-Rindy
Sekarang aku sedang bersiap siap untuk tampil menyanyi di cafe tersebut. Aku sangat senang sekali saat mengetahui ada seorang yang menyukai suaraku dan menyuruhku untuk bekerja sama dengannya. Aku bersiap siap tidak sendirian tapi ada Poypo dan alea yang sedang menata rambutku kepang belakang dengan sangat berhati hati. sedangkan bella menyiapkan pakaian dress putih pendek. Makeup? No! Aku lebih suka menggunakan makeup natural dan tidak pernah neko neko. Cukup bedak tipis dan lipstick lips warna pink yang natural dengan warna bibir.
Setelah aku siap berdandan ,aku poypo alea dan bella langsung menuju ke cafe yang jaraknya setengah jam dari rumahku. Kami menggunakan taxsi kesana. Tiba tiba aja ponselku berdering menandakan ada sebuah pesan masuk pada ponselku.
'My mom' nama itulah yang muncul dilayar ponselku.
"Siapa rin?" Tanya bella
"Mimi bell" Aku langsung membuka isi pesan dari mimi
To : My Mom
Maafin mimi darling. Mimi teu ngabarin
maneh😭 sorry my dsrling because mimi teh
Tadi buru buru. Jangan tidur malam malam
Darling? Love you my little princess mimi..
Love love untuk anak mimi tersayang. 😍😘
Mesagge sent
aku langsung mengetik untuk menjawabnya.
From: My Mom
Iya mimi. Tenang aja . rindy enggak akan marah,
karena rindy paham mimi sedang sibuk.
Sekarang rindy lagi keluar sama bella
dan kawan kawan mi. Cuma sampai jam 9 kok.
***
"
Kalian lagi dimana?" tanya seseorang disebrang sana yang suaranya dapat ia dengar dari ponselnya.
"Kita udah sampai kok."
***
-
Rindy
Setelah sampai dicafe itu,aku langsung menuju keruangan manajer pemilik cafe ini. Aku bahkan sampai memberanikan diri untuk bertanya dengan pelayan yang bekerja disini untuk menanyakan ruangan manajer pemilik cafe carnauly.
Sedangkan bella dan kawan kawan menunggu aku ditempat pengunjung untuk menyaksikan penampilanku.
"permisi mas,numpang nanya. Ruang manajer pemilik toko ini dimana yah? Aku sudah ada janji dengannya" Ucapku
"Teteh ini teh,yang namanya Rindy kan?" Aku mengangguk
"Iya teh, pak Wirya sudah menunggu teteh sejak tadi. Ruangannya ada dibelakang. Nanti teteh lurus aja"
Aku mengangguk mengerti "Terimakasih mas"
"Sama sama"
Aku langsung berlari kecil untuk cepat sampai disana. Karena aku tidak ingin mengecewakan orang yang telah sangat mempercayaiku. Dan akhirnya aku sudah menemukan ruangan pak wirya. Aku dengan sangat sopan menggetuk pintu ruangan yang sedang tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KAMU
Novela JuvenilIni Tentangmu, Hatiku, Dan Kisahmu yang hilang. by: Cindy Ammelia