Seperti lirik lagu 'rindu sungguhan, rindu buatan susah dibedakan'. Tapi jujur Rinduku ini Nyata bukan Rekayasa.
Hari ini Niken bersemangat datang kesekolah, tapi kalo disuruh pilih terlambat atau tidak. Niken jelas pilih terlambat. Karna jika terlambat dia bisa dihukum berdua lagi dengan Fandy
Dan hari ini senyum Niken kembali lagi, membawa bekal nasi goreng dan jus jambu merah buatannya, bermaksud untuk diberikan kepada Fandy karna sudah membantunya dari kecoa terbang kemarin
Dengan jalan santai Niken melangkahkan kaki nya kekelas Fandy.
Sampai didepan pintu kelas, Niken melongok dari luar pintu. Melihat bangku Fandy yang masih kosong. Dugaan sementara Fandy telat.
Aahh tau gitu mah gue telat aja, biar dihukum sama Fandy lagi hihi batinnya
"Ngapain lo ngeliat kedalem" Ezra diambang pintu baru datang karna tas nya masih lengkap dipakai
"Uuumm itu anu hm g-gue " Ucap Niken gugup. Kaget
"Jauhin Fandy! Dia lagi dirumah sakit gara-gara deket sama lo!" Ezra menunjuk-nunjuk Niken
"Loh kok gue si Zra,Fandy sakit?" wait mereka saling kenal?
"Iya karna semua yang deket sama lo pasti berakhir buruk! Lo itu pembawa sial Ken! Mulai sekarang jauhin-temen-gue!apaagi sahabat baik gue Fandy" dengan nada penuh penekanan
"Lo masih ngerasa gue yang bersalah atas mati nya Sandra huh? Gue udah bilang bukan gue penyebabnya Zra, lo selalu aja nyalahin gue" satu tetes air mata, yang tak lagi bisa dibendung Niken. Mendengar setiap kata menyakitkan yang terlontar untuknya.
"Lo ngga bisa menyangkal Ken, lo salah dan akan selalu begitu. Sandra meninggalkan karna deket sama lo kan! Sekali lagi Jauhin temen gue!" Ezra mendorong tubuh Niken menjauh dari depan pintu
Tak tertahan lagi,Niken berlari dengan sekuat tenaganya. Entah ingin berlari kemana membawa sakit hati dan air matanya ini.
Aku ingin berlari, pergi jauh, menghilang, atau hanya untuk sekedar menghindar.
Kemana dia harus bersandar saat bahu Fandy tidak ada disampingnya. Tunggu Fandy sakit. Karna dirinya? Atau mungkin karna sang kecoa terbang?
Niken berhenti dibangu Taman tempat nya kemarin duduk bersama Fandy. Taman belakang sekolah
"Hiks hiks hiks" tangisan Niken tak terbendung lagi
"Gu-gue ngga salah kan San? Bukan gue penyebab lo meninggal kan? Tolong Kasih tau Ezra San, bukan gue pelakunya hiks hiks" air mata terus mengalir. Sakit hati. Ingat kejadian masa lalu. Kematian
Saat lo pergi, semua kata jadi berubah arti, sepi menjadi rindu, bahagia menjadi air mata. Dan engkau menjadi tiada dan entah.
"Jujur San, gue kangen lo" kata Niken menatap langit yang jauh tinggi disana. Melihat tawa sahabatnya dengan malaikat disurga.
*****
"Um ma, besok Fandy masuk sekolah kan" ucap Fandy mengunyah bubur yang disuapi Ratna"Iya tapi tunggu pulih dulu Fan, mama masih khawatir sama kamu" Ratna memberikan segelas air
"Tapi maaa, Fandy udah baikan kok. Plis besok sekolah ya maaa" Fandy merengek kayak anak kecil yang ngga dibeliin balon
"Iya Fan,sekolah aja besok" Ryan masuk tiba-tiba kedalam kamar rawat Fandy. Niken. Dia disini
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Untuk Niken
Romance⌚SLOW UPDATE⌚ "Menantimu datang hingga ribuan bintang malam redup dalam gelap, sampai nanti namaku abadi dalam lelap" Fandy Fachrizal pengidap Kanker Leukimia yang mulai menghitung setiap detik sisa hidupnya. Menaruh hatinya kepada seorang perempua...