Last Episode

95 9 6
                                    

"Kenapa iar? Kenapa? Kenapa lu harus bohongin gua? Gua pikir lu beneran suka sama Aidah, tapi ternyata lu penipu!" kata Aziiz.

"Ziiz, gua ngelakuin itu semua buat lu. Supaya lo sama Novi bisa jadian. Gua rela Ziiz sakit hati yang penting lu bisa mendapatkan Novi." kata ku.

"Iar lu pikir gua gak sakit hati gitu? Gua juga sakit hati iar kalo lo sakit hati! Sekarang jujur sama gua lo masih cinta kan sama Novi!' kata Aziiz.

"Iya ziiz iya gua masih sayang dan cinta banget sama Novi, puas lo! Tapi rasa cinta itu bisa gua pendam dalam dalam demi lo! Sahabat gua!" kata ku.

"Makasih iar lo udah peduli sama gua, gua emang cinta juga sama Novi, tapi gua yakin cinta gua ke Novi enggak sebesar cinta lu ke Novi. Jadi gua pengen lu jadian sama Novi, karena kalian saling mencintai!" kata Aziiz.

"Enggak Ziiz, cinta lu lebih besar daripada cinta gua. Lu lebih pantas mendapatkan Novi!" kata ku.

"Gua tau iar, kalo Novi tuh gak cinta sama gua. Dia itu cuma cinta sama lo! Sekarang kita ke Taman Jangkrik!" kata Aziiz.

"Ngapain?" tanya ku.

"Disana udah ada Novi, ayo buruan kita kesana!" jawab Aziiz.

Aku dan Aziiz pergi menuju Taman Jangkrik menggunakan mobil milik Aziiz. Sesampainya disana sudah ada Novi dan Aidah yang duduk berdampingan. Kami langsung menghampiri mereka.

"Hei nov, gua pengen bicara sama lu." kata Aziiz.

"Bicara apa?" tanya Novi.

"Kamu masih cinta gak sama Tiar?" tanya Aziiz.

"Maksud kamu apa sih? Kita kan udah pacaran. Kenapa kamu nanya gitu?" Novi berbalik nanya.

"Iya kita emang udah pacaran, tapi kamu gak pernah kan ada rasa cinta sedikit pun ke aku." kata Aziiz.

"Kata siapa Ziiz?" tanya Novi.

"Kata hati aku. Sekarang kamu jujur sama aku, kamu masih cinta gak sama Tiar?" tanya Aziiz.

Novi terdiam sambil melihat ke arah aku.

"Kenapa nov? Kamu kok diam aja, jawab dong!" kata Aziiz.

"Ziiz, Novi tuh cuma cinta sama lo! Bukan sama gua!" kata Aku.

"Diam lu iar! Gua nanya ke Novi bukan lo!" kata Aziiz.

"Udah udah jangan ribut! Ziiz aku tegasin sama kamu, saat pertama aku bertemu Tiar jujur aku langsung memiliki rasa sama dia. Bahkan sampai sekarang aku juga masih cinta sama dia." jawab Novi.

"Bagus, sekarang aku pengen hubungan kita putus! Dan kamu jadian sama Tiar, karena kalian saling mencintai." kata Aziiz.

"Ziiz lu serius?" tanya ku.

"Iya iar, kalo lu bisa ngorbanin perasaan lu buat gua kenapa gua gak bisa? Sekarang kalian jadian ya." kata Aziiz sambil menyatukan tangan ku dengan tangan Novi.

"Selamat ya iar, semoga kalian langgeng sampai ke pernikahan." kata Aidah.

"Dah sorry ya, gua pasti udah nyakitin perasaan lu." kata ku.

"Enggak kok iar, gua emang cinta sama lu, tapi kan cinta gak harus memiliki." kata Aidah.

"Iya bener tuh kata Aidah. Bro maafin gua ya tadi gua dah mukul lu." kata Aziiz.

"Gapapa bro. Gua juga mau minta maaf Ziiz sama lu karena gua dah bohongin lu." kata ku.

"Santai aja lah gua dah maafin lu kok." kata Aziiz.

"Makasih Ziiz." kata ku sambil mau memeluk Aziiz.

"Eh apaan si lu, gak usah peluk juga kali. Kalo lu mau peluk, peluk tuh pacar baru lu." kata Aziiz.

"Iya iar, kamu nyatain cinta dong ke Novi." suruh Aidah.

"Nov, kamu itu cinta pandangan pertama ku. Aku pengen ngomong sama kamu dari hati ku yang paling dalam. Kamu mau gak jadi pacar aku?" kata ku sambil bertekuk lutut di kaki Novi dan memegang tangan nya.

"Aku mau jadi pacar kamu." jawab Novi.

Aku, Aziiz dan Aidah sangat senang mendengar jawaban Novi. Aku pun langsung memeluk Novi.

"Selamat bro, jagain Novi ya!" kata Aziiz.

"Thanks bro, gua pasti jagain Novi." kata ku.

Kami ber empat pun merayakan jadian ku dengan Novi.
"Sahabat kau memang selalu ada di sisiku dan selalu bisa membuat ku senang, aku janji kan selalu mengenang jasamu." kata ku dalam hati.

-----------------------TAMAT-------------------------

Terimakasih semuanya sudah membaca dan vote cerita ku. Author pamit undur diri, sampai jumpa lagi.

Sahabat SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang