Spesial request dari Onty naiiwa2403 sebagai hadiah ultahnya yang ke- sekian-sekian. Wmwkwk...
***
Deritan pintu garasi mobil terdengar. Seorang pria masuk ke dalam rumah dengan kondisi tubuh yang tampak begitu lelah. Tiga hari terbang dan hanya berjeda beberapa saat dalam sekali leg. Keadaan rumah yang gelap gulita dan sangat hening menandakan jika semua orang di dalam rumah tersebut sudah nyenyak dibuai mimpi.
Alif melirik jam tangan rollex -yang ia beli sangat mahal di luar negeri-, kini sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.
Selalu seperti itu. Tak jarang ia tiba di rumah di jam-jam seperti itu dan tak mendapati sambutan hangat dari sosok peneman hidupnya sejak tiga tahun belakangan ini.
Navbag hitam yang biasa ia bawa saat terbang, ia letakkan begitu saja di tengah-tengah ruang tamu. Dirinya kemudian melangkah menuju kamarnya dan Naya. Begitu ia membuka pintu kamar, hal pertama yang ia lihat adalah sang istri yang tertidur dengan posisi duduk dan menyandar di kepala ranjang, kacamata minusnya tersampir asal dan sebuah laptop berada di pangkuannya.
Alif yakin istrinya sedang berusaha lebih giat untuk menyelesaikan tugas akhir kuliahnya. Sisa satu semester, dan Naya akan bebas dari segala tugas merumitkan di kampusnya.
Alif mendesah. Ia meletakkan jas pilotnya di ujung ranjang, membuka simpul dasi, membuka kemeja, ikat pinggang dan diikuti celana kain yang melorot begitu saja ke lantai. Sekarang hanya tersisa baju kaos singlet dan celana dalam berbentuk bokser ketat, menutupi bagian paling menonjol di sana.
Setelah terbebas dari semua aksesoris tubuhnya itu, Alif beranjak mendekati Naya. Ia mengambil laptop dipangkuan Naya, menggerakkan kursornya hingga kembali menyala lalu menyimpan tugas sang istri di sana kemudian men-shutdown-nya untuk akhirnya ia simpan di meja belajar sang istri.
Ia kembali mendekati tubuh Naya yang tak bergerak sejak tadi, lalu melepas kacamata Naya, menyimpannya di nakas dan bergerak untuk membetulkan posisi tidur sang istri agar besok tak mengeluh sakit pinggang atau sakit tengkuk. Alif tak mau mejadi tukang urut dadakan lagi untuk istrinya itu. Nanti yang ada malah salah urat. Kan berabe.
Saat kegiatan Alif menyelimuti tubuh Naya, wanita itu terbangun dan bergumam tak jelas.
Alif mengernyitkan dahinya sebentar, lalu mengabaikannya. Mungkin Naya mengigau.
"Selamat malam."
Cup.
Kecupan selamat malam yang singkat. Jika Alif tak membatasinya, bisa dipastikan mereka tak akan tidur hingga pagi menjelang. Apalagi sudah tiga hari tiga malam tak mendapatkan jatahnya.
Ugh, mungkin besok malam Alif akan memintanya pada Naya.
Ia kemudian naik ke atas ranjang dengan merangkak melangkahi tubuh Naya begitu saja. Matanya sudah sangat berat, dan dia butuh tidur sekarang juga.
Begitu sudah berhasil mendapatkan posisi nyaman di samping Naya, Alif segera menarik selimut, memiringkan tubuhnya dan menarik Naya untuk kemudian ia peluk posesif bak bantal guling hidup.
***
"Kakak semalam balik jam berapa?"
Naya mengulurkan segelas coklat hangat begitu sang suami telah duduk di kursi makan. Penampilannya masih acak-acakan dengan kain sarung yang menutupi bagian bawahnya, sedangkan bagian atasnya ia biarkan topless dan menggoda.
"Jam dua." Alif menyahut singkat sembari menyeruput coklat hangat buatan istrinya.
"Nggak masuk sekolah hari ini?" tanyanya setelah sadar jam sudah menunjukkan angka 8 dan istrinya hanya mengenakan pakaian santai dengan model terusan selutut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Kids!!! (Terbit) ✓
General FictionSudah Terbit. Harga 87.000 Pemesanan bisa langsung ke Bukuloe. Cek IG : @bukuloe Atau langsung hubungi lewat : Wa : 081289635622 Line : bukuloe Bukalapak/Shopee/Tokopedia Versi ebook juga tersedia. Di lapaknya Batik Publisher. Berisi kisah kerempo...