Chap 1 ^Awal'

313 7 0
                                    

Aku seorang gadis yang mengenaskan. Bagaimana tidak, appa meninggalkan eommaku untuk menikah dengan seorang yang kaya raya dan eomma di tinggal begitu saja... saat kedua adik kembarku baru berumur 2 tahun.

"Seolsun" teriakan eommaku.
"Ne... eomma"jawab ku.

Lalu setelah beberapa saat aku pun turun tangga dan menemui eommaku.

"Wae.. eomma" tanyaku
"Seol Sun... eomma mau kau bantu eomma mu ini"
"Ne... eomma"
"Maukah kamu bantu eomma mencari uang untuk persiapan kedua adikmu sekolah"
"Ne... eomma"

Semenjak appa meninggalkan eommaku sendiri. Eomma menjadi tulang punggung keluarga dan appa tak pernah menghubungiku lagi semenjak itu.

Saat itu aku masih berumur 12 tahun dan adikku berumur 2 tahun. Sudah 4 tahun eomma bekerja sebagai pelayan di sebuah supermarket milik teman eomma dan selama itu pula aku di ejek temanku. Sekarang aku sudah SMA dan saat inilah aku harus membantu eommaku untuk adik dan keluarga kecil ini.

"Aniya.... aku tidak suka eomma" kata dengan nada kesal
"Wae..." tanya eomma ku sambil menghentikanku yang sedang kesal.

"Wae eomma... wae... aku gak mau jadi pembantu. Aku gak mau harga diriku di injak-injak eomma" kataku dengan keras.

"Kau harus Seol Sun. Kau adalah harapan eommamu ini"
"Tapi eomma ini tuh pembantu. Aku lebih suka kalau aku jadi tukang kasir daripada jadi pembantu" jawabku.

"Seol Sun...!!!" eomma membentakkum lalu melanjutkan perkatanya.
"Eomma tau kamu gak akan suka ini. Tapi tenang lah. Majikanmu nanti adalah orang yang baik, jadi kamu tenang lah. Majikanmu itu juga adalah teman eomma dari dulu. Eomma tau dia"nasehat eomma.

"Ne... eomma" kataku dengan nada rendah dan sedikit menahan tangis.

Setelah beberapa saat

"Eomma... aku mau pergi sebentar untuk cari udara segar dan memikirkan tentang yang tadi" tanyaku pada eommaku

"Ne... jangan pulang malam. Kau ini yeoja"jawab eomma
"Ne... eomma" sahutku lalu pergi

Di sebuah taman dekat sekolahku aku bersandar di bawah pohon dan berkata dalam hati.
'Kenapa nasibku seperti ini ya, aku harus gimana ya, aku gak mau harga diriku diinjak seperti di sekolah'

Beberapa saat
"Huff..... udaranya dingin banget. Kayaknya mau hujan deh.."

...

"Huaa.... hujan beneran.." aku terkejut sesaat setelah aku mengatakan akan hujan eh ternyata hujan beneran -_-'

"Aduh.... udah gak bawak payung, gk punya uang lagi" gumamku saat didepan sebuah toko yang masih buka. Itu adalah toko ramen.

....

"Hujan oh hujan kenapa kau turun..."
aku bernyanyi tanpa tujuan dengan nada yang tidak jelas.

Setelah beberapa saat datang seorang namja dan tepat berada di sebelah kananku. Ia sangat tinggi bagiku mungkin kah karna aku pendek entah karna dia memang tinggi. Jika diukur aku sematanya. Ia memakai seragam sekolah JYP dan memakai tas hitam. Setelah itu ia menyapaku.

"Annyeong..." suaranya begitu cool seperti orang nya.
"Annyeong" jawabku sambil memandangnya.

"Kamu sedang menunggu hujan juga ya.!" tanya nya padaku
"Kenapa hujan di tunggu, sekarang saja sudah hujan" jawabku tanpa berpikir.

"Hff... bukan begitu maksudku. Kamu lagi nunggu hujan reda kan?" tanyanya mengulangi lagi.
"Iya, tadinya sih mau langsung pulang. Ternyata hujan mendahuluiku"jawabku.

Setelah sesaat akupun balik bertanya.
"Kalau kamu.?"
"Kalau aku sih nunggu jemputan.."
Jawabnya.
"Hmm...."

GRUDUK
"Aaaaa..." aku berteriak sesaat setelah kilat.
"Eh wae... jangan teriak" katanya terhadapku sambil menatapku.
"Mian.., aku ketakutan"
"Hff... kamu takut sama kilat?" "Wajar lah aku kan yeoja" "Hahaha..."

Tak lama kemuadian
^TIN TIN^
"Wah aku sudah di jemput tuh... kamu mau aku antar"tanyanya

sesaat aku berpikir orang ini gak kenal pergaulan apa, mana mungkin aku langsung percaya sama orang yang baru aku kenal.

"Aniya... gomawo" sahutku tersenyum.

"Ya sudah deh... hmmmm.. oh sebentar ya..."
Beberapa saat ia langsung masuk mobil lalu keluar lagi.

"Ini untuk mu... kamu ambil aja.. kamu bilang kamu gak bawa payung. Ini untukmu" ia memberiku sebuah payung berwarna biru. Aku senang

"Gomawo... tapi gimana cara mengembalikannya..!" Tanyaku. "Ne.. hmmm... kalau takdir pasti ketemu kok. Kapan-kapan aja."

"Gomawo" teriakku.
"Ne..!" Jawabnya singkat lalu ia pergi masuk mobil itu.

Saat itu untuk pertama kalinya aku kagum pada seorang namja keren yang baik hati. Biasanya namja nerd saja yang baik hati yang menggunakan kacamata tebal.

Lalu aku pulang kerumah. Di rumah tidak ada siapa-siapa pasti mereka semua sudah tidur. Aku pun menaruh payung itu lalu tidur.

Saat aku tidur, aku berharap dalam mimpiku nanti aku bisa bertemu dengan anak laki tadi. Entah kenapa aku merasa hal aneh padaku. Apakah aku suka dengannya? Apa ini namanya cinta..!!.

!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[FF GOT7] Romantis Sweat WaitressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang