bab 7

54 11 0
                                    

"Yuk ikut kita kita akan tunjukin dimana kamarmu itu." Kata Qian sambil meninggalkan kelas. Dan diikuti oleh teman-temannya termasuk aku.

Setelah sampai disana aku melihat sekeliling ruangan itu. Ruangan itu terlihat tua tapi tertata rapi.

"Sini Ra kamu bisa tidur di ranjang ini." Kata Mea sambil memperlihatkan ranjang yang akan aku pakai.

"Terimakasih" jawabku sambil duduk di atas ranjang itu. Dan disana terdapat kasur yang lembut bersih dan terawat.

"Aku izin keluar dulu ya... Aku akan mengambil tas yang akan dibawakan oleh ayahku." Aku meninggalkan mereka yang masih asik menata kasur dan selimut mereka.

Saat aku berjalan keluar, aku melewati lorong yang tadi aku lewati. Dan suasana disana masih seperti tadi. Sunyi, sepi dan aku benar-benar sendiri.

Saat aku akan membuka pintu untuk keluar. Aku masih melihat cahaya yang tadi aku lihat diruangan yang dimasuki oleh ayah tadi. Aku masih tidak tau ruangan apa itu.

Aneh?.... Memang aneh?.... Mengapa didalam ruangan terdapat cahaya yang sangat menyilaukan.

Aku masih bertanya-tanya. Ruangan apa itu?... Apakah aku bisa masuk kesana?.... Masih banyak pertanyaan yang terpikirkan olehku.

Setelah berhenti beberapa saat didekat pintu ruangan itu, aku jalan keluar menuju taman.

Saat aku di taman aku melihat ayah sudah datang dan berjalan mendatangiku dan memberikan koper dan segala keperluan lainnya.

"Ini dek, ayah dah bawain semua keperluan mu." Kata ayah sambil memberikan kopernya.

"Makasih yah." Jawabku singkat sambil mengambil koper nya dari ayah.

"Ya udah kamu masuk aja, kamu tata semua barang-barangnya." Kata ayah sambil perlahan pergi.

Aku hanya menjawabnya dengan anggukan kepala. Setelah itu aku masuk meninggalkan ayah, dan aku kembali ke kamar.

The Secret DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang