Awal Bencana

39 7 0
                                    

Part 1

Awal Bencana

"Awaaas.......!" teriakan itu terdengar samar di telinga q. Aku menoleh ke kanan, silau.....

"Brakkk!!!" suara tabrakan menghentikan kesadaran q.

Aku merasa ringan, dan seakan cahaya perlahan meninggalkan ku.... menjauh dan gelap.....

® ® ® ®

"Lee sebaiknya kau jangan mengemudi malam ini, kau sudah mabuk" woo been mengingatkan ku.

"Tak apa aku sudah biasa seperti ini kan..." kilah ku

"Entah knapa aku punya firasat buruk malam ini Lee" Woo been berkata gusar.

Seolah kau tak tau kebiasaan ku, mengemudi dengan selamat bahkan saat mabuk, pikirku saat ini. Aku sama sekali tak berpikir kalau malam ini akan berbeda...

Saat sampai di persimpangan tiga, aku yakin bahwa malam-malam begini tidak akan ada orang sehingga aku menekan gas lebih kencang.

Tanpa q sadari seseorang sedang menyebrang, dan saat aq memutar setir semua sudah terlambat.

"Braaak" tabrakan pun tak terhindarkan.

Aq msih bisa melihat sosok tubuh yang menghantam kaca mobil q, kmudian... gelap....

® ® ® ®

"lee kw bsa mndngar q?" sebuah suara yg akrab terdengar begitu aq membuka mata. Sakit, hanya itu yang aq rasakan, tpi itu segera hilang ketika aq ingat apa yang terjadi... aq langsung bertanya pada woo been yang terlihat cemas.

"bagaimn kabar orang itu?" aq hanya mengharap kan kabar yang tak begitu buruk...

"dokter sedang mengushakannya lee, dy mengalami patah tulang tangan, prgseran tulang lher, dn wjahnya sbelah kanan terluka lee, spertinya kw menabrakny saat dy sdang memungut sesuatu dn spion kri mu mngenai wajahnya. Pecahan kca itu yg mmbtuhkan wktu lama mngeluarkanny. Brungtung mtanya baik saja..."

Aq hnya bsa trduduk lemas. Mengapa? Andai sja aq mndngarkn sran been mlam itu mgkin ini tdk kn trjdi...

"apa kw mmbritahu ayah?"

"ya ayah mu sngat khawatir dn brusha agar media tk mngetahuinya. Dy titip slam maaf tk dpat mnjnguk mu, dy hnya mau ke bsa mmbreskn kekacauan mu sndri. Brapapun biayanya, kw hrus brtanggung jwab"

"kau mau membantu q kan been? Aq minta maaf tak mendengarkn saran mu mlm itu..."

"baiklah aq akn mmbntu mu. Kw istirahatlh, aq akn mngcek kondisinya.... dan oh aq lupa, dy seorg wnita berperawakan kecil dn spertiny bkan org korea lee..."

Aku terkejut, kenapa hal ini semakin buruk saja, aku smakin cemas dn tak tw hrus bagaimana...

"aq prgi dulu. Nnti q kbri prkmbanganny..."

Been pergi dn meningglkn q sndiri. Tidak, tuhan apa yg sudah aq lkukan? Dy sorng warga asing? Wanita? Semua ini seakan mnjadi mimpi bruk yg ingin aq hlangkan....

® ® ® ®

Aq membuka mata... sakit, aq mncoba lagi. Cahaya ini, cahaya ini yg aq cari bbrapa wktu lalu saat aq brmimpi smw sangat gelap dn sesak. Kenapa aq mrsa sangat sulit brgerak? knpa aq trbaring d tempat asing ini? q brusha bangkit, semua terasa kabur dan berputar. "aaarghh... skit. Ini sangat sakit" aq mgerang menahan skit. Tangan kanan q, tk bsa aq gerakkan, aq menggerakkan tangan kri q merasakan kepala dan wajah q... kenapa wajah q d perbn? Mna kca mata q? Oh hp ku, aq hrus mbghubungi seseorang, siapapun... tolong" pikiranku kacau dan mulai frustasi saat seseorang masuk...

"oh kw sudah bangun? Suster, suster... dia sudah bangun" orng itu berteriak, tak lama beberapa org mengerubugi q, dn slah seorang memeriksa ku, aq tk mngerti. Mreka berbcara dn aq juga tdak mngerti... saat smuw prgi tinggal satu orang yg aq tdak kenal juga. Dia mendekati q dn mulai bebicara. Aq tdak paham, d sini tdak ada orang lain yg bsa menerjmahkan. Aq hanya prlu pnjlasan

"english... p..p..please..."susah payah aq bicara mncoba mngatakn aq tdak mngerti.

"oh aku mnta maaf... bagaimna prasaan mu?" dia mulai bicara dlam bhasa yg aq mgerti.

"d mn aq?" aku memutar pandangan, "Tmpat apa ini? Apa yg trjadi?" aku berusaha berfikir, "Tolong jlaskan, aq mulai frustasi tk dpat mgetahui apa yg trjadi..."aq langsung menanyakan hal pertama yang ada di benakku.

"kau d rumah skit d seoul, korea. Kau mengalami kecelakan satu minggu yg lalu. Teman q menabrakmu pada jumat malam, dn aq mmbawamu ke sini...aq mnta maaf, mungkin kw bingung. Tpi aq tdak tau bagaimana mnghbungi kluargamu, hp mu pecah, dan masih d perbaiki..."

"tidak mungkin! Bgaimn bisa? Aku tau korea, tapi... itu tidak mungkin terjadi. Bgaimna bsa skrag aq d korea? Jangan bicara omong ksong!" aq berkata tak percya dn mrsa d sedang dibohongi....

"baik lah bagaimn klw aq bcara bhasa q, apa kw msih mrsa aq berbohong?" dia bicara dlm bhasa... korea! Ini tdk mngkin. Aku bisa tau kalau dia tidak berbohong...

"tapi bgaimna aq bsa ada d sini? Knp aq tdak ingat?"

"apa pun?"dy memastikan. Aku hanya diam tak tau bagaimana menjawabnya, aku memang tak ingat bagaimana aku ada di sini, yang aku ingat hanya emily dan Indonesia. Sepertinya itu nama dan negaraku.

"tunggu sbntar...." ia mnlpon seseorg dn bcara. Tentu sja dlam bhsa korea. Aq memandangi skeliling ruangan, menunggunya dengan gelisah.

"maaf aq hrus mngtaknny, kw mnglami bnturan yg ckup keras. Kw mnglami amnesia sementara, hmm apa kau mengerti?" ia mnympaikan keadaan q pelan seakan tkut aq tk bsa mnerimanya. Aq bkan lh anak yg bodoh. Aq bsa mnarik ksimpulan dri rangkaian kjadian yg aq tdak mngerti. Aq mnatapny lmas...

"kw blang aq dtabrak kn? Bgaimn keadaan org yg mnbrakku. Apa dia juga terluka? Hingga tak bsa meminta maaf langsung pada q? Gara2nya aq hrus berbaring di sini, dan oh astaga, aku juga kehilangan rambut panjang q. Kw tau betapa susahnya aq menjaga agar aq tak memotongnya? Aaargh aq bahkan sulit melampiaskan kesal q ini... aaargh aq sangat pusing sekarang!" Dia tertegun mendengarkan pertanyaan dan gerutuanku.

"kw, mencemaskan teman q dan... eng...rambutmu? Hey, kau ingat kau punya rambut panjang?" dy nampak tak percya... seakan aq org paling aneh sedunia.

"Aq serius! Apa kw tidak mengerti? Klw dy trluka parah aq bisa mengerti dan memaafkannya. Dy hanya perlu minta maaf dan mengembalikan semua milikku, yang rusak atau yang sudah hilang! Termsuk ingatan dan... rambut ku, aku tidak ingat tapi aku hanya tau...!"aq emosi dan memalingkn wajah terlalu cepat, akibatnya leher q terasa sakit. "argh..." dy cpat2 membantu q kembali menggerakkan leher q perlahan.

"aq bingung harus tertawa atau sedih melihat mu. Kw benar2 cerewet untuk korban kecelakaan." Dia berkata sambil tersenyum melihatku.

"sudahlah. Terserah kw mau merespon apa, hanya jawab saja aq."

"ya, dy trluka, tapi tidak parah. Jangan khawatir. Kami akan mengusahakan pengobatan yang bagus untukmu, dan mengembalikan mu ke keluargamu secepatnya."

"baguslah... aq mau istirahat. Rasanya aq ingin tidur saja" Dia mengangguk dan meninggalkan q. Aku bohong, aq bukan ingin tidur. Aq berusaha mengingat memori apa pun termasuk keluarga q, dan bagaimana aq bisa di sini. Tapi sakit itu kembli menyerang q, seperti ribuan jarum yang dipaksa menancap d kpala ini, lalu semuanya menjadi gelap.

Sementra itu di Indonesia...

"erlyna, apa kw tk bsa mnghbungi emily?"

"tdak ibu. Sudah sminggu ini hp ny tak aktif, aq tdak tw dmn dy skrang..."seorang gdis brambut hitam pendek sibuk mondar mandir trlhat mncoba mnghbungi seseorang. Tak jauh driny seorang nyonya tua memprhtikanny.

"smw ini slah q. Aq hrusny mmbrtau ini smw dri awal. Atau menunggu hingga dia sembuh dri traumanya... hrusnya aq..."

"sudah lah bu, aq pham kondisinya. Ini bkan slah Ibu, cepat atw lambat dy juga akn tau. Tpi yg pnting skrang kita hrus mnmukanny. Aq akn kluar sbntar, ada se2org yg hrus aq temui..." erlyna, gadis itu mnyambar tas ny, mncium tangan ibuny dn bergegas k sbuah tempt.

Good Bye Kim Na RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang