Entah sejak kapan aku termenung melihat tanganku yang bercucuran darah di tempat tersembunyi ini. Tempat yang gelap, kumuh dan jauh dari rumah, ku lihat cairan di tanganku yang sepenuhnya berwarna merah berbau amis terus bercucuran mengenai hoodieku. Aku mengusapkan tanganku di hoodieku yang lengket oleh darah. Aku meraih sebotol air di hadapanku dan mulai mencuci tangan dan hoodieku. Segera aku merogoh ponselku dan mulai menghubungi seseorang.
Hyung, aku ingin bertemu dengan mu.
Aku keluar dari persembunyian ku setelah ku buang hoodie bersimpah darah dan membakarnya. Juga memotong rambutku yang agak panjang agar diriku terlihat berbeda. Ku cuci tanganku, leher, sepatu dan lainnya, tidak akan ku biarkan bercak darah sedikitpun masih menempel di tubuhku. Kini aku terlihat seperti orang biasa yang berjalan di komplek rumahku. Bersih. Tanpa noda darah.
Ku lewati rumahku, kulihat banyak mobil Ambulan di rumahku juga Ji Ah yang menangis tersedu. Aku tau ini pasti berat bagi Ji Ah dan aku yang tidak tahu malu melarikan diri begitu saja. Meninggalkan rasa benci di hati Ji Ah. Aku
yakin Ji Ah membenci ku sekarang.Bagaimana pun aku masih berumur 17 tahun, emosiku masih tidak stabil. Aku yang dirasuki oleh perasaan benci, muak, dan marah dengan cepat membunuh ayahku sendiri di depan anak kandungnya. Aku melarikan diri, karna aku tidak mau ditahan. Aku tau resiko nya, pasti polisi tengah mencari pelaku pembunuh ayah. Kini status ku adalah Buronan.
Aku yang dulu polos, berumur 15 tahun sejak pertama kali menyatakan perasaanku pada Ji Ah lalu kami menjadi saudara. Aku yang giat bekerja membiayai sekolah Ji Ah dan pengobatan ibu. Juga memberi uang bagi monster di rumahku. Aku yang pekerja keras, aku yang tidak pernah meminum alkohol sama sekali.
Kini aku bukan lah Kim Taehyung yang dulu. Kini aku adalah seorang Buronan. Yang bersembunyi dengan senjata untuk menyembunyikan dosaku. Kebohongan. Aku berbohong. Aku terus berbohong untuk menyembunyikan dosa. Tanpa ku sadari saat aku menyembunyikan dosa dengan berbohong aku juga menambah dosa. Tidak ada dosa yang bisa disembunyikan kecuali kau menambah dosa.
"Tae-hyung, kudengar ayahmu dibunuh apa benar?" tanya Jungkook. Aku mengangguk sembari meminum segelas alkohol di depan ku. Berusaha terlihat tersakiti, dan terlihat normal. Seperti anak seusiaku yang menderita ketika orang tuanya meninggal.
"Siapa pembunuhnya? Apa kau tau?" tanya Yoongi-hyung. Aku menggeleng lalu meminum segelas alkohol lagi. Apa aku harus jujur bahwa aku pelakunya? Tentu Tidak. Hoseok-hyung merebut gelasku.
"Aku tau kau menderita, tapi jangan seperti ini. Kau sadar ini pertama kalinya kau minum?" ujar Hoseok-hyung. Aku mengangguk lalu menenggelamkan diri diantara kedua tanganku. Aku menangis, ya, aku menangis. Aku diliputi banyak rasa bersalah. Aku yang berubah menjadi seorang pembohong.
Aku yang berbohong pada teman-temanku. Aku yang membunuh ayahku. Aku yang meninggalkan Ji Ah menderita. Aku yang tidak ada disisi ibu disaat saat terakhirnya. Aku merasa aku dirasuki oleh iblis. Aku merasa aku berteman dengan iblis. Aku merasa iblis berada di dalam tubuhku. Apa aku harus terus berbohong?
Terjebak dalam kebohongan
Tolong temukan aku yang tidak bersalah
Aku tidak bisa lepas dari dalam kebohongan ini
Tolong kembalikan senyumku
Terjebak dalam kebohongan
Bebaskan aku dari neraka ini
Aku tidak bisa lepas dari penderitaan ini
Tolong selamatkan aku yang sedang dihukum
(Lie)Berbohong adalah senjataku. Apa aku merasa baikan setelah berbohong? Tentu tidak. Semakin lama aku merasa ingin mati. Aku tidak sanggup menerima bahwa diriku berubah. Bukan lagi Taehyung yang di banggakan oleh ibu.
Aku berpikiran untuk tidak membuat teman temanku curiga. Atau lebih Bagus tidak membuat polisi curiga. Setelah berpamitan dengan teman teman, Aku mengunjungi sebuah rumah rehabilitasi.
Apa ini saatnya aku berbohong lagi? Tetapi, lebih serius? Aku akan melakukannya. Asalkan mereka tidak curiga. Maafkan aku.
♡♡♡♡♡H-7
:)
Xoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] A Sinner? | taehyung
FanfictionTidak ada yang bisa menyembunyikan suatu dosa, kecuali kau berbuat dosa lagi untuk menyembunyikan dosamu.-anonymous Inspiration by : BTS Short Film, Demian by Herman Hesse since •27/03 finished •16/06