Dengan suasana cafe yang sangat rame ini, tapi di meja nomor 15 membuat Xairin dan Safia semakin menjadi canggung, karena mereka berdua tidak dekat tapi mendapatkan satu kelompok yang dipilihkan oleh gurunya.
Safia mengeluarkan handphonennya yang berada didalam tas sekolahnya, ia harus menghubungi pacarnya terlebih dulu.
Safia : Sayang aku lagi cafe sama Xairin ya, ngomongin buat tugas kelompok
Safia : Kamu gak usah nyusulin aku kesini
Safia : Kamu jangan kasih tau Vragas, kalo aku lagi sama Xairin. Nanti Vragas malah buat ulah lagi
Setelah mengirim pesan tersebut, ia memperhatikan Xairin yang mulai sibuk dengan tab nya. "Lo mau pesen makan atau minum lagi gitu?" Tanya Safia.
"Nanti,"
Safia menggarukan kepalanya yang tidak gatal, "Gue harus ngerjain apa nih?"
Xairin mengasih unjuk tapnya dan membiarkan Safia membaca mentahan konsepnya, "Ini baru menurut gue, coba lo bikin yang menurut lo. Nanti kita diskusi jadinya mau angkat tema dan posternya apa!"
Safia menganggukan kepalanya, lalu ia juga mengeluarkan tabletnya. Karena ini tugas kelompok seni budaya, mereka dikasih tema bebas terkait permasalahan yang sering terjadi dimasyarakat dan juga disuruh membuat posternya untuk dipresentasikan. Mereka berdua menjadi hening lagi, tidak ada yang berbicara melainkan fokus kepada tabletnya masing-masing.
"Gue pesen minum dulu ya," Pamit Xairin yang melihat kearah Safia.
Safia hanya menganggukan kepalanya, karena ia masih fokus pada layar tabletnya.
Saat sedang mengantri, ia tidak sengaja melihat seorang cowo yang sedang duduk dipojok sana dengan seorang cewe. "Devan?" Gumam Xairin dengan pelan.
Xairin berjalan kearah Devan saat minumannya sudah ada ditangannya, ia berjalan dengan langkah yang sangat hati-hati.
Byurrrr!!
Xairin menyiram lemon tea nya kearah Devan, "Brengsek!" Teriak Xairin dengan sangat kencang.
Devan langsung mendongakkan kepalanya ke atas, "Xirin,"
"Stop sebut nama gue!" Teriak Xairin.
"Xairin, plis kamu jangan pikir yang aneh-aneh ya sayang, cewe ini temen sekolompok aku,-" ucapan Devan langsung di potong.
Plakk!
"Kita temen? Aku pacar kamu loh Devan! Kita udah pacaran 6 bulan!"
Xairin yang mendengarnya langsung tertawa, "Kita dikit lagi mau anniversary 1 tahun dan kamu selingkuh sama dia udah 6 bulan? Gila, kamu gila devan!"
Devan berdiri untuk memegang tangan Xairin agar tidak pergi, "Sayang!"
Xairin menatap kearah Devan dengan tajam, "Kita putus!" Setelah mengucapkan itu Xairin langsung pergi begitu saja dari cafe.
Safia yang melihat kegaduhan di cafe, ia sangat terkejut saat ternyata Xairin sedang melabrak pacarnya yang sedang selingkuh.
Safia buru-buru merapihkan tas sekolahnya dan juga punya Xairin, saat melewati selingkuhan pacar Xairin ia menatapnya dengan tatapan sangat remeh. "Murahan lo mba!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vragas Obsession
Teen FictionWARNING!! CERITA INI MURNI HASIL DARI PEMIKIRAN SENDIRI. PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! ⚠️⚠️ ♡♡♡ "Kita cocok kalau pacaran, gimana menurut lo?" "No." "Why?" "Karena gue bisa patahin hati lo!" Vragas tersenyum smirk mendengarnya, "Mungkin gue yang akan...