Malam ini tak sebegitu malam karena baru jam 19.00 WIB. Beda nya malam ini hening nan sepi Faisal rasakan sendiri dikamarnya yang berukuran 4x5 dengan segala peralatan pribadinya. Suasana kamar kini terasa tenang karena tidak adanya Garin dan Tio yang main kerumahnya. Biasanya saat sendiri Faisal selalu memainkan game playstation nya tapi ia sudah bosan karena game nya sudah tamat semua. Akhir nya ia menuju ke balkon kamarnya menyulut sepotong rokok yang tersisa. Faisal bukan perokok aktif karena ia hanya merokok ketika dalam keadaan sepi dan hening untuk melepas kepenatannya saja. Menurutnya, saat-saat ini yang dapat mengerti posisi nya hanyalah kepulan asap rokok yang baru saja ia nyalakan. Merasakan hisapan rokok nya dengan tenang keawan, berlahan namun pasti sampai menghabiskan setengah batang rokoknya. Teriakan mama nya dari bawah lantai menganggu imajinasi nya kala itu.
"Sal buruan turun!!"
"Ada tamu nih."
Akhirnya Faisal dengan menggunakan pakaian ala kadarnya dengan baju merah kick denim dan celana pendek warna coklat ia menuruni tangga. Menghampiri mama nya yang sedari tadi dimeja makan dengan tamu yang entah siapa untuk makan bersama.
"Ini sal teman mama."
"Namanya tante Kina dan ini anak nya namanya Nana." jelas mama nya\
Sontak Faisal kaget karena anak dari teman mama nya adalah teman sekolah yang judes dan yang ia goda waktu dihalte dulu.
"Malah melamun gimana sih. Salamin dulu." kata mama Faisal dan membuat Faisal tersentak kaget dan reflek menyalami keduanya.
"Saya Faisal tante, salam kenal dan kamu...."
Kata-katanya terhenti entah harus kaget dan berbuat apa ia malam ini. Faisal hanya bisa memandang nya tanpa mengucap sepatah katapun dan yang dipandang pun mengalihkan pandangannya dengan sengaja agar tidak terhipnotis oleh pupil mata Faisal yang melihat sangat dalam ke mata Nana. Maklum, mungkin menurut Nana, Faisal bisa dibilang salah satu seseorang yang memiliki mata yang indah dan bisa dibilang menawan setelah mama nya Kina.
"Nana" Satu kata yang baru saja terucap dari mulut Faisal membuat Faisal langsung tertegun dan menyalami Nana dengan cepat karena gengsi.
"Silahkan duduk jeng, silahkan duduk Nana." Suruh mama faisal kepada dua orang tamu nya itu. Faisal dan mama nya duduk bersebalahan sedangkan Nana dan Kina mama nya juga bersebelahan. Membuat Faisal saat ini duduk berhadapan dengan Nana banyak pertanyaan malam ini diotak Faisal. Kedua nya saling beradu kontak mata wajar saja karena kedua nya duduk berhadapan dan Nana berusaha membuang muka agar Faisal tidak mengetahui nya begitupun sebaliknya. Itu semua dilakukan entah karena malu atau gengsi yang terlalu berlebihan tak ada yang tau.
"Ini Faisal jeng yang sering saya ceritakan itu." ucap Mama Faisal selesai kepada Kina mama dari Nana yang baru saja selesai mengambil makanan diatas meja.
"Anaknya ganteng kok, baik juga." ujar Karin.
"Makasih tante." sambil nyengir tanda kemenagan Faisal menjawab pembicaraan dari mama dan tante Kina yang membicarakan tentang dirinya.
"Kalo ganteng emang sih jeng, siapa dulu mama nya hehe. Tapi kalo baik mungkin masih kurang baik." jelas mama nya.
"Maklumin aja jeng masih muda, anak saya juga begitu." ucap mama nya Nana bahwa anak nya juga seperti itu. Bahwa masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Dimana banyak percobaan-percobaan yang akan dilakukan oleh seorang remaja untuk menemukan jati diri nya tersebut.
"Oh iya, katanya Nana mau mengajari anak saya ya." kali ini pertanyaan nya menyambar ke Nana yang sedari tadi diam agar ikut angkat bicara sekaligus alat untuk mengalihkan pembicaraan.
YOU ARE READING
Senior High School Sotry
RomanceJangan bosen-bosen pantengin wattpadnya ya.. Karena akan ada update-an yang tak terduga, semoga saja ada banyak waktu free agar bisa lanjutin cerita nya. jangan jadi silen readers yaaa, tolong vote dan comment juga. Makasih