Part 1, Cafe Caroline

166 16 0
                                    

Bela melangkahkan kakinya menuju cafe seberang sekolahnya, katanya di cafe tersebut terdapat chees cake yang sangat enak.

"Sekarang jam 12:35 gue yakin pasti rame banget demi chees cake" ucap Bela.

Namanya Bela. Ia sangat menyukai chees cake. Entah sejak kapan, tapi chees cake membuat pikirannya tenang. Penanpilannya? Well, dia cantik, putih, rambutnya lurus dan terurai dan berwarna hitam. Gadis tersebut lumayan populer disekolahnya, entah karena parasnya cantik atau dia begitu ramah serta sangat asyik untuk ngobrol.

"Cafe Caroline, unik" ucap Bela.

Bela pun mulai membuka pintu cafe tersebut sambil mengedarkan pandangannya melihat isi cafe.

"Gak terlalu rame untunglah" ujar Bela.

Bela kembali mengedarkan pandangannya untuk mencari meja yang tepat dan nyaman untuknya.

"Mungkin dekat jendela cocok buat gue" ucap Bela.

Bela pun melangkahkan kakinya menuju meja yang ia tetapkan untuk hari ini dan kedepannya.

"Mau pesan apa, dek?" kata pelayan tersebut
"chees cake dan jus melon" jawab Bela.
"atas nama siapa?" tanya pelayannya "atas nama Bela" jawab Bela.

Pelayan tersebut pergi meninggalkan Bela. Bela mulai membuka iphonenya dan membuka line.

Eh, ada line dari Dhea, batin Bela.

Saat sedang Bela sibuk mengutak atik iphone nya, tiba-tiba saja ada pria yang berdiri di dekatnya sambil menatap Bela.

"Ada apa ya? Kok tatapan lo seram gitu?" tanya Bela.

"Ini meja gue, sebaiknya lo pindah!"
kata pria tersebut.

"Emang kenapa? Kan gue duluan yang disini" jawab Bela.

"Lo harusnya hargain gue donk, kan meja ini punya gue dari dulu" ucap pria tersebut.

"Harusnya lo yang hargain gue, kan gue duluan yang dapetin meja ini" jawab Bela kesal.

"Siapa nama lo?" ucap pria tersebut.

Bisa aja nih cowok cari kesempatan, batin Bela

"Gue Bela. Meja ini bakalan jadi meja gue selama 3 tahun kedepan" jawab Bela.

Dasar cewek keras kepala! Punya gue ya punya gue!, batin pria didepan Bela sambil mendengus sebal.

"Gue Faiz" ucap pria itu.

Emang gue nanya ya? Perasaan enggak, batin Bela.

"Oke, gimana kalo senin dan selasa lo disini, jumat dan sabtu gue disini, rabu dan kamis kita samaan, gimana? Kalo gak mau ya gapapa, gue tetep nyuruh lo pindah sekarang juga" ucap Faiz panjang lebar.

"Oke" jawab Bela singkat.

Faiz pun duduk dimeja tersebut lalu memanggil pelayan.

"Es krim dan kopi dingin" ucap Faiz.

"Atas nama siapa?" tanya pelayan tersebut.

"Atas nama Bela" jawab Faiz. Bela terkejut mendengar perkataan Faiz.

"Apaan sih lo, kok nama gue, terus kok lo duduk disini?" ucap Bela.

"Emangnya kenapa? Gak ngaruh tau, coba lo sebutin jadwal kita duduk disini" ujar Faiz.

"Gue hari senin dan selasa, lo hari jumat dan sabtu, rabu dan kamis bareng" jawab Bela.

"Itu ingat, sekarang hari apa? Masa gak tau" tanya Faiz.

"Rabu, eh... " ucap Bela terkejut. Faiz hanya tertawa melihat ekspresi Bela yang terkejut kalau hari ini rabu.

***

"Dek, tadi pesannya cuma chees cake biasa aja kan?" tanya pelayan tersebut.

"Iya kak. Besok-besok Bela pesan chees cake dan saus blueberry" jawab Bela.

Saat pelayan telah memberi pesanan Bela dan Faiz, Faiz pun membuka mulutnya untuk menghilangkan rasa kecanggungannya.

"Kok lo suka chees cake, kan ada oreo goreng yang lebih enak" tanya Faiz.

"Chees cake enak. Itu aja, nggak ada alasan special" jawab Bela

"Lo mirip chees cake, lo menarik, lo manis, lo... Cantik" ucap Faiz.

"Lo mirip kopi dingin, lo pahit" balas Bela.

"Jahat lo... Lo kelas berapa? Kok gue gak pernah liat lo ya? Apa lo anak baru? Lo anak SMA Trisakti kan?" tanya Faiz.

"Gue kelas X-1, gue bukan anak baru, dan gue anak SMA Trisakti" jawab Bela.

"Wah kebetulan banget, gue kelas X-2, gue juga bukan anak baru, gue juga anak SMA Trisakti" ucap Faiz.

"Emang gue tadi nanya balik ya? Perasaan enggak" gerutu Bela.

"Gue tau, didalam hati lo, lo bilang gini 'aduh Alvin sekolah dimana ya? Kelas berapa? Apa ID line nya?' ya kan?" tanya Faiz sambil meledek Bela.

"Jijik gue" balas Bela.

Tring. Notifikasi line Bela berbunyi, ketika Bela ingin mengambil iphone yang berada di mejanya, tiba-tiba Faiz mengambil secepat kilat.

"Apaan sih Faiz. Balikin gak hp gue" gerutu Bela.

Faiz hanya tertawa melihat layar iphone Bela.

***


Selamat membaca. Maaf ya kalo jelek soalnya baru belajar 😊😊😊

Oh ya, jangan lupa vote and komen ya...

Thank You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang