Amnesia

7 2 0
                                    

Keesokan harinya Emily berencana ingin memulai pencarian keluarganya. Karna masih ragu, emily hanya membawa tas selempang kecil berisi dompet dan hp, dia ingin melihat terlebih dulu kondisi saat ini.

Siapa sangka saat perjalan pulang ke hotel Emily yang ingin menyeberang menjatuhkan tasnya di persimpangan dan saat memungut tas itulah dia tertabrak mobil yang melaju dari arah kanannya.

Tabrakan itu mengenai seluruh bagian tubuh kanannya, kacamata yang ia pakai pecah, dan pecahan lampu spion kiri mobil itu menancap di pipi. Hp yang dia pegang pecah dan mati, tas dan dompetnya jatuh dan hilang.

Saat tersadar seminggu kemudian emily melupakan semuanya. Dia lupa kenapa, bagaimana dan untuk apa dia di Korea.

#Flashbackoff

Tiga hari setelah sadar, Emily mengetahui dari pria yang bernama kim woo been yang sering bersamanya bahwa orang yang menabraknya adalah seorang model terkenal. Lee woo hyun, yang juga seorang mantan Idol dan ayahnya pengusaha handal.

Saat ini kondisi emily sudah membaik. Dokter sudah membuka perban di kepala dan wajahnya, emily terdiam memandang mukanya di depan cermin.

Emily yakin dia memiliki wajah yang bagus, tapi wajah yang dia lihat saat ini terlihat mengerikan. Beberapa jahitan dan bekas luka menghitam tepat di pipi kanan di bawah matanya. Ugh, itu wajah yang menakutkan, seperti wajah Monkey D Dragon* hehe, pikirnya.

(Monkey D Dragon adalah tokoh anime one Piece yang sangat digemari Emily)

Saat keluar dari kamar mandi dia melihat dua orang laki-laki sedang menunggunya. Yang satunya terlihat asing, tapi emily langsung tersenyum saat melihat kim woo been Di sana.

"hai, kau terlihat sehat pagi ini, oh ya, kenalkan temanku lee woo hyun" woo been menyapanya lalu mengenalkan pria itu.

"ooh, dia yang menabrakku?" emily langsung menatapnya tajam.

Pria itu terlihat salah tingkah dan berusaha tersenyum

"Ya aku, aku minta maaf yang sebesar-besarnya nona Emily" dia membungkuk dan terlihat merasa bersalah.

Emily mengabaikannya dan duduk di kasur. Tunggu, kenapa pria ini sangat tampan, batin emily sambil terkejut. Waktu keluar dari bathroom dia hanya melihat sekilas, tapi setelah mendekat emily jelas melihat wajah yang indah, tampan dan mulus.

Meski woo been juga tampan, tapi Emily hanya merasa biasa dan tidak terlalu terpesona. Bekerja sebagai manager hotel ternama membuatnya kebal terhadap wajah turis nan tampan.

Tapi, saat melihat Lee woo hyun dari dekat Emily merasa perlu lebih banyak pelatihan lagi. Entah kenapa jantungnya tiba-tiba berdetak lebih kencang..

"Hmmm apa dosis obat ku terlalu tinggi? Sepertinya harus konsultasi dengan dokter nanti, efeknya membuatku tidak nyaman" Gumam Emily menggunakan bahasanya.

"Maaf?" Lee woo Hyun mendengar Emily menggumam

"Oh, tidak apa-apa, aku hanya bicara sendiri" Balas Emily cepat.

"Emily aku harus pergi, ada pekerjaan banyak hari ini. Jadi tidak apa kan jika kau ku tinggal dengan dia?" Woo been berdiri pamit setelah berbincang sebentar.

"Hyaaa! Apa kau gila? Aku tidak berani tinggal berdua, bagaimana jika fans ku melihat?" Lee woo Hyun menjawab tiba-tiba.

"Woo Hyun'ah, tolong ingat. Ini bangsal VIP, dan kau sudah bukan Idol, ckckck" Woo been geleng-geleng kepala melihat tingkah temannya yang tidak pernah sesuai umur.

"Aku tidak tau apa yang kalian bicarakan, dasar" Emily hanya mengangkat bahu, lalu menoleh ke woo been. "Baiklah, terimakasih sudah merawatku. Aku sudah baikan, mungkin jika aku sudah sehat sepenuhnya ingatanku akan kembali" Emily tersenyum.

Woo been balas tersenyum dan tanpa menghiraukan woo Hyun yang menatapnya kesal dia bergegas keluar.

Sesaat kemudian...

"Jadi, enggg apa kau ingin makan? Aku bisa memesan untuk mu" Woo Hyun mencoba memecah suasana hening saat ditinggal berdua dengan korbannya.

"No thanks" Emily menjawab acuh.

"Tunggu, kebetulan aku punya notebook di sini. Ini, kau bisa menonton apapun gratis. Maksudku, jika kau bosan" Woo hyun memberikan laptop mungil berwarna biru tua pada Emily dan membuka browser.

"Aku tidak tau aku suka apa, tapi baiklah akan ku coba" Emily meletakkannya di meja sebelahnya.

Emily melihat woo hyun yang mencoba menyenangkan dia. Entah bagaimana, suasana kamar terasa lebih meriah daripada saat dia sendiri tanpa ingat apa-apa.

"Hey.. Kau tidak perlu seperti ini. Aku tau kau juga sibuk, selama pengobatan ku baik aku akan sembuh. Kau tidak perlu takut ku tuntut lagi, woo hyun'ssi.." Ucap Emily pelan.

" Hah? Kau tau, aku benar-benar merasa bersalah. Apalagi wajahmu rusak karna aku. Yakinlah, aku juga senang berlibur sebentar. Ini bukan karna aku terpaksa, tapi kalau kau lebih senang sendiri aku akan pergi " Woo hyun kaget saat Emily mengatakan itu dengan pelan dan wajah yang melembut. Karna sejak dia datang Emily selalu memasang wajah galak padanya.

"Hehe, yaah seperti kau juga mendapat manfaat dari kejadian ini ya?" Emily mulai tersenyum saat bicara

"Aah b b bukan begitu, aku..." Woo hyun gelagapan.

"Haha, aku tau.. Aku hanya bercanda. Kau boleh pergi, aku juga akan istirahat" Emily memotongnya

"Oh, baiklah.. Aku pergi, kalau kau btuh apapun telpon saja aku. Ini, kau bisa menggunakan ini dulu. Aku sudah meletakkan no ku di panggilan cepat" Woo hyun berdiri dan memberikan HP untuk Emily.

"Oke, terimakasih" Emily menerimanya dengan senang hati. Bukankah ini memang tugasnya, batin Emily.

Woo hyun pun pamit dan pergi.. Emily masih diam dan meredakan jantungnya yang masih sedikit cepat.

Hmm sepertinya aku benar-benar harus memberitahu dokter, fikirnya.

####

(😂😂😂 itu bukan pengaruh obat nak, itu pengaruh ga wajar dari ketampanan 🤣)

(Semua percakapan Emily dan MC dalam bahasa Inggris, karna Emily belum ingat bahwa dia pernah belajar bahasa Korea)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Good Bye Kim Na RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang