Senior High School - 3

81 6 0
                                    

Sudah seminggu Faisal disekolah baru nya dengan kedua sahabatnya. Ia juga sudah memperkenalkan kedua sahabat itu kepada mama nya. Karin pun merasa senang kalau Faisal bersahabat dengan mereka berdua Garin dan Tio. Suasana rumah yang biasa nya sepi kini mulai ramai akan keberadaan mereka berdua ketika bermain ke rumah Faisal, apalagi bercandaan Tio yang membuat semua tertawa. Karin pun ikut bahagia karena anak nya betah tinggal di Bandung karena baginya kebahagiaan anaknya adalah kebahagiannya juga.

"Sal kamu sudah memiliki jawabannya?" tanya Karin yang berada di kolam renang belakang sambil membawakan jus jeruk untuk anaknya yang sedari tadi renang.

"Sudah kok ma." ujar Faisal yang keluar dari kolam renang dan mengambil handuk yang berada dikursi yang ada didekat kolam renang dan segera mengambil jus pesanan mama nya.

"Apa?" tanya Karin yan penasaran.

"Faisal mau kok ma, toh kan ini juga demi kebaikan Faisal juga." jawab Faisal yang membuat Karin lega atas jawaban anaknya itu.

"Kira-kira kapan ya temen mama dan anaknya itu ke main ke rumah?" tambah Faisal yang menunggu kedatangan teman mama nya itu.

"Nanti mama kabarin lagi ke kamu." jawab Karin singkat dan pergi meninggalkan anak semata wayang nya itu.

Ting!! Ting!!

Bunyi LINE dari hp Faisal yang berada dikursi santai nya, dengan duduk ia melihat dan membaca isi pesan tersebut ternayata dari kedua temannya.

Tio : "Main kuy, gabut."

Faisal : "Sini, rumah gue."

Tio : "Bentar lagi otw."

Faisal : "Ajak Garin juga biar rame."

Tio : "Si monyet belum bangun jam segini."

Garin : "Gua udah bangun"

"Lu langsung kesana aja io gausah jemput gua, ntar gua langsung kesana"

Tanpa ada balasan dari Faisal dan Tio membuat obrolan terhenti. Faisal lega karena temen-temennya mau menemani ketika berada dirumah dan tidak kesepian lagi. Selang beberapa menit kemudian Tio datang dengan motor gede warna hitam nya karena rumah Tio yang berada satu komplek dengan Faisal merasa ia tak butuh waktu lama untuk menuju kerumah sahabatnya itu.

"Eh monyet, cepet banget dateng nya" sapa Faisal yang melihat kedatangan Tio dengan motor gedenya dan langsung membukakan pintu pagar rumah.

"Baru dateng juga sudah diejek."

"Pulang nih gue." jawab Tio mendramatisir suasana.

"Masuk deh, bercanda tadi." ketawa Faisal yang sebenarnya tadi adalah bercandaan. Setelah memarkirkan motor dan melepas jaket akhirnya Tio masuk dan bertemu dengan Mamski. Ya itu sebutan dari sahabat-sahabat Faisal pada mamanya.

"Eh Tio, apa kabar?" tanya Karin pada Tio yang barusan dateng

"Baik kok Mamski." jawab Tio sambil bersalaman dan mencium tangan kepada mamski selaku orang tua dari Faisal sahabatnya

"Mamski sendiri gimana baik?" tanya Tio basa basi

"Mamski baik kok"

"Oh ya, silahkan duduk, mau minum apa?" tanya mamski selaku orang tua yang perhatian kepada Tio sahabat anaknya.

"Jus jeruk aja tante." jawab Tio sambil nyengir karena tak punya rasa malu.

"Dikira ini restoran lu bisa minta aneh-aneh, buatin air putih aja ma." gerutu Faisal yang sedari tadi diam

"Hush, gaboleh gitu." ujar mamski pada Faisal yang dimaksud agar menghargai tamu sekaligus sahabatnya itu.

"Mama ke dapur dulu, kamu temenin Tio dulu ya!!" tambah Karin yang langsung pergi meninggalkan mereka berdua diruang tamu.

Ting!! Ting!!

Bunyi hp dari mereka berdua yang berasal dari grup Trio Handsome nya.

Garin : "Tolongin gua, gua dihadang sama alumni SMA Jayabakti."

Tio : "Lu seriusan nih?"

Sal lu coba cek hp lu deh gua ada info dari Garin waktu perjalanan kesini dicegat sama anak SMA Jayabakti. Segera Faisal membuka hp dan langsung mengetik.

Faisal : "Lo sekarang dimana?"

Garin : "Jalan Braga"

Tanpa jawaban dan perbincangan apapun Faisal dan Tio segera berangkat karena Faisal tidak terima kalau salah satu sahabatnya dihadang seperti itu.

Mama Faisal yang ada didapur kaget mendengar dua suara motor yang pergi meninggalkan halaman rumah, mama langsung berteriak dengan keras yang dimaksudkan agar Faisal dan Garin mendengar suara mama.

"Kalian berdua mau kemana?" tanya Karin. Tanpa ada jawaban mereka berdua langsung berangkat keluar dari rumahnya dan menyusuri jalanan Bandung dan akan melanjutkan perjalanan ke Jalan Braga menemui temannya yang dihadang tadi.

Melihat dari kejauhan memang si Garin dihadang oleh empat orang yang lebih tua dari nya. Ada yang berambut botak, keriting dan dua lainnya hitam

Siapa lo?" tanya pria botak yang melihat kedatangan Faisal dan Tio dan langsung menghampirinya.

"Gausah banyak bacot, Kenapa lo hadang temen gua?" tanya Faisal yang mendorong bootak itu dan bicara ke inti masalah karena sudah tidak terima lagi kalau ada sahabatnya yang dihadang seperti itu.

"Wah ini orang nyolot." kata orang yang berambut keriting dengan menunjukan jarinya dan dua temannya yang hitam tetap dengan tatapan tajam ke mereka bertiga.

"Banyak bacot" kata Faisal yang langsung menonjok orang botak itu, Tio dan Garin juga tapi ke tiga orang yang berada dibelakang pria botak tadi. Setelah cukup lama akhirnya botak dan teman-temannya lari karena sudah merasa babak belur. Akhirnya hidung Faisal yang bercucur dengan darah dibawa oleh kedua temannya ke rumah sakit terdekat meskipun begitu Faisal lah yang berhasil membuat si botak dan teman yang satu nya tadi babak belur parah. Garin tidak separah karena ia berhadapan dengan satu orang dan membuat luka bonyok di wajah dan bibir nya menjadi lebih manyun karena tonjokan dari musuh Garin. sedangkan Tio dia tak memiliki luka yang cukup parah karena musuh nya lebih kecil dari dia. Tio hanya mendapat pukulan dibagian perut tapi dia masih terlihat biasa-biasa saja. Sesampai dirumah sakit Faisal hanya diperiksa sebentar oleh dokter dan langsung diperbolehkan pulang karena luka seperti itu tak perlu untuk dirawat inap hanya memar yang ada dihidung nya.
"Pasti mama khawatir sama gua nih."
"Gimana?" tanya Faisal yang kebingungan pada teman-temannya.
"Kita kerumah lo dulu aja, nanti kita jelasin ke mamski." jawab Garin singkat.
"Yaudah ayo berangakat" sahut Tio
"Yaudah ayo, tapi ntar bantu jelasin" jawab Faisal.

Setelah berbincangan usai mereka bertiga langsung menuju ke parkiran rumah sakit karena tadi ia memarkinnya motornya disana. Setelah motornya mengambil motornya masing-masing mereka bertiga pergi ke rumah Faisal dengan wajah bonyok mereka bertiga.

Senior High School SotryWhere stories live. Discover now