ADA VERSI PDF TAMAT
Disclaimer: Naruto dan seluruh castnya milik Masashi Kishimoto. Tulisan ini dibuat hanya untuk menghibur dan ungkapan fans saja. Kesamaan apapun yang ada dalam cerita ini hanya kebetulan semata.
Naruto duduk termenung di ruang tamu apartemennya. Sejak ibu dan ayahnya meninggal, Naruto seolah kehilangan sandaran. Dia tidak punya apa-apa. Itulah alasan orangtuanya menjadikan dia dengan anak dari keluarga Uchiha.
Sayangnya hidup tak selamanya sesuai dengan prediksi, saat itu Sasuke marah padanya karena menganggap Naruto sebagai alasan kenapa kekasihnya bunuh diri. Tapi yang tak Naruto mengerti adalah segala sikap tak baik Sasuke justru membuatnya jatuh cinta. Mungkinkah Naruto mulai gila?
Sudah hampir dua bulan ini Naruto mencari pekerjaan baru walaupun belum membuahkan hasil. Jika begini terus maka uang simpanannya akan semakin tipis dan pasti Menma tertimpa imbasnya.
Ting tong.... Naruto mendengar bel di pintu apartemennya.
"Ah siapa, siang-siang begini?" Gumam Naruto pada dirinya sendiri.
Naruto berjalan dan membuka pintu. Ia melihat seorang laki-laki membawa surat ber map coklat.
"Ya. Darimana ya?" Tanya si pirang itu bingung.
"Selamat siang, Tuan Naruto. Kami dari pengadilan ingin menyampaikan surat untuk sidang pertama anda" Ujar pria asing itu yang membuat Naruto kaget.
"Pengadilan? Sidang? Maaf tapi sepertinya kau salah, aku tak punya sidang apapun untuk saat ini. Apa aku melakukan suatu kesalahan?"
"Lebih baik anda membaca sendiri surat tuntutan yang diajukan tuan Uchiha terlebih dulu" Katanya sambil menyodorkan map warna coklat itu.
Dengan ragu-ragu menerima map itu. Ia membuka dan membaca baik-baik surat yang disampaikan untuknya. Mata birunya membuat kaget, bahkan Naruto tak sanggup menahan air matanya untuk keluar.
"Tidak! Apa-apaan ini. Pengadilan sudah memutuskan hak asuh Menma ada padaku sejak dua tahun lalu.... Apa yang terjadi?" Ronta Naruto tak percaya pada apa yang ia baca. Sasuke keterlaluan, ia lagi-lagi berbuat semua hatinya dan membuat Naruto kehilangan kebahagiaan, kebahagiaan Naruto saat ini hanya Menma.
"Lebih baik anda tanyakan sendiri pada tuan Uchiha. Saya hanya ingin mengingatkan tuan untuk menyiapkan pengacara secepatnya"
Pengacara? Naruto kembali tertohok. Dari mana ia bisa mendapatkan pengacara untuk menangani kasus ini. Bahkan Naruto tak punya pekerjaan.
"Apa yang terjadi jika aku tak mau datang ke sidang itu?" Tanya Naruto marah.
"Maafkan aku, tapi sidang akan tetap berjalan"
Naruto kembali diam. Entahlah otaknya buntu.
.
.
."Bagaimana, sudah kalian kirimkan suratnya?" Sasuke berbicara pada seseorang di ujung telepon.
"Sudah tuan"
"Apa persidangan akan memenangkan kasusku?" Tanya Sasuke lagi.
"Akan kami usahakan tuan. Lagipula Naruto-san yang sudah tidak punya pekerjaan sudah cukup untuk menjadi alasan pemindahan hak asuh Menma...."
"Aku ingin hak asuh Menma secepatnya. Aku ingin segera, pastikan Naruto tidak mendapatkan pengacara untuk sidang pertama nanti dan aku yang akan memilih hakim untuk sidang besok. Pastikan juga hakim itu mengikuti perjanjian kita!"
"Aku rasa agak sulit untuk menyuap hakim. Biayanya pasti tidak sedikit" Balas orang itu yang membuat Sasuke merasa tersinggung.
"Kau pikir aku tak sanggup membayar mereka? Kau pikir dengan siapa kau bicara? Aku akan lakukan apapun.... Aku hanya ingin Menma" Ucapan Sasuke geram.... 'karena hanya Menma yang bisa membawa Naruto pulang' lanjut Sasuke dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sutando bai me (Re-publish)
Fanfic(Complete) akan di upload sampai tamat jadi tenang Kita berpisah seperti apa yang paling aku takutkan, kau memintaku.... memang harga yang pantas untuk apa yang aku lakukan padamu. Harga mati yang harus aku terima. Tapi tak adakah pintu maaf, sepert...