Mohon kritik dan saran :') Makasih.
.
.
.
Sabrina membuka matanya ketika merasakan goncangan pelan di bahunya, dia menoleh ke samping kanan menemukan wajah Alex yang sedang menatapnya tanpa ekspresi.
"Turun! kita sudah sampai." Sabrina hanya bisa mengangguk setengah sadar, dia membuka pintu mobil dan ketika baru menapak kan kaki nya hampir saja Sabrina terjatuh jika tidak ada Alex yang menopang tubuhnya,
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Alex khawatir.
Khawatir???
"Tidak apa-apa hanya kesadaranku belum terkumpul semua jadi..."
"Lain kali hati-hati." Sergah Alex cepat memotong perkataan Sabrina.
"Maaf." Sabrina hanya bisa mengucapkan kalimat itu. Dan dia baru menyadari tempat yang menjadi tujuan Alex adalah sebuah rumah dengan gaya Belanda modern.
"Rumah siapa ini?" Tanya Sabrina bingung.
"Ini rumah Omaku."
"Oma?" Alex hanya mengangguk mengiyakan, dia menuntun Sabrina untuk memasuki rumah tersebut. Ketika membuka pintu utama suasana sepi langsung terasa. Sabrina terus berjalan mengikuti langkah Alex yang berjalan di depannya,
"Apa tidak ada orang di sini?" Gumam Sabrina pelan kepada dirinya sendiri tetapi itu masih bisa terdengar di telinga Alex.
"Ada."
"Oma." Panggil Alex ketika mereka sampai di ruang tamu.
"Alex!" Teriakan dari arah dapur membuat Alex melepas genggaman tangannya pada Sabrina dan langsung menghampiri sumber suara tersebut. Sabrina hanya bisa diam saja mengikuti Alex. Sesampainya di dapur Sabrina melihat seorang wanita tua duduk di kursi rodanya di temani seorang suster di belakangnya.
"Apa kabar Alex?"
"Aku baik oma. Oma sendiri bagaimana?"
"Oma baik. Siapa wanita yang ada di belakangmu apa dia Keisha? Menantu oma?" Tanya oma Alex bertubi-tubi. Entah disadari atau tidak tubuh Alex tiba-tiba langsung menegang ketika mendengar nama Keisha sehingga membuat Sabrina bertanya-tanya siapa itu Keisha.
Alex menggeleng pelan kemudian menoleh ke belakang, "Dia bukan Keisha oma. Dia Sabrina."
"Ohh oma kira dia Keisha karena sudah lama tidak melihatnya semenjak pernikahan kalian."
Sabrina melangkah maju menghampiri oma Alex mencoba untuk mencairkan suasana karena dia tahu Alex tidak suka dengan topik pembicaraan ini,
"Oma kenal kan aku Sabrina."
"Panggil aku oma Clara." Jawab Clara tidak kalah ramah sambil menyambut uluran tangan Sabrina.
"Boleh aku membawa oma di taman belakang?" Pinta Sabrina kepada Alex
"Hmm." Jawaban singkat itu membuat hati Sabrina sedikit sakit karena perubahan sikap Alex berubah datar lagi. Apa sebegitu pengaruhnya Keisha itu?
"Apa oma mau aku bawa ke taman belakang?" Kini giliran Sabrina bertanya kepada oma Clara.
"Dengan senang hati" Mendengar jawaban antusias oma Clara, Sabrina langsung mengambil alih kursi roda yang dipegang perawat dan mendorongnya menuju taman belakang rumah. Sepanjang perjalan menuju taman belakang Sabrina hanya mendengarkan cerita oma Clara mengenai masa kecil Alex yang ternyata sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak usia 2 tahun karena kecelakaan pesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty and The Arrogant [SUDAH TERBIT]
RandomAku mohon tolong lepaskan aku. Aku tidak butuh harta dan ketampananmu tetapi yang aku butuhkan hanyalah sebuah kebebasan - Sabrina Clarabelle - Aku akan memberikanmu segalanya tetapi ingat jangan pernah engkau meminta kepadaku sebuah kebebasan...