Chapter5

12 1 0
                                    

"Rindy Oh may god"

"Lo sakit apa rin?"

"Mana yang sakit rin?"

"Lo udah minum obat belum?"

"Pasti belum kan?"

"jadi sekarang lo harus minum obat,setelah itu lo istirahat yang banyak okey"

Aku hanya melongo . Bagaimana tidak kaget? Aku abis mengetik di laptop dan mau istirahat. Tiba tiba saja datang makhluk aneh sambil nyerocos terus menerus kepadaku . Entahlah makhluk aneh itu dari mana asalnya.

"Kok lo bengong aja?"

Aku langsung melempar bantal kearah bella.

"Gimana enggak bengong. Lo pada,datang kerumah gue enggak bilang bilang. Sekalinya datang,malah nyerocos mulu." Gumam aku.

"Hhehe" Bella cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.

Aku merasa bahagia sekali mempunyai sahabat seperti bella,poypo,dan alea. Mereka memang sahabat terbaikku. Mereka selalu ada disaat aku terpuruk ataupun bahagia.

Sekarang aku tak kesepian lagi,karena ada sahabat sahabatku yang menemaniku. Mereka berbagi cerita kepadaku,mulai dari kegiataan sekolah,kejadian diantara mereka selama disekolah tanpa ada aku,dan masih banyak lagi kekonyolan yang mereka ceritakan padaku. Sampai sampai aku sakit perut mendengar cerita sahabatku.

Seketika suasana menjadi hening.

"kita semuakan udah cerita,sekarang giliran lo cerita sama kita." Ujar alea.

"Cerita apa?" Tanyaku santai.

"Cerita semua yang ada dihati lo. Karena kita tahu,lo menyembunyikan sesuatu dari kita."

"Engg-

"Tatap mata gue kalau lo emang enggak nyembunyiin apa apa dari kita" Bella mendongakkan kepalaku.

Kalau sudah seperti ini,aku tidak bisa berbuat apa apa lagi pada mereka. Aku juga enggak bisa menyembunyikan kebohonganku kepada sahabatku. Karena tanpa aku cerita,pasti mereka sudah tahu.

Aku menundukkan kepala,seraya meminta maaf pada mereka.

"Maafin aku."

Mereka bertiga langsung memeluk tubuhku dengan penuh kasih sayang. Aku nyaman ,saat berada dipelukan sahabat sahabatku. Aku seperti tidak bisa lagi membendung air mataku yang sejak tadi sudah aku tahan agar tidak keluar. Tapi percuma,karena pada akhirnya air mata ini akan turun kembali.

"Kita tahu kok rin,kenapa lo enggak pernah cerita sama kita. Kita juga tahu alasan kenapa lo seperti ini. Kita enggak akan paksa lo untuk ceria semua sama kita. Tapi yang kita mau itu,lo jangan pendam penderitaan lo sendirian. Berbagilah dengan kita. Karena kita itu sahabat lo. Sahabat yang akan selalu ada untuk lo. Kita juga udah tahu masalah lo dengan riki. Jadi ,kita mohon. Please ,jangan seperti ini. Lo harus bisa lupain dia."

"Iya rin. lo harus bisa lupain dia"

"Kita enggak mau,lihat lo kaya gini terus" Poypo menyeka dan menghapus air mataku.

Aku tersenyum bahagia,dan langsung memeluk mereka semua.

"Ughh."

"Sahabatku yang manja"

***

Setelah bella,poypo,dan alea menemani rindy menunggu jemputannya. Mereka langsung menuju kekelas.Sesaat sampai dikolidor,bella menyampaikan pendapatnya kepada poypo dan alea.

"Gaiss. Kalian ngerasa enggak sih? Rindy hari ini beda banget." Ucap bella.

"Iya,gue juga mikir kaya gitu"

TENTANG KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang