Posisi kedai mami yang ada di kedai belakang sekolah membuat mereka bertiga harus berjalan memutar karena tak ada jalan lagi. Mereka bertiga pun berjalan dengan santai karena masih jam 06.30 karena bel masuk masih akan berbunyi 15menit lagi. Bercanda , tertawa mereka terbahak-bahak sampai seperti orang gila yang sedang berjalan.
Tiba-tiba. Bruaaaaaak!!
Sesampai nya di dekat parkiran seberang jalan yang biasanya sebagai parkir siswi SMA Rajasa mereka bertiga serentak diam melihat kedepan ternyata ada insiden kecelakaan yang terjadi didekat parkiran sekolahnya itu. Letak parkiran sekolah saat itu masih berada disebrang sekolah dan harus melewati jembatan kecil. Melihat kejadian itu Faisal dan temannya segera berlari menolong korban yang sudah jatuh tersungkur ke tanah sedangkan si pelaku penabrakan pergi melarikan diri menghiraukan korban tadi. Saat bertemu dengan korban Faisal dan kedua temannya kaget korban kecelakaan tadi adalah Nana orang yang judes dengannya.
"Lo gapapa?" tanya Faisal kepada Nana
"Udah tau luka masih tanya." jawab Nana sewot karena pertanyaan seperti itu sudah mulai tak penting karena melihat lututnya yang mengeluarkan darah.
"Sudah sal bawa ke UKS aja buruan." kata Garin. Sambil mengatur nafasnya setelah berlari melihat apa yang terjadi didepannya.
"Gue?" jawab Faisal kebigungan.
"Iya, buruan." timpal Tio. Akhirnya Faisal langsung menggendong Nana ke UKS sedangkan Nana tak bisa protes atau berkata apa-apa kecuali rasa sakit yang ia miliki. Semua mata melirik kejadian itu, bukan kejadian kecelakaan. Namun kejadian antara Faisal yang menggendong Nana. Ketika melewati murid-murid yang masih asik berbincang atau sekedar duduk di depan kelas pun melihat kejadian. Kaget dan kagum pun menjadi satu. Kaget karena kenapa si Nana bisa kecelakaan, Kagum karena sosweet nya Faisal yang dikenal sebagai nama baru murid baru yang dikenal nakal ternyata mengerti apa itu tolong menolong antar sesama. Sedangkan Nana yang di gendong hanya bisa diam dan muka nya berubah merah karena malu. Berharap segera sampai di ruang UKS dengan selamat dan menerima pengobatan.
UKS saat itu masih belum ada yang jaga karena bel masuk sekolah masih kurang 30 menit lagi. Akhirnya Tio dan Garin segera membuka pintu UKS langsung sendiri tanpa persetujuan dari PMR atau guru jaga karena tidak ada orang dan ini keadaan darurat. Setelah membaringkan tubuh Nana ke atas Kasur di UKS , Faisal mengambil obat merah, perban dan kapas untuk membersihkan luka Nana agar tidak infeksi.
"Lo mau ngapain?" tanya Nana.
"Udah diam saja. Masalah ini sedikit-sedikit aku ahli." Jawab Faisal. Akhirnya Nana mengikuti dan percaya saja kepada Faisal.
"Sini kaki lo lurusin." Kata Faisal. Segera ia membersihkan kaki dari Nana agar tidak terinfeksi.
"Pelan-pelan bisa ngak sih" rengek Nana.
"Sorry." Jawab Faisal. Kini Nana hanya diam menahan perih karena luka nya.
"Lo kenapa bisa ketabrak tadi?" tanya Faisal untuk memecah suasana hening karena Garin dan Tio pergi keluar untuk membeli pesanan Faisal.
"Gak tau, orang tadi aja matanya silinder." jawab Nana dengan nada amarah jika mengingat kejadian tadi.
"Lo sih mangkanya jalannya kalo nyebrang hati-hati." nasihat Faisal pada Nana. Membuat Nana terdiam tak mengerti harus berkata apa. Faisal yang dikenalnya sangat nakal, cuek, dan jarang belajar ternyata adalah orang yang perhatian dan tanggung jawab yang tinggi. Kontak mata pun terjadi antara Faisal dan Nana ada rasa was-was dihati Faisal ketika mengobati Nana. Entah rasa apa itu dia juga tak mengerti. Sampai akhirnya kedua nya membuang muka bersamaan saat datang suara Tio dan Garin yang memecah suasana.
"Ehem."
"Cie cie." kata Garin yang seolah mengerti apa yang terjadi saat Tio dan Garin pergi membelikan pesanan sahabatnya itu.
"Apaansih ish." sahut Nana yang tidak setuju dengan pikiran dua cowok tersebut.
"Sok jual mahal lo na, muka lo aja udah keliatan merah ke gap tadi." timpal Tio yang ikut membela temannya itu. Nana hanya bisa diam menahan malu dan amarahnya yang ada sekarang. Tio dan Garin akhirnya tertawa terbahak-bahak.
"Sst, pesanan gua mana?" tanya Faisal yang sedari tadi hanya senyam senyum melihat kelakuan kedua sahabatnya dan Nana ketika sedang beradu debat demi kemenangan tiap pihak.
"Nih" Sambal menyodorkan sebuah kresek hitam yang berisi roti, teh hangat dan 1 bungkus rokok yang sudah kebuka.
"Kok?" tanya Faisal heran kepada kedua sahabatnya yang langsung kabur keluar UKS
"Woi, monyet jangan lari!!" teriak Faisal agar mereka mengetahui bahwa sedang dicari oleh Faisal.
"Ini buat lo." kata Faisal memalingkan badan dan pandangannya ke Nana yang dari tadi hanya bisa duduk diatas kasur. Nana langsung membuka dan dilihat isinya ada beberapa roti dan teh hangat.
"Hmm, makasih ya."
Akhirnya ucapan itu keluar dari mulut Nana. Faisal segera keluar dan langsung mencari kedua sahabatnya. Meninggalkan Nana yang bertapa diatas kasur karena sudah ada guru penjaga dan bel tanda sekolah sudah berbunyi.
YOU ARE READING
Senior High School Sotry
RomanceJangan bosen-bosen pantengin wattpadnya ya.. Karena akan ada update-an yang tak terduga, semoga saja ada banyak waktu free agar bisa lanjutin cerita nya. jangan jadi silen readers yaaa, tolong vote dan comment juga. Makasih