Chapter 9 - Berbeda, emang ga sama!

247 19 8
                                    

"Fer, muka lu pasaran!"

"Muka gue supermarket."

"Gajelas lu kuda."

Siapa disini yang sering dimirip-miripin sama orang lain? Ya, gue ngerti kok perasaan kalian. Kadang orang juga suka bilang gue mirip gagang pintu. Kadang gayung, pinggiran tembok, pokoknya segala sesuatu yang berwujud non-manusia itu mirip gue.

Tapi serius, dibilang mirip dengan orang lain, itu enggak enak. Kaya waktu gue SD.

Jadi saat itu, ada anak baru di SD gue. Namanya Rasi. Nama panjangnya Rasionalkan bilangan berikut ini!

Rasi ini cantik, rambutnya lurus panjang, kulitnya putih bersih, gayanya imut, kaos kakinya ga kedodoran, pokoknya primadona SD gue deh. Temen gue banyak banget yang naksir sama Rasi. Segala cara mereka lakukan demi mendapatkan hati sang primadona. Dan setelah usaha yang berkepanjangan, doa yang terus dipanjatkan dan sujud yang terus dilakukan, usaha mereka sia-sia.

RASI SUKANYA SAMA GUE. HUAHAHA.

Ngga, ini ga bercanda. Gue sendiri sempet shock pas tau Rasi suka sama gue. Hidung gue kembang kempis, jantung gue berdegup lebih kencang, kaos kaki gue kedodoran. Seneng banget rasanya.

Sampe suatu hari, Rasi mutusin buat nembak gue. Seperti kebanyakan prosesi tembak-menembak, orang yang ditembak selalu bertanya:
"Siapa ketua dari BPUPKI?"

Eh, bukan.

"Kenapa suka sama aku?"

Ya, gue tau itu pertanyaan isinya basa-basi. Tapi tetep aja gue lakuin.

"Muka kamu abisnya mirip sama mantan aku dulu."

" ... "

Ada dua hal yang masih gue pikirin sampe sekarang soal kejadian hari itu.

Yang pertama soal mantan, dulu topik mantan bukanlah hal sensitif yang tabu dibicarakan. Saat itu gue ngerasa fine-fine aja. Bandingin sama sekarang, kalo Nasha bahas mantan itu ada rasa sesak tersendiri di dada.

Menurut gue, disamain ama mantan itu lebih nyesek deh daripada dibandingin sama mantan. Ketika kita dibandingkan dengan orang lain, kita bisa mengeluarkan alibi bahwa "ini hidup aku, jelas aja beda sama orang lain."

Coba kalo disamain kayak mantan, selain nyesek karena ternyata dia masih inget dengan mantannya dan menganggap diri kita adalah bayangan mantannya, kita juga gak bisa mengelak saat disamain.

"Kamu mirip banget sama mantanku."

"Oh jelas beda! Aku pipis berdiri. Mantan kamu pipisnya kayang, kan?!"

Sulit kawan.

Yang kedua yang belum lama ini gue sadarin adalah,

ANAK SD MANA YANG UDAH PUNYA MANTAN WOY!!

***

Pengalaman lain soal dimiripin sama orang lain.

Jadi waktu itu, gue ikut kakak sepupu gue ke pulau seribu. Dia jadi salah satu juri buat lomba karya limiah tingkat umum gitu.

Karena lagi bosan dengan suasana hiruk-pikuk Jakarta dan lagi butuh pengalaman baru, yaudahlah gue ikut aja, lumayan tidur gratis di hotel selama 3 malam. Sebenernya alasan paling kuat sih yang terakhir ini.

Oiya, pulau seribu itu kota yang masih masuk wilayah Jakarta. Untuk ke sana musti menyebrangi laut. Dan karena gabisa lewat pake jalur darat, jadi opsi paling bagus jelas melalui jalur gaza. Oke, bukan. Jalur laut.

Melewati jalur laut pun tersedia beberapa opsi.
1) Menggunakan kapal feri, 30-45 menit sampai.
2) Menggunakan kapal kayu, 20-30 menit sampai.
3) Menggunakan speedboat , 15-20 menit sampai
4) Berenang, 2 hari sampai.
5) Mengapung, entah kapan sampai, tergantung arah angin, ombak dan takdir Tuhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SMA = NERAKA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang