup normal bukan ? N. O. P. E. Semuanya berubah...