Aku membuka dan menutup mataku, lalu mengusapnya. Aku melirik jam digital di atas meja. 2:21 AM.
"Daddyyy." Bisik Bella, mengguncangkan tubuhku. Membuatku menyadari bahwa yang membuatku terbangun adalah Bella.
"Bella? Kenapa kau belum tidur?" Aku mendudukkan diriku sendiri, mengusap mataku.
"B-Bad dream, Daddy." Dia cemberut. "I still no find Mr. Elle."
"Oh baby, come here." Aku menepuk kasurku, mengajaknya untuk naik ke tempat tidur. Bella merangkak keatas tempat tidur, dan duduk di sampingku.
"Sekarang tidur, okay?" Bella mengangguk. Merebahkan tubuh kami, Bella meletakkan kepalanya di lenganku dan memeluk pinggangku. Aku mengusap rambutnya.
"Daddy?" Bella memainkan tangannya di dadaku.
"Hmm?" Aku menggumam.
"Why Jasey so much look like Daddy?" Dia bertanya.
"He's my cousin, and I have no idea why on earth he copying my beautiful face." Ujarku, membuat dia terkikik.
"Now sleep, princess. It's already late."
****
Aku memasang dasi hitam di kerah kemejaku lalu memakai jas abu-abuku. Jika kau bertanya, aku sedang bersiap-siap untuk bekerja. Dan Bella sedang tidur, yang mana bagus untukku karena–
"Daddy?" Well...
Bella berdiri di pintu, masih dengan pijamanya dan rambutnya yang acak-acakkan. Dia mengusap matanya dan menguap.
"Yes, darling?" Aku menyisir rambutku dan menyemprotkan parfum ke leher dan pergelangan tanganku.
Dia berlari kearahku dan tersenyum. "Good morning, Daddyyy." Dia memelukku.
"Good morning." Aku tersenyum dan mencium bibirnya.
"Kenapa Daddy berpakaian rapih?" Bella bertanya. Here we go.
"Um... Daddy ingin pergi bekerja, hanya sementara, sayang." Ujarku. Senyumnya berubah menjadi bingung.
"Bekerja?" Pelukan nya melonggar di pinggangku. Aku mengangguk. "Bella?"
"Bella akan tetap disini, tapi-"
"No! No Daddyyyyyy." Dia cemberut, matanya mulai berair. "No leave Bella, please Daddy."
"Bella, Daddy tidak akan meninggalkanmu."
"Daddy tidak akan bekerja?" Dia menatapku.
"Well, Daddy tidak bilang seperti itu."
"No work, pleaseeeeeeeee." Dia memelukku. "N-no leave, Daddy! Stay with Bella, yes?"
"Baby, I have to work." Aku mengusap kepalanya.
"You can't!" Dia berteriak. Aku mengangkat alisku.
"I can't?" Tanyaku, dia mengangguk dengan wajah kesalnya. "Why can't?"
"Because I told you so."
"Really?" Bella hanya menatapku dengan wajah kesalnya, lalu mulai menangis keras.
"N-no work, please Daddyyyyy..." Dia merengek, lalu terduduk dilantai.
"Bels, Daddy hanya bekerja sebentar, I promise."
"N-no leaveeeee." Dia terisak. Air matanya meluncur di pipinya lalu dia melilit kakiku dengan kaki dan tangannya. Mendekap kakiku erat, tidak mau membiarkanku pergi.
"Baby, Jasey will be here with you."
"I w-want Daddyyy, No work please, s-stay with B-bella!" Dia menangis, masih memeluk erat kakiku.

YOU ARE READING
Little Bella (DDLG-J.B)
FanfictionMy hands might be tiny, but I still can hold Daddy's hands❤ *** Warning: this story contain sexual and strong language, oh plus cute stuff.