Aku tiba di Korea pada pukul 20.00 malam waktu setempat. Aku segera menaiki taxi dan menuju apartemen yang sudah disiapkan kakakku sebelumnya.
"Hhh... akhirnya aku bisa meluruskan kaki dan tidur sejenak" aku menghempaskan tubuh ke kasur dan memejamkan mata. Sambil memikirkan tentang hal-hal yang terjadi aku terlelap. Aku terbangun dari tidur ku saat sinar matahari menerobos dari jendela dan menyilaukan mataku.
"Oh ya ampuuun... Aku tertidur sampai pagi, mana hape, mana hape." Aku merogoh tas mencari hp ku dan menemukannya dalam keadaan mati. Tentu saja, aku bahkan belum mengubahnya dari fly mode. Aku segera menghidupkannya, mencargenya dan bergegas ke kamar mandi, aku sudah sangat gerah. Sesaat setelah mandi, aku melihat dua panggilan tidak terjawab, kak Er dan Jessika. Aku mengambil sarapan yang sudah disiapkan pelayan hotel, lalu menelpon balik kak Er.
"Halo... Emily, bagaimana? Apa kau senang sudah tiba di negara impianmu, sampai lupa mengabarkan kakakmu ini?" suara kak Er terdengar sedikit kesal. Haha aku tertawa di dalam hati, kakak terlalu sayang padaku.
"kak, ayolah kau pasti tau betapa lelahnya aku begitu tiba di sini, jadi ya aku langsung tidur kak, maaf:"
"Ya aku tau, tapi kan kau bisa langsung menghubungi ketika pagi, kau kan pasti sudah bangun ketika subuh"
"kakak ku tersayang, aku kesiangan. Hehe, kamar ini terlalu nyaman. Terima kasih sebelumnya untuk persiapan yang kakak buat untukku, pasti memakan banyak biaya kan? Aku janji akan membayarnya nanti." Aku teringat belum berterima kasih pada kakakku
"emily, kau berbicara pada siapa? Apa ada orang asing di sini?"
"haha, kau benar kak, baiklah sampaikan salam cintaku untuk ibu ya, baru saja aku pergi aku sudah merindukannya."
"baiklah, kebetulan ibu keluar rs hari ini, nanti kalau ibu sudah di rumah kakak sampaikan"
"baiklah kak, aku mau nelpon jessi dulu, bye kakak"
"bye emily, semoga lancar." Aku menyudahi pembicaran dengan kak Er dan segera menghubungi Jessika. Ternyata Jessi hanya menghawatirkanku, sama seperti kakak. Setelah menanyakan sedikit tentang pekerjaan dia menyuruhku untuk refreshing dulu. Seperti yang diharapkan, dia teman terbaik, tau kalau aku sangat butuh suasana baru. Mengikuti saran jessika aku segera mengganti baju untuk rencana keliling korea hari ini. Hmmm aku bingung harus memakai baju apa, sekarang sedang musim panas dan aku tidak punya baju yang cocok. Karna saat aku pergi Indonesia sedang musim "dingin", sepertinya aku harus belanja pikirku. Aku menggunakan baju berbahan tipis yang tidak terawang berwarna krem lembut, lalu menyanggul asal rambutku. Aku juga memakai kalung yang kata ibu pemberian ibu kandungku, sebuah liontin yang sangat indah. Di pesan kusus dan hanya ada lima di dunia, semuanya milik keluargaku yang di korea. Lalu aku memakai celana jeans yang tidak terlalu ketat sebatas betis, dan memadukannya dengan sepatu nike berwarna putih. Hmmm sepertinya sudah, ah aku hampir lupa, aku mengeluarkn tas kesayanganku, tas yang ku desain sendiri dan dibuat oleh kak Er. Setelah berdandan sedikit aku bergegas ke lobi hotel, hmm bagaimana aku pergi? Aku sedikit bingung karna biasanya aku memakai mobil, sedangkan di sini aku bukan siapa-siapa. Seorang karyawan sepertinya tau aku kebingungan, lalu menghampiriku.
"Annyeong haseo..." dia menyapaku sebentar lalu menunggu reaksiku yang sedikit "lola".
"oh hi, i'am sorry i'm not korean people... bisa kau memakai b inggris saja?" aku membalas dengan sedikit nyengir
"Oh, maaf nona saya kira anda orang korea, wajah nona mirip orang korea" dia meminta maaf dalam b.inggris
"uh ya? Terima kasih, haha aku terlalu jelek untuk ukuran gadis korea, bkan begitu?" aku melanjutkan dengan sedikit tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Bye Kim Na Ra
RomanceGood bye Kim Na Ra (Drama) (Belum di revisi) Sukses, iya Cantik, iya Ramah, iya Tapi, pacarnya menikahi sahabatnya. Keluarganya bukan keluarganya. Karyawannya lebih mendukung asistennya. Apa?!! Ibu darah biru? Ayah Korea? Nenek Jepang? Oke fi...