devan berubah

16 4 8
                                    

Hari ini aqila menunggu angkutan umum karena papanya sedang ada meeting.

Aqila melamun dan dia teringat kata-kata tajam yang sering kali devan ucapkan namun aqila menyukai mata teduh milik devan.

Akhirnya angkutan umum yang di tunggu aqila datang tapi sial saat setengah perjalanan mobil itu pecah ban.

Aqila sangat kesal dan dia melihat devan melewatinya "devan" teriak aqila.

"Ups,aqila kenapa teriak gitu sih tapi untung deh devan ngak dengar" rutuk aqila.

Devan mendengar suara aqila memanggilnya sebenarnya devan ingin memilih tak peduli tapi dia malah kembali ke tempat aqila tadi.

"Eh kamu manggil aku?" tanya devan.
Aqila tak menyangka devan kembali.

"Engak,kamu salah dengar kali" kelak aqila.
"Udah deh mau bareng ngak" tanya devan akhirnya.

"Iya iya mau" kata aqila sambil memakau helm yang devan berikan.
Namun ternyata devan memberhentikan motornya dan mengajak aqila makan dulu.

Saat makan mereka hanya diam hingga aqila berkata seolah bergumam "dasar cowok aneh kadang sedingin es dengan kata-kata yang tajam tapi sekarang berubah baik"

"Apa?" tanya devan karena dia hanya mendengar samar-samar.

"Ngak kok ayo kita pulang nanti aku di cariin papa udah sore" kata aqila menghindar.lalu devan mengantar aqila pulang.

Hari ini devan masih menjalankan hukuman karena berkelahi dengan reki tempo hari.

Aqila datang membawa minuman untuk devan,kemudian membantu devan mengelap kaca.

"Udah deh balik aja ke kelas,udah mau bel" perintah devan pada aqila.

"Iya deh aku balik,jangan lupa diminum ya" kata aqila.
"Hm" jawab devan sambil tersenyum.

Lagi-lagi aga dan wanda datang "cie yang senyum-senyum sendiri" kata aga.

Aga adalah teman devan sejak SD jadi dia tau semua hal tentang devan.

"Dapat minum dari cepin nih" goda wanda.
"Apaan tu cepin?" tanya aga.

"Yak elah ga,cepin aja ngak tahu cepin itu cewek pintar" jawab wanda.

Devan nampaknya mulai terganggu "udah deh mendingan kalian balik ke kelas" kata devan.

Mereka berdua menurut karena bel sudah berbunyi "ok boss" jawab keduannya serentak.

Sesampai di kelas aqila melamun dan senyam-senyum sendiri bahkan ketika bu runi memanggilnya.

"Aqila tolong bantu ibu diktekan soal ini" perintah bu runi.
"Eh qila,di panggil tu" kata vani sambil menyikut aqila.

"Hm..iya bu" jawab aqila salah tingkah lalu mulai mendiktekan soal.

Tett....
Bel pulang sekolah berbunyi aqila menuju parkiran sambil bersenandung kecil,kini aqila dan devan sering pulang bersama.

Ketika di perjalanan devan berkata pada aqila "qila,besok ikut aku ya pas pulang sekolah"

"Kemana van?" tanya aqila.
"Pokoknya ke suatu tempat,besok kamu akan tahu" jawab devan.

Setelah itu mereka diam,hanyut dalam pikiran masing-masing.
Besok devan akan menceritakan semuanya pada aqila tentang dia dan keluarganya.

Entah kenapa devan begitu percaya pada aqila padahal mereka baru dekat.

because aqilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang