Part 29

27.4K 3.4K 353
                                    

Vote berkurang. Udah bosan, ya? Tenaaang bentar lagi tamat, kok.

Spesial tag buat Cantik1 yang ultah tgl 23 juli kemarin. Telat pake banget ya. Tapi, apapun itu, selamat yaaa. Hepi besdeeey.

Kemudian buat idamaryana yang katanya ultah juga. Tp ntah tgl bulan kapan. Tapi, hepi besdey yaa.

Ketiga buat LuviiyantiiIndraa  tapi gak tau minta tag buat momen apa. Hahai.

Keempat VilDeer31 yang bakalan ultah tgl 31 agustus nanti. Pas akhir bulan yak. Hahai. Hepi besdeey.

Yang terakhir syinthianurhayati ultah juga tgl 5 agustus. Mantaaap bukan agustus bulan kelahiran impian kali, yak. Hahai. Rame amat. Hepi besdeey yaa.

Selamat membacaa.
Sorry typo.

***

"Kak, bangun. Udah jam 8. Nggak ke peternakan? Pak Asep udah nelpon terus dari tadi."

Alif melenguh. Ia membalikkan posisi tidurnya dari tengkurap menjadi telentang. Naya pikir, suaminya itu akan langsung bangun, mandi, lalu ke peternakan. Namun ternyata, pria itu malah merem lagi.

Naya memaklumi karena suaminya itu baru bisa tidur nyenyak semalam. Setelah Andra keluar dari rumah sakit sehari yang lalu, Alif sudah mengultimatum Naya untuk tak mengganggu tidurnya. Walau apapun alasannya.

Alif benar-benar kelelahan. Batuknya juga masih terdengar sesekali. Semalam saja Naya beberapa kali terbangun karena dalam tidurpun suaminya masih terbatuk-batuk. Naya terus terjaga sembari mengusap-usap pelan dada pria itu agar batuknya bisa berhenti. Dan ajaibnya, batuk pria itu benar-benar akan berhenti setelah Naya melakukan hal itu berulang-ulang.

Dasar batuk manja.

"Kak," panggil Naya lagi. Naya baru saja selesai melipat pakaian dalam yang dipisahkan asisten rumah tangganya karena memang untuk urusan pakaian dalam ditangani oleh Naya sendiri. Rasanya terlalu malu dan agak kurang ajar saja jika pakaian dalampun harus orang lain yang mencucinya. Naya bukan tipe majikan kurang ajar seperti itu. Jaman mbak Ami dulu juga seperti itu. Namun, apa boleh buat ketika Naya tak dibenarkan bangkit dari kasur paska melahirkan, mau tak mau ia meminta bantuan pada mbak Ami untuk dicucikan semua pakaian di rumah termasuk pakaian dalam.

"Maaf, Mbak Ami, pakaian dalamnya tolong cuciin dulu, ya?" pintanya malu-malu kala itu.

Mbak Ami tertawa terbahak-bahak karena ia baru pernah mendapatkan majikan yang meminta maaf karena menyuruhnya mencuci pakaian dalam. Bahkan dulu sebelum bekerja di rumah Naya, mbak Ami sudah biasa mengurus darah orang melahirkan.

Tak ingin membuat pria itu kesal karena ia memaksanya bangun, Naya membiarkan saja suaminya kembali tertidur. Banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan di kamar mereka yang berantakan itu. Selama lebih dari dua minggu, kamarnya terkunci dan tak disentuh oleh mbak yang bekerja harian di rumahnya, debu-debu menempel di beberapa sudut kamar. Naya harus membuka jendela kamar lebar-lebar agar debu yang ia sapu tak berterbangan di dalam kamar saja. Mereka bisa sesak napas jika debu itu tak dibukakan jendela.

Tas-tas yang ia gunakan untuk membawa pakaian mereka kala menginap, ia angkat ke sudut kamar dekat kamar mandi. Naya belum sempat membongkar isi tasnya sejak kemarin karena dirinya juga kelelahan menjaga Andra di rumah sakit.

Oh, Kids!!! (Terbit) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang