Berpura - pura

64 11 6
                                    

Di UKS

"Jadi gitu, kamu mau gak?" tanya aziiz.

"Gimana ya....." jawab novi.

"Kamu bisa gak?" tanya aziiz.

"Bisa, tapi sebentar aja ya. Emangnya kamu mau ngomong apa sih?" kata novi.

"Udah nanti aja aku kasih tau di taman jangkrik. Aku tunggu ya jam 7 malam." kata aziiz.

"Iya." kata novi.

Novi melihat aku dan aidah di depan pintu, kami pun langsung mulai sandiwaranya.

"Dah, aku ada sesuatu buat kamu." kata aku sambil merogoh saku celana.

"Apa itu?" tanya aidah.

"Ini aku ada coklat buat kamu." jawab aku.

"Wah makasih ya yang, kamu baik banget." kata aidah sambil memegangi pipi ku.

"Iya sama sama." kata ku sambil menggandeng tangan aidah dan pergi.

Melihat itu novi merasa sedih, ia pun berkata dalam hati.
"Ternyata mereka memang benar benar sudah berpacaran. Aku sudah tidak punya harapan untuk mendapatkan tiar." kata novi.

"Heh nov, kamu kenapa? Udah mereka mah gak usah diliatin! Mereka tuh mau pamer kalo mereka dah jadian." kata aziiz

Novi hanya diam, kemudian bel masuk pun berbunyi kami kembali ke kelas.

"Nov, kamu udah sehat?" tanya aziiz.

"Udah kok." jawab novi.

"Yaudah kalo gitu, ayo kita ke kelas!" ajak aziiz.

"Ayo." kata novi.

Saat pulang sekolah novi menghampiri aku.

"Iar tunggu iar." kata novi.

"Iya, ada apa?" tanya aku.

"Aku mau nanya sama kamu. Emang bener ya kamu udah pacaran sama aidah?" tanya novi.

Tiba tiba aidah datang.

"Tiar pulang bareng yuk!" ajak aidah.

"Iya sabar, ini novi mau ngomong dulu." kata aku.

"Kamu ngapain sih ngeladenin dia lagi! Kita tuh udah pacaran, jadi kamu gak boleh lagi deket sama dia." perintah aidah.

"Tuh nov kamu udah dapet jawaban nya kan." kata ku sambil langsung pergi.

"Aku masih gak percaya kalo tiar udah pacaran sama aidah, tapi biarin lah aku kan bukan siapa siapanya tiar." kata novi dalam hati.

"Hai nov, kamu kok masih disini?" tanya aziiz.

"Iya, udah ya aku balik dulu." jawab novi.

"Novi novi, kamu kok masih aja tergila gila sama tiar. Padahal aku kan lebih ganteng dan kaya dari tiar." kata aziiz dalam hati.

Di jalan

"Iar nanti malem kita jalan yuk!" ajak aidah.

"Ogah ah! Denger ya kita tuh cuma pura pura bukan beneran!" kata ku.

"Yaudah kalo kamu gak mau, aku juga gak mau pura pura jadi pacar kamu!" kata aidah.

"Eh jangan gitu dong! Yaudah deh, gua mau jalan sama lu." kata ku.

"Asyik, kalo gitu nanti malem kita ketemuan ya di taman jangkrik. Tapi kamu pake motor." kata aidah.

"Iya dah." kata aku sambil langsung mengayuh sepeda ku dengan cepat.

"Gapapa deh cuma pura pura yang penting bisa deket sama tiar." kata aidah sambil cengir cengir.

"Eh lo ngapa? Cengar cengir sendirian gila ya?" tanya Fakih.

"Enak aja lu bilang gua gila! Gua gak gila tau!" jawab aidah.

~~~~~~~~~~BERSAMBUNG~~~~~~~~~~

"Jangan lupa vote nya ya!!" kata author.

Sahabat SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang