Please Rest! ( Isara Mao X Reader )

1.6K 114 3
                                    


Di suatu malam yang gelap gulita, Terlihat dari sebuah jendela rumah, Seorang pemuda bersurai merah tua yang bernama Isara Mao yang sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan si wakil ketos ganas kayak macan Cis*w*alias Hasumi Keito.

Hampir setiap hari ia harus tidur larut malam demi mengerjakan tugas tersebut. Tanpa disadari waktu telah menunjukkan pukul 2 pagi.

"eh!? Sudah jam 2 pagi??!" Katanya setelah melihat ke arah jam dinding

Dengan Segera, ia merapihkan buku-buku dan kertas yang berserakan di atas meja belajar, kemudian ia melemparkan tubuhnya ke kasur dan menuju ke alam mimpi.
Paginya, Mao membuka mata dan tangannya meraih hpnya dari meja terdekat, kemudian ia menyalakan dan menatapi layar hp tersebut.

"Masih pagi.., sebaiknya aku berangkat pagi agar bisa menyelesaikan kerjaan semalam" pikirnya.

"Achew!" pemuda surai merah tua itu mengeluarkan suara bersin

Seketika tubuhnya terasa berat untuk berdiri, kepalanya pusing dan kamar seketika bergetar getar seperti gempa bumi, Mao pun pergi ke ruang tamu untuk mengambil thermometer dari P3K.

Setelah dicek, termometer menunjukkan angka 37°C yang tandanya kondisi mao sedang kurang sehat, akan tetapi Mao tetap harus berangkat ke sekolah karena ia ada latihan dengan Unitnya sepulang sekolah nanti, yaitu Trickstar.

Sebenarnya Latihan dengan unitnya hanyalah alasan semata, alasan ia harus pergi ke sekolah adalah karena ia tidak kuat melihat tatapan yang menyeramkan dari si ganas Keito//ampun mas.

Sesampainya di sekolah, karena tidak melihat seseorang di depannya, Mao tidak sengaja menabrak orang itu yang diduga si kacamata surai hijau atau wakil ketos alias Keito.

Dengan cepat ia meminta maaf kepada keito, akan tetapi rupanya si wakil ketos itu tidak peka akan keadaan Mao dan malah menanyakan tugas yang ia serahkan kepadanya kemarin.

Karena ia belum menyelesaikan semua pekerjaan osis yang diberikan sang wakil ketua OSIS, si Kacamata surai hijau itu pun malah menambahkan pekerjaannya mao dan pergi meninggalkannya begitu saja.

Sepulang Sekolah, setelah latihan bersama Trickstar, Mao terduduk di depan loker sepatunya, ketika ia hendak mengganti uwabakinya dengan sepatu biasanya, rasa kantuk dan lelahnya mulai menyelimuti tubuhnya sehingga ia menyenderkan tubuhnya ke loker sepatu tersebut.

"Sepertinya kondisiku sedikit memarah.." gumam Mao sambil memegang kepalanya yang pusing yang tak kunjung henti sejak pagi.

Di saat yang sama, seorang gadis dari kelas sebelah yang dikenal dengan (y/n), melihat ke arah pemuda surai merah tua itu yang sudah terlihat lemah.

"Isara kun??, apa kau baik baik saja?" Tanya (y/n) yang muncul di hadapan pemuda itu

Tentu saja Mao kaget dengan kehadiran keberadaan gadis itu sampai ia tidak sengaja menjedotkan kepalanya ke belakang loker yang membuat pemuda itu hampir pingsan. Gadis itu panik lalu dengan cepat ia menyenderkan mao ke dirinya, setelah itu ia menempelkan tangan kecilnya ke dahi pemuda itu. Tangannya langsung merasakan hawa panas dari dalam tubuh pemuda itu.

"Isara-kun, kenapa kau tidak bilang jika kau sakit?" (y/n) mengerutkan keningnya sambil mengusap rambut mao dengan lembut.

"ada banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan" jawab Mao beralasan tidak beristirahat dengan cukup.

"kau selalu menjawab itu jika aku tanya.., aku jadi khawatir tau!"
"sebaiknya kuantar kau pulang"

(y/n) kemudian membawa tas mao dan membantunya berdiri, Mao menjadi malu dan merasa bersalah karena telah mengkhawatirkan seseorang yang sungguh penting baginya, Seandainya ia tidak sakit, mungkin ialah yang seharusnya mengantar (y/n) pulang.

Baru saja mereka melewati halaman sekolah, tiba tiba pemuda itu kehilangan keseimbangan, Gadis itu mencoba menahan pemuda itu agar tidak terjatuh akan tetapi, karena (y/n) tidak kuat menahannya, akhirnya mereka berdua pun terjatuh dengan posisi kepala mao bersenderan ke perut (y/n) yang jatuh dengan posisi terduduk di rerumputan halaman.

"ah maaf! (y/n)-chan!!" jawab Mao dengan cepat mengangkat kepalanya dari perut gadis yang berada di hadapannya.

"ahaha.. sepertinya aku harus meminta bantuan yang lain.. untuk mengantarmu.., maaf ya.. aku jadi tidak jadi mengantarmu pulang" Gadis itu hanya bisa terkekeh sambil menjulurkan lidahnya.

"tidak.., dari awal ini memang salahku karena tidak menjaga kesehatan dan merepotkanmu sampai sampai kau harus mengantarku pulang... serta membuatmu khawatir padaku.."

"maaf.... (y/n).." Pemuda itu mengalihkan pandangan dari gadis yang sangat berharga baginya.

Secara langsung (y/n) meraihkan tangannya ke kedua bahu pemuda itu dan kemudian memeluknya dengan hangat, karena sudah tidak tahan dengan rasa kantuknya, secara pasrah mao menyenderkan kepalanya ke bahu gadis itu.

(y/n) dapat merasakan hawa panas dari tubuh pemuda itu, meskipun hawa panas itu membuatnya gerah namun ia tidak keberatan untuk pemuda itu beristirahat di bahu gadis itu.

Gadis itu meletakkan kepala pemuda itu ke pahanya yang biasa menjadi bantal untuk Ritsu sang adik vampir jadi jadian(?), begitu juga Mao memposisikan dirinya tiduran di atas paha (y/n) , tangan (y/n) kembali mengusap rambut Mao dengan sangat lembut hingga pemuda itu tertidur.

"istirahatlah.. aku akan tetap bersamamu hingga kau bangun kembali.."

"aku mencintaimu... Mao-kun.." gadis itu mengecup dahi pemuda yang sedang tertidur dan kemudian menyelimutinya dengan blazer sekolahnya.

Author's note:

hae haee!! author balik lagi aaaa, akhirnya dapat request-an lagi untuk kedua kalinya dari grace_a28

maaf yaa klo pendek atau kelamaan, author juga baru diserang idenya tadi pagi dan akhirnya ngarang di buku tulis sekolah hehehe

Hope you like it!!!

Ensemble Stars! One shots!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang