02

476 43 10
                                    

KRIIIIINNGGGGGG

Oh Jesus! siapa yg menaruh alarm dikamarku?! Tidakkah kalian mengerti bahwa ini hari liburku?! Aaaaarrghhhh. Karena kesal aku melempar alarm yg berada diatas nakas. Dan sedetik kemudian aku mendengar sesuatu menghantam dinding. Itu pasti alarm terkutuk tadi. Cih, aku tidak perduli barang itu rusak. Dia telah menghancurkan tidur pagiku.

Karena aku tidak bisa kembali tidur, aku memutuskan untuk bangkit dari tempat tidurku dan pergi menuju kamar mandi. Setelah hampir 20 menit aku bersemedi-aku bercanda- diruangan ini, aku memutuskan untuk keluar.

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

Saat aku turun kebawah, aku telah menemukan Jackie dengan sarapan yang sudah berada diatas meja makan. Ia memberi isyarat padaku untuk memakan sarapan itu. Pun aku segera duduk dan melahap makanannya.

"Ehm, soo.. Vale?" Jackie memecah keheningan yang cukup lama tadi. "Ada apa?" aku menjawab seadanya karena aku masih memakan sarapanku. Kulihat dia meneguk susu buatannya. "Jadi, apakah kau sudah memutuskannya?" tanya dia penasaran. Oh I know this topic

"Entahlah Jackie, aku bingung." jawabku sambil mendesah berat. Kulihat dia sedikit mengeluh. "Oh ayolah! Mereka One Direction! Mereka artis besar Vale! Kau bahkan fans mereka!" teriak Jackie antusias. Cih. "Ha, Like I care about that" jawabku acuh. Aku membereskan piring kami dan membawanya ke dapur, kurasakan ia mengikuti ku. Dia belum menyerah dengan ini rupanya.

"Oh ayolah Vale! Kau mungkin bisa memanfaatkan kesempatan itu! Lagipula pikir saja sisi positifnya. Kau bisa saja diminta mereka untuk menginap dirumahmu, dan kita bisa bertemu Liam yang hot dan Harry yang seksi itu! Oh Damn!" astaga dia ternyata sedang berimajinasi.

Aku tak mendengarkan imajinasi yang tak berujung itu. pun aku lebih konsentrasi pada cucian piringku ini.

"Vale! kau mendengarkan tidak?!" aku menoleh kebelakang, dan kulihat Jackie terlihat kesal. aku menahan tawa. "ups, sorry Jackie. kau terlalu berisik pagi ini" aku sedikit mengejeknya. dan kudengar ia mendengus kesal. Aku tertawa.

"Kau menyebalkan, Vale" umpatnya yang masih bisa kudengar. Setelah kufikir lagi, kasihan juga Jackie selalu memohon seperti itu. Tapi aku tidak ingin jika... ah sudahlah, Jackie lebih penting dari dia.

"Hhh. baiklah, Jackie. Karena kau yang meminta...-"

"KAU MENERIMA NYA?! ASTAGA VALE AKU SENANG SEKALI!!!" aku menatapnya datar. Sangat datar. dan setelah ia menyadari tatapanku, ia memberhentikan tarian anehnya dan kembali diam sambil menunjukkan senyum anehnya. Aku memutar mata. "Geez, dia seksi tapi idiot sekali" umpatku pelan.

Aku mematikan keran air dan duduk di depan meja bar, aku mengisyaratkan Jackie untuk juga ikut duduk. "Jadi, karena kau yang meminta. Aku akan berusaha untuk mempertemukanmu dengan One Direction itu." kulihat ia akan berteriak, aku menatapnya tajam. "Tapi, mereka tidak akan syuting ditempatku, di toko ku, di halaman rumahku atau tokoku." dan kulihat Jackie menaikkan sebelah alisnya, pertanda ia bingung dengan ucapanku.

 "Aku akan mengirim surat kepada mereka bahwa aku merekomendasikan toko disebelah kita. Kali Kebab.toko milik uncle John" ucapku padanya. Dan kulihat, Jackie sedikit membesarkan matanya. Ha.

"Tidak ada bantahan. Kau ingin bertemu mereka? pergi ke toko sebelah nantinya" kufikir dia akan membantah habis-habisan ucapanku barusan. Namun, yang terjadi...

“OH MY GOD, VALERIE!! ARE YOU SERIOUS!! OH MY GOD I CAN’T BELIEVE THAT YOU WILL DO THAT TO ME!! I LOVE YOU SO MUCH VALE!!” astaga, apa yang harus aku lakukan agar dia sama sekali tidak berteriak atas tindakanku? Setelah difikir lagi, wajar dia berteriak seperti itu. Toko itu punya Ayahnya. Tapi, dia yang mengatur semua yang ada disana. Hanya modal dari Ayahnya saja. Tapi, tetap saja. Jackie mudah sekali malas, dan lebih memilih bekerja ditoko ku. Dan tugasnya itu, sering kali dipindah tangankan pada anak buahnya. Ia bilang tidak enak menjadi bos. Huh, jika begitu harusnya ia jangan membuka toko itu. Saat kutanya alasannya lagi, pasti ia selalu menjawab “Ingin membuka lapangan kerja buat beberapa orang” . Entahlah apa yang ada di otaknya itu, yang pasti aku tau niatnya sangat baik.

Never Had * n.h // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang