Senior High School-4

84 6 1
                                    

Tibanya dirumah Faisal langsung membuka pintu dan duduk diruang tamu dengan kedua sahabatnya. Sudah ada makanan dan minuman tersedia dia meja karena itu adalah buatan mama nya untuk Faisal dan Tio tadi. Pintu kamar terbuka dan keluarlah mama dengan keadaan kaget karena melihat keadaan Faisal dan kedua temannya membuat semua diam.

"Kamu kenapa nak?" tanya mama Faisal dengan khawatir yang melihat keadaan anak nya dan kedua temannya bonyok.

"Tadi habis salto ma." jawab Faisal dengan ketawa yang bermaksud untuk menenangkan mama nya yang sedang khawatir.

"Mama serius!!!" sentak mama pada Faisal yang membuat keadaan hening.

"Maaf ma." jawab Faisal dan kedua temannya yang hanya bisa duduk terdiam bahkan sampai tak sempat untuk mencicipi minuman atau makanan dimeja karena malu harus ngomong apa ke mama dengan keadaannya seperti ini.

"Kamu habis berantem ya?" tanya mama nya yang sekarang sudah duduk disamping Faisal dan ketiga temannya berada didepannya saling berhadapan tapi semua hanya bisa tertunduk diam.

"Tadi nolongin Garin yang dihadang sama preman ma." jawab Faisal dengan nada pelan.

"Apakah nolongin harus berantem?" tanya mama nya lagi.

"Karena itu preman ngak bisa diajak ngomong baik-baik!!" ucapan Faisal yang langsung muncul tiba-tiba, Faisal pun bingung kenapa bisa mengeluarkan ungkapan yang tidak baik didepan mama nya itu.

"Orang nya tadi juga malakin minta uang mamski" tambah Garin yang sedari tadi hanya bisa diam.

"Mama marah kayak gini itu maksud nya gini loh." jawab Mama yang berusaha untuk menjelaskan kepada anak dan teman-temannya itu mungkin karena harus ada penjelasan selaku orang tua kenapa bisa khawatir seperti itu.

"Gini loh, mama percaya pada kalian semua apalagi kamu Faisal sebagai anak mama. Mama ngak pernah ngelarang kamu kok buat pergi kemanapun, berteman sama siapapun kecuali berantem." ucap mama nya sebagai pembuka

"Faisal hanya melindungi teman." Jawab Faisal. Sontak kedua temannya ini langsung menoleh kepada Faisal. Meski baru kenal Faisal mempunyai solidaritas yang tinggi kepada temannya.

"Iya mama tau, setiap kamu berantem ngak disini ngak di Jakarta mama juga sudah tau bukan kamu yang mulai duluan." kini semua nya hanya bisa diam.

"Tapi mama gasuka jika kamu berantem kayak gini." tambahnya dengan memeluk Faisal.

"Iya ma, Maaf." melihat mama nya yang sudah menteskan air mata dan menjatuhkannya dipelukan Faisal. Faisal tidak tega untuk menjawab macam-macam dan hanya ucapan maaf yang bisa terlontar dari mulut Faisal.

"Mamski, maafkan kami juga." ucap Tio dan Garin yang sedari tadi diam kini mulai ikut bicara karena merasa kasihan melihat kesedihan orang tua dari temannya itu.

"Iya mama maafin kok kalian semua." jawab mama yang seraya menyuruh Tio dan Garin menghampiri nya dan memeluknya. Setelah melepasnya akhirnya Garin dan Tio kembali ke tempat duduk nya.

"Mama paham apa yang kalian bertiga lakukan, apalagi kalian bertiga kan laki-laki semua dan masih masa remaja. Jadi yang namanya berantem sih wajar, tapi waktu kamu berantem
 mama tidak suka." jelas Mama kepada Faisal dan dua temannya itu.

"Mama panik, khawatir  dan takut kamu kenapa-kenapa, bunda gak mau." tambah Mama Faisal yang melihat semua nya diam mendengarkan dengan serius.

"Faisal baik-baik saja kok ma, nanti kalo ada yang melawan mama Faisal yang maju." ucap Faisal menghibur mama nya yang sedih.

"Iya, mamski nanti aku bantu juga kok." jawab Tio dengan ketawa dan diikuti ketawa sahabatnya juga.

"Sok jago luh." jawab Faisal dan Garin yang langsung mengempit Tio yang berada disebelahnya.

Senior High School SotryWhere stories live. Discover now