Tiga

181 14 0
                                    

Gomen~ne mina author lagi sibuk tapi tenang aja autor udah balik lagi. Autor usahain supaya update terus.

Kalo gitu langsung aja baca.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lucy prov

Aku terbangun mendengar jam alaram ku berbunyi, aku mematikan jam alaram ku. Mengucek kedua mataku menyibak selimut lalu duduk di tepi kasur Quen Size keaayanganku yang ku gunakan untuk berselancar ke alam mimpi.

Aku melihat jam dinding dikamarku 'yup' masih pukul 07.25

Loading.............

Loading........

Load....

Tunggu!!!!

"Aku kesiangan" teriakku frustasi.

Aku melesat ke kamar mandi yang berada didalam kamarku.

Setelah selesai dengan acara mandi yang super cepat aku dengan segera mengganti pakaian tidurku dengan seragam, membetulkan rambutku mengikatnya ke belakang dengan pita biru.

Aku tergesa menuruni anak tangga dengan terburu-buru. Aku melesat ke dapur dengan cepat ku lihat ka-san tidak di dapur??tidak biasanya seperti ini.

'Kemana ka-san?' tanyaku dalam hati sambil berpikir.

Aku mendongak mendapati jam dinding di dapur yang terggantung dengan sangat manis di atas sana.

"Pantas ka-san tidak ada masih pukul 04.00 ternyata" ujarku

"Tunggu"

"Apaaaaaaaaaaaa"

"Pukul e-m-p-a-t"

"Hah"

Aku dengan lesu menaiki anak tangga. Membuka pintu kamar, berjalan memasuki kamar.

'untung saja teriakkanku tidak di dengar ka-san jika tidak ka-san akan memarahiku' batinku

Aku menjatuh kan tubuhku ke kasur, berbaring di kasur Quen Size ku. Mengambil ponselku  yang terletak di meja nakas dekat kasurku berada.

Aku membuka ponselku, Erza mengirimiku pesan singkat.

"Aku harap kau bersiap-siap sekarang!!"

"Memangnya ada apa?" aku mengetik peaan di layar ponselku, mengirimnya ke Erza.

Tring

Satu pesan masuk di layar ponselku.

"Kau akan tau nanti."

"Wakata"

Aku melihat jam di ponselku menunjukkan pukul 06.00

'aku harus mandi' pikirku bergegas ke kamar mandi.

Setelah menghabiskan waktu satu jam di kamar mandi aku keluar dengan rambut basah. Mengeringkan rambutku, memakai seragam.

Setelah kering aku mengikat rambutku di samping kanan dan kiri dengan pita putih.

Aku membawa tasku lalu turun ke bawah dengan semangat 'yup, semangat habis mandi dengan berendam'

"Lucy sini sarapan ka-san sudah membuatkan roti selai coklat dan coklat panas."

"Ha'i"

Aku memakan sarapanku dengan perlahan tapi pasti.

"Lucy."

"Nande ka-san." sambil meneguk gelas yang berisi coklat panas.

"Kau mau ka-san antar atau berangkat sendiri."

" ka-san yang antar." ujarku pada ka-san.

"Wakata."

"Ka-san siap-siap dulu."

"Ha'i"

Tring

Tiba-tiba pesan masuk ke ponselku segera ku buka isi pesan itu.

"Cepat ke luar sekarang!!"

***

Erza prov

Aku bersender pada mobil kesayangan ku, melambaikan tangan ku pada Lucy yang sedang berdiri di depan pagar rumahnya yang besar dan tinggi.

"Kamu tahu rumahku dari mana??" tanya Lucy padaku.

"Hm"

"Cepat!!, kita terlambat nanti" ujarku pada Lucy.

Gadis itu segera masuk ke dalam rumahnya, keluar dengan cepat, menutup pagar rumahnya.

"Ayo" ujarku.

***

Lucy prov

Aku bergegas masuk ke dalam rumahku, berpamitan pada ka-san.

"Ka-san aku berangkat dengan teman ya."

"Wakata." ujar Ka-san padaku.

"Aku berangkat."

"Hati-hati Lucy-chan."

"Ha'i"

***

Erza prov

"Hari ini kamu di kelas musik kan?" ujarku pada gadis di sebelahku.

"Akan ku antar kau ke kelas musik" ujarku lagi pada Lucy.

Seseorang sedang mencegat kami di lorong menuju anak tangga.

"Jellal mencarimu" ujar pria bernama Gray yang menyilangkan kedua tangannya, bersender pada dinding di belakangnya.

"Dimana??"  ujarku pada pria bersurai hitam itu.

"Di ruang osis" ujar Gray padaku.

"Oke"

Aku berjalan ke arah berlawanan dari kelas musik. Aku membalikkan badanku, menatap Gray.

Gray prov

Aku bergidik ngeri di tatap Erza seperti sudah mendapatkan mangsanya.

"Apa??" jawabku santai dengan tatapan datarku bak triplek.

'Tunggu triplek sama mukaku jelas lebih oke  mukaku yang tamvan ini.' batinku. Aku senyum-senyum gaje sendiri.

Sebuah tangan melambai di depan mukaku.

"Kau tak apa Gray-san??" tanya Lucy padaku.

"Hm.....aku tak apa!. Jawabku.

"Hah........begini Gray aku akan ke ruang osis menemui Jellal. Dan kau temani Lucy ke ruang guru kelas musik." ujar Erza padaku.

------------------------------------------------------

Gomen~ne mina

Ini cerita udah Autor bikin lebih panjang dari cerita sebelumnya selamat menikmati.

Vote dan komennya mina😄😄

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang