bertemu kak gisa

10 2 0
                                    

Saat devan sedang asik mengganti-ganti chanel TV,kak nita menghampirinya dan duduk di samping devan.

"Van kamu kok belum siap-siap?" tanya kak nita membuat devan meliriknya sekilas.

Lalu devan mematikan TV nya dan menjawab "kak apa aku siap" ujarnya lirih.
Kali ini devan meletakkan kepalanya di bahu kak nita.

Devan memang seperti itu jika sedang bersama kak nita bahkan dia bisa sangat manja dan mengeluarkan semua isi hatinya tanpa rasa canggung sedikitpun.

"Kamu siap,sampai kapan kamu mau menghindar dari semuanya.hidup kamu harus berlanjut" nasehat kak nita sampil mengelus rambut devan.

Lalu devan bangun dan memandang kak nita "ya udah kak kita pergi sekarang" kata devan sambil berdiri merapikan rambutnya.

Setibanya mereka di cafe tempat mereka berjanji ketemu.

Aqila dan kak gisa telah menunggu devan dan kak nita,awalnya aqila tersenyum melihat devan telah datang namun raut wajahnya seketika berubah saat melihat kak nita di belakang devan.

"Kenapa devan membawa wanita itu,apa wanita itu kak nita" batin aqila tapi aqila langsung membuang jauh-jauh pikirannya itu saat melihat devan telah di depannya sekarang.

Mereka memang janji bertemu berempat tapi tiba-tiba kak nita mengajak aqila duduk di meja lainnya.

Devan tak senang melihat hal itu "kak tetap di sini,aku setuju bertemu dengannya karena ada kakak" kata devan sambil melirik tajam pada kak gisa.

Aqila tak sampai hati melihat devan yang sangat dingin kepada kak gisa.

Tapi di sisi lain aqila sadar ternyata wanita itu adalah "kak nita orang yang sangat devan sayang bahkan orang yang membuat devan sedikit melupakan masalahnya" tentu saja aqila sangat senang saat menyadari hal itu.

Akhirnya kak gisa mulai bersuara
"Aku mohon tetap di sini jika devan ingin kamu di sini" kata kak gisa sambil mengenggam tangan kak nita.

Kak nita merasa iba melihat raut wajah kak gisa yang menyiratkan banyak luka dari matanya.

Akhirnya kami berempat tetap duduk di bangku yang sama walaupun dengan suasana yang sangat canggung.

Sebelum memulai percakapan meja itu sangat henina,bahkan hanya helaan nafas yang terdengar.

Vote dan komen guys
Lanjut ke part berikutnya ya :-)
Thanks :-*

because aqilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang