Happy Birthday! ( Sena Izumi x Reader )

1.4K 106 5
                                    


Suatu hari, seorang gadis bernama (y/n) sedang melamun sambil menatap kaca jendela di samping bangku yang ia duduki di kelasnya. Berkali kali ia menghembuskan nafas hingga membuat teman sekelasnya yang duduk di sampingnya sedikit khawatir dengannya.

"(y/n) chan!, kau sedang memikirkan apa?" tanya teman sekelasnya yang bernama Subaru yang menepukkan bahu (y/n).

(y/n) menoleh ke arah subaru kemudian menjawab dengan suara yang sangat pelan

"ah tidak ada kok"

"kau terlihat lesu sepanjang hari, kalau ada apa apa jangan sungkan untuk meminta pertolonganku, kan juga ada hokke, ukki dan sari~!" balas subaru yang tidak puas dengan jawaban gadis itu

"terima kasih.. subaru kun" gadis itu tersenyum kecil

"benar, kami kan temanmu (y/n)" kata hokuto yang muncul dari belakang

Kehadiran hokuto sempat membuat subaru jantungan, kelakuan subaru untungnya dapat membuat suara tawa seorang gadis yang awalnya lesu menjadi sedikit ceria.

Sepulang sekolah, (y/n) mendapat tugas untuk memproduce salah satu unit di sekolahnya yang bernama Knights, di dalam unit itu, terdapat salah seorang yang disukai oleh (y/n) dan hari ini adalah hari ulang tahunnya, alasannya (y/n) terlihat lesu adalah karena kegugupannya terhadap hadiah yang telah ia siapkan untuk orang yang ia cintai itu.

Dari belakang, tampak seorang lelaki bersurai abu abu dengan iris biru muda, menepuk kepala gadis itu dengan wajah sedikit jutek.

"hey (y/n) jangan melamun"

"ah iya! maaf izumi senpai.." jawab gadis itu yang sedikit terkejut

"kau sedang memikirkan apa sih? Akhir akhir ini aku suka melihatmu melamun deh, aku jadi khawatir kan.., itu sangat menyebalkan kau tahu?" kata Izumi

"m-maaf.., aku tidak tahu aku merepotkan senpai..." jawab (y/n) sambil menunduk

"hey hey jangan minta maaf terus, aku jadi merasa tidak enak kan.., huft.. merepotkan sekali"

" kau tidak sakit kan? Kalau kau tidak enak badan nanti akan aku antar kau pulang" Izumi menempelkan tangannya ke dahi (y/n)

Pipi gadis itu menjadi semakin merah

"a-aku tak apa!, sungguh!"

"syukurlah, nanti setelah latihan selesai mau mampir ke cafe sebentar nggak?" tanya Izumi

"cafe? Iya!, aku mau!" (y/n) menganggukan kepalanya

Jika dipikir pikir kembali, keduanya belum pernah pergi kencan sebelumnya, Izumi selalu beralasan kalau ia sibuk dan tidak punya waktu untuk kencan. Namun (y/n) tetap bersabar dan menunggu lelaki itu mengajaknya kencan.

Setelah Latihan selesai, Izumi dan (y/n) pun segera menuju cafe yang mereka putuskan. Selama perjalanan, (y/n) merasakan hawa hangat dari lelaki di sampingnya itu, dengan tangan bergandengan, keduanya menyusuri jalanan yang penuh dengan kendaraan.

Sesampainya di tujuan, mereka langsung mengambil tempat duduk di dekat jendela, kemudian seorang pelayan pun muncul.

"selamat datang di cafe ini, mau pesan apa?" tanya seorang pelayan dengan ramah

"mau pesan apa? Aku yang traktir" kata Izumi

Ditraktir? Sejak kapan seorang Sena Izumi bersikap manis sekali?, pertanyaan itu muncul di benak (y/n), perlahan lahan mungkin izumi akan merubah sikapnya yang kasar menjadi lebih halus terhadap pacarnya,(y/n)

"um gapapa nih?" tanya (y/n)

"iya, sudah jangan sungkan, pilih apa saja yang kau mau"

Gadis itu kemudian menyebutkan semua makanan yang dinginkannya, sedangkan Izumi hanya memesan satu kopi hitam. Dasarnya Izumi memang tidak terlalu suka makanan manis, karena menurutnya makanan manis itu tidak ada gunanya dan hanya akan bisa membuatnya gemuk.

"ngomong-ngomong, senpai.." kata (y/n)

"ya? Ada apa? Mau tambah pesanan?" balas Izumi

"uh bukan bukan!, senpai tau kan hari ini hari apa?"

"hm?" Izumi menaikan alisnya sambil berpikir

Dalam hati (y/n) ia tak sabar untuk segera memberikan kado ulang tahun untuk orang yang sangat dicintainya itu.

"ah ya hari ini hari ulang tahunku, ada apa dengan itu?" jawab Izumi

"ini!"

(y/n) langsung menyerahkan kado ulang tahunnya sambil membungkukkan tubuhnya sedikit. Ia merasa sedikit takut izumi tidak terlalu suka dengan hadiah pertamanya.

"eh? Buatku? Kenapa harus repot repot mencarikan kado untukku?, lagipula hari ini juga tidak terlalu penting buatku"

"ngomong-ngomong... terima kasih..." Kata Izumi yang menjadi sedikit merah

Izumi kemudian membuka kadonya dan terlihat sebuah syal rajut berwarna biru tua, izumi meraba syal tersebut, hasilnya sungguh bagus, rajutannya juga sangat rapih dan tidak ada satu pun benang yang berantakan.

"(y/n), kamu yang merajut ini?" tanya izumi

(y/n) mengangguk pelan sambil tersipu sipu mencengkram rok warna kesukaannya.

"ini.. sangat bagus.., aku suka dengan syalnya, terima kasih (y/n)" kata izumi sambil tersenyum

Baru kali ini (y/n) melihat izumi tersenyum dengan tulus dan juga untuk pertama kalinya ia membuatnya bahagia dengan kado pemberiannya.

Setelah makan makan, keduanya menapakan kaki keluar lalu satu titik salju jatuh ke kepala (y/n). (y/n) lalu mendongakkan kepalanya keatas, satu per satu sebutir salju turun ke tanah.

(y/n) terkagum-kagum dengan keindahan salju yang turun, tanpa sadar udara diluar menjadi semakin dingin hingga membuatnya bersin.

Melihat gadis disampingnya bersin kedinginan, Izumi memakaikannya syal yang diberikannya tadi.

"pakai ini, kau pasti kedinginan" kata Izumi

"eh tapi senpai tidak kedinginan?" tanya (y/n)

"aku tidak apa, ayo mana tanganmu?"

Izumi mengulurkan tangan, lalu (y/n) mengambil tangan izumi, kemudian keduanya berjalan pulang menyusuri jalanan yang mulai dipenuhi oleh salju.

Ensemble Stars! One shots!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang