[BEGIN] before all

249 18 10
                                    

"Jadi, bagaimana?" tanyaku
"Bagaimana apa?" balas dirinya yang menatapku ragu
"Apa kau mau jadi kekasihku?" ungkapku. Akhirnya setelah bertahun-tahun aku memendam rasa hari ini aku bisa berkata jujur perihal perasaanku padanya
"Tapi, aku takut" balasnya, ia mengalihkan matanya dari mataku mulai menunduk.
"Takut? Kenapa?" tanyaku. Kini ia mulai menatap mataku kembali seakan mencari keseriusan dan tidak main-main saat aku menyatakan perasaanku.
"Takut kalau kau akan meninggalkan ku. Bagaimana kalau begitu?" tanyanya. Tatapannya semakin dalam menatapku seakan mencari kekejujuran lewat mataku saat aku menjawab pertanyaannya.

Well, memangnya aku akan meninggalkannya kemana? Setelah menahan perasaanku bertahun tahun aku akan meninggalkannya begitu saja? Itu konyol. Aku tidak sekonyol itu untuk masalah seperti ini. Di usia ku yang masih 15 tahun, aku senang akhirnya aku memiliki kekasih yang ku incar sedari kecil.

"Tentu saja tidak, memangnya aku akan meninggalkan mu kemana? Jadi apa jawabanmu?" tanyaku kembali, semoga dia langsung menjawab tidak melontarkan banyak pertanyaan lagi, hati ku sudah tak karuan Ji Ah
"Hmm, baiklah. Kita pasangan sekarang" balasnya. Dia tersenyum, matanya hilang karena senyumnya menampilkan garis lurus diantara kelopak matanya. Aku ikut tersenyum akhirnya aku berani mengungkapkan perasaanku dan berakhir manis.

Aku yang berusia lima belas tahun,
yang tidak punya apa-apa
Dunia begitu besar dan aku sangat kecil
Aku bahkan tidak bisa membayangkannya
Aku yang sepenuhnya kosong,
yang tidak memiliki ciri tersendiri
Aku berdoa
(Begin)

-----

"Aku pulang" sapaku saat memasuki rumah. Tidak ada yang menjawab, rumah ini sepi juga tak ada ibu yang menyambutku seperti biasa. Setelah lama aku menunggu ibu di depan ruang tengah ibu datang menghampiriku, dengan senyum yang merekah di wajahnya. Nampaknya, ibu sangat bahagia. Aku belum pernah melihat ibu sebahagia ini sesudah ayah dan ibu bercerai.

"Eoh, anak ibu yang tampan kau sudah pulang? Ayo kita makan malam" jawab ibu sembari merangkul pundakku. Aku mengikutinya ke ruang makan setelah berganti pakaian dan mandi. Kulihat banyak makanan berbahan dasar daging dan juga buah-buahan di atas meja makan. Ini pertama kalinya kulihat ibu memasak makan malam sebanyak ini, setelah ibu bercerai. Apa ibu akan menikah lagi? Ibu selalu membuat banyak makanan saat ayah masih bersama kita, aku juga melihat 4 buah piring tertata rapi. Apa ibu mengundang seseorang untuk makan malam dirumah kami?

"Hei nak, pakailah baju yang rapih. Ganti bajumu, setelah pakai baju yang rapih datang ke meja makan lagi, ya?" ujar ibu, setelah menyadari aku hanya memakai piyama tidurku.
"Kenapa? Biasanya aku begini. Apa seseorang akan datang?" tanyaku. Ibu seketika menatapku tersenyum, lalu segera memalingkan wajahnya menata meja makan.

Masa bodohlah ibu mau menikah lagi yang penting ibu senang

Setelah berganti pakaian aku kembali menuju meja makan, aku terkejut ada seorang pria yang kelihatannya lebih tua dari ibuku juga seorang gadis yang ia bawa yang kukira anaknya. Ibu menyadari kehadiranku yang masih diam tak bergeming di ujung pintu kamarku.

"Taehyung-ah ayo sini, ibu ingin memperkenalkan mu pada seseorang" ujarnya. Aku yakin ibu ingin memperkenalkan ku dengan paman itu. Yang pasti akan menjadi calon ayahku.
Gadis yang duduk disamping paman itu seketika menoleh. Aku terkejut, dia juga terkejut. Aku merasakan nafasku tercekat saking terkejutnya. Apa dia Ji Ah? Shin Ji Ah pacarku yang baru ku resmikan tadi sore di sekolah? Oh ayolah apa dia akan menjadi saudariku? Bahkan kami belum kencan sama sekali. Diantara banyaknya pria kenapa ayahnya Ji Ah yang menjadi calon ayahku, dan Ji Ah? Oh tuhan, aku sungguh tidak percaya ini.

"Eh? Taehyung-ah? Kenapa? Ayo sini kenapa kau diam terus disitu nak?" tanya ibu. Kembali membuatku tersadar dari lamunanku. Dengan langkah yang berat aku menghampiri meja makan. Aku sengaja tidak memperdulikan tatapan Ji Ah yang mengikutiku. Aku membungkuk memberi salam pada paman itu. Juga membungkuk pada gadis perempuannya, yang ia balas membungkuk padaku juga. Aku duduk disamping ibu, di depan Ji Ah kekasihku yang segera menjadi saudariku.

♡♡♡♡♡

Haiiii

Gimana gimana? Tertarik buat ngikutin gak? Konflik nya disini belum ada, next chap ada:v. Tinggal post semua ini wkwk, tapi nunggu ada yang stay :")

Xoxo.

[Completed] A Sinner? | taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang