Senior High School - 7

40 6 1
                                    

Setelah kejadian kemarin Faisal dan Nana mulai akrab. Nana mulai mau untuk belajar dengan Faisal, meskipun kadang Faisal menyebalkan karena waktu pembelajaraan ia malah tidur atau tidak mendengarkan Nana yang asik mengajarainya. 

"Sal bangun !! ishh." 

"Sal." 

Suara itu membangunkan Faisal yang tidak menyangka ia tertidur diruang tamu saat mempelajari sebuah buku rumus ribet yang diberikan oleh Nana.

"Apasih." sahut Faisal sambil mengucek matanya.

"Bangun ish! Lo itu lagi belajar malah tidur." jawab Nana yang sebal melihat Faisal.

"Iyaya." sahut Faisal malas.

"Nih kerjain lagi soal matematika nya 1-10 nanti kalo udah lo kasih ke gua. Gua beri waktu 20menit."

"Sabar dulu dong na, ini nyawa belum lengkap."

"Katanya pingin cepet bisa yasudah kerjain!!"

"Lo tiap hari gini ya belajar sampek lupa waktu?" tanya Faisal mengalihkan perhatian dari soal yang mencekamnya tadi.

"Ya ginilah pelajar, nanti juga gua pengen sukses, pingin kuliah di Amsterdam jadi ya harus berjuang mulai dari awal." jelas Nana

"Bukan gitu na."

"Lo kan perlu istirahat, perlu refreshing juga jangan belajar mulu nanti kecapekan lagi sakit mu kumat lagi loh." jelas Faisal sambil menggoda Nana.

"Ya mau gimana lagi tuntutan." jawab Nana

"Kita keluar dulu aja yuk na cari makanan. Nanti sama belajar juga deh disana." ajak Faisal yang mulai penat, lapar dan lelah akibat belajar hari ini.

Dengan membawa mobil nissan milik ayahnya Faisal dan Nana keluar menyusuri jalanan Bandung yang masih sepi kala itu dan tak seramai sekarang. Faisal terus mengemudikan mobilnya yang dituntun oleh Nana sebagai petunjuk jalan karena Faisal belum kenal betul dengan jalanan Bandung apalagi tempat restoran yang nyaman untuk digunakan sebagai tempat nongkrong dan belajar. 

"Lampu merah nanti kekanan sal, terus 400 meter ada restoran klasik disitu aja keren." Tunjuk Nana yang penuh dengan semangat karena perutnya juga keroncongan.

"Siap bos." jawab Faisal yang langsung menancap gas mobilnya karena melihat lampu jalan yang merah kini telah berganti menjadi hijau. Setelah sampai tujuan segera ia memarkirkan mobil nya dan keluar dengan membawa tas yang berisi buku pelajaran yang akan dipelajari.

"Kita keatas saja ya, gua kasih suprise." Ujar Nana

"Serah lo dah, yang penting gua makan." 

"Bentar gua pesen lo kesana dulu aja na, ntar gua samperin." Suruh Faisal.

"Siap." Jawab Nana yang segera naik ke lantai 2 untuk mencari meja kosong. Setelah Faisal memesan beberapa makanan dan minuman ia langsung ke atas. Ia kaget setelah sampai teras lantai 2 yang bisa melihat keindahan Bandung dari atas tempat meja mereka.

"Ini surprise loh na?" jawab Faisal yang melongo melihat keindahan kota Bandung yang tertata rapi dan kebanyakan hamparan tanaman hijau-hijauan yang menyebar luas sejauh mata memandang.

"Iya." jawab Nana singkat agar Faisal tetap fokus pada pemandangan Bandung dari atas tempat mereka berada.

"Makasih ya na." jawab Faisal singkat dengan tetap melihat keindahan Bandung dari atas.

"Hahaha, di Jakarta emang gak ada kayak gini ya?" tanya Nana

"Ada tapi gedung-gedung gede gak ada hijau-hijau alam nya kayak gini, membosankan deh pokok nya." jelas Faisal 

"Oh." jawab Nana singkat.

"Mas ini pesanannya ya. Saya taruh sini." sapa pelayanan yang ada datang dengan membawa pesanan mereka berdua.

Faisal masih meratapi bentangan alam yang hijau dan indah itu. Menyejukkan tiap mata dan tak bosan ia melihatnya. Sejuknya pemandangan sejenak mengalihkan perhatiannya tentang lapar.

"Ngelamun woi!!" Sontak Faisal kaget dan sadar ia baru saja pergi kealam bawah sadarnya hanya untuk melihat keindahan alam yang tercipta.

"Sory-sory" ucap Faisal sambil garuk-garuk kepala.

"Udah belajar lagi ini. Sambil makan kan bisa." Ucap Nana

"Sabar sih." jawab Faisal ketus.

Setelah menghabiskan makan Faisal dengan antusias mengerjakan tugas yang diberikan Nana. Nampak seperti ada magic yang merasuki tubuh Faisal. Ia kini sangat bersemangat dan Nana pun juga sempat bingung akan gelagatnya yang seperti ini. Hari mulai sore. Matahari dari ufuk barat mulai terbenam dengan perlahan. Memperlihatkan elok nya lintasan mega merah yang tercipta diantara tenggelamnya matahari tersebut. Faisal pun sebentar-sebentar melirik nya.

"Sunset disini indah." ucap Faisal dengan perlahan.

"Iya, nikmati dulu saja." Ucap Nana yang memaklumi dengan apa yang Faisal rasakan.

Lagu waktu yang salah - fiersa besari berputar dengan tenang kini telah berganti ke lagu milik fourtwenty - zona nyaman . Faisal pun ikut tersenyum sekali ia menoleh ke Nana ada tatapan yang indah terpancar dari mata Nana. Faisal pun tertegun melihat sang gadis bawel dan resek yang berada didepannya sekarang. Memiliki aura positif yang mampu merubah cara berpikir Faisal dan menambah daya semangatnya dalam menjalani kehidupan sebagai pelajar yang membosankan. Mata indah dan siluet merah jambu terkadang mampir dimuka Nana. Membuat Faisal terkadang tersenyum-senyum sendiri dengan bebasnya karena Nana lebih asik menikmati sunset nya dan tak memperhatikan sekelilingnya.

"Terima kasih na." Ucap Faisal lembut.

"Ha?" Tanya Nana yang ingin mengulang kata Faisal tersebut.

"Gak jadi. Nih udah selesai." jawab Faisal dengan salah tingkah

"Bentar."

"Nah gini dong, jadi gua gak perlu repot-repot koreksi kesalahan lo yang seambrek. Cepet banget paham sebenarnya lo ya." jelas Nana panjang lebar

"Gua pintar kali, kalo salah semua pasti itu karena lagi bad mood dan mager ngerjain bukan ngak bisa." jelas Faisal berdemo

"Dengan ini gua kan gak perlu belajarin lo lagi capek-capek. Mending tidur dan nonton film dirumah seharian." Gerutu Nana dengan cemberutnya.

"Gak bisa. Ajarin sampek gua lulus pokoknya. Gua ingin membanggakan mama dan membuktikan kalau anak nya ini bisa." bentak Faisal.

"Udah lah ntar gua pikirin. Sekarang balik dulu aja. gua capek." Jawab Nana dengan nada yang mulai malas untuk menanggapi lagi. Faisal yang paham akan suasana seperti ini akhirnya ia putuskan untuk mengikuti kata Nana untuk pulang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 13, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Senior High School SotryWhere stories live. Discover now