Hongkong

37 2 0
                                    

Jantung Kalisha berdebar sekarang. Ia tidak menyangka bahwa yang akan membunuhnya saat ini adalah Nicole. Ia tak habis pikir, bagaimana mungkin Nicole lah yang akan membunuhnya saat ini? Nicole adalah orang yang sangat dekat dengannya. Bahkan, ia sudah menganggap Mrs.Lerman sebagai Ibunya sendiri. Kenapa jadi begini sekarang?

Kalisha menangis sejadi jadinya. Ia bingung harus apa. Ia sudah terlanjur bercerita banyak kepada Nicole tentang keluarganya, tentang di kota mana ia tinggal. Dan bahkan, Nicole lah satu satunya teman perempuan yang dekat dengannya di sekolah. Rasanya, setiap rahasia sudah Kalisha beri tahu kepada Nicole.

Zachary melihat Kalisha yang menangis karena kaget. Ia pun mengelus punggung Kalisha. Sekarang, Ia merasa bersalah karena sudah membuat Kalisha membenci Nicole.
"Hey, tenang dulu." Kata Zachary. "Belum tentu Nicole yang melakukannya. Siapa tahu, pelakunya adalah seorang tukang bersih bersih. Dia, kan menyimpan banyak kunci."
Kalisha langsung bisa menengankan dirinya. Ia sekarang sadar, ia lebih sering menangis dan marah marah karena sekarang ia sedang haid. "Kau benar."
"Nanti kita akan transit di Hongkong kurang lebih sembilan jam." Kata Zachary. "Kalau kita bsia bergegas, kita bisa menikmati Hongkong dan mungkin kau bisa membeli souvernir untuk dibawa pulang."
"Ide bagus. Aku akan sangat menikmati liburan sesaat sebelum kita meninggal ini." Kata Kalisha. "Sebenarnya, aku sangat ingin menikmati sisa hidupku dengan orang yang aku cintai. Misalnya dengan pacarku atau orangtuaku, seperti gadis gadis di internet yang terkena kanker."
"Kalau begitu, anggap saja aku pacarmu. Cintai aku seperti yang ada di internet." Kata Zachary. "Kau bisa lakukan apapun yang kau mau denganku."
"Haha.. Usia kita bahkan berbeda cukup jauh." Kata Kalisha.
"Usia tidak menjadi masalah asalkan kau bahagia." Kata Zachary.
"Oke kalau begitu. Aku ingin menghabiskan sisa hidupku dengan pacarku. Aku ingin melakukan beberapa hal yang orang orang pacaran di internet lakukan." Kata Kalisha.
"Apa itu?" Tanya Zachary.
"Sebentar, aku akan menuliskan daftarnya dan kau janji akan memenuhinya?" Tanya Kalisha balik. Zachary mengangguk. Kalisha pun menuliskan daftar aktifitas yang akan Ia lakukan dengan 'pacar'nya itu.

1. Membeli makanan dan minuman satu buah saja dan kemudian berbagi

2. Membeli baju yang sama dengan dia

3. Jalan jalan seperti sepasang kekasih

4. Foto berdua

Kalisha pun merobek kertas yang tadi ia jadikan tempat untuk menuliskan daftar keinginannya dengan 'pacar'nya itu. Ia pun melipat kertas itu dan memberikannya kepada Zachary.
"Ini daftar keinginanku. Kau sudah berjanji akan mengabulkannya, bukan?" Tanya Kalisha.
Zachary membuka lipatan kertas itu dan membaca semua keinginan Kalisha di sisa hidup mereka. Zachary bukannya kaget, ia malah merasa tenang dengan permintaan Kalisha.
"Cuman segini?" Tanya Zachary.
"Yup. Kenapa? Kurang banyak? Mau kutambah?" Tanya Kalisha balik.
"Enggak, sih. Awalnya kukira kau bakal seperti gadis gadis yang di internet. Mereka ingin dibelikan boneka beruang, bunga yang harganya mahal, dan bahkan aku pernah melihat ada yang ingin first kiss mereka di tempat yang bagus. Ternyata, kau jauh lebih sederhana dari yang ku pikirkan, seperti Dinda." Jawab Zachary.
"Untuk apa boneka beruang? Sebentar lagi kita akan meninggal, mending bonekanya untuk pasangan yang lebih bertahan lama dari kita." Kata Kalisha. "Kau akan mengabulkannya, kan?"
"Ini semua sangat gampang untuk dikabulkan." Kata Zachary. "Aku akan mengabulkannya saat kita sudah sampai di Hongkong, okay?"
"Siap, bagus."

Malam pun tiba. Kalisha dan Zachary masih berada di pesawat. Perkiraan waktu mereka sampai di Hongkong adalah pukul 4 sore waktu setempat. Kalisha sudah mengantuk. Tapi, ia tidak berani untuk tidur di pesawat. Pikirannya masih tertuju pada pesawat yang jatuh. Kalisha tidak mau tidur saat pesawat itu jatuh.
"Kau belum mengantuk?" Tanya Zachary.
"Belum terlalu." Jawab Kalisha. Dia berbohong, sebenarnya dia sudah mengantuk, tapi tidak bisa tidur gara gara ketakutan yang berlebih.
"Aku tidur duluan, ya?" Tanya Zachary.
"Oke, silahkan." Jawab Kalisha.
Zachary pun mulai mencoba tidur. Kalisha yang belum mengantuk memutuskan untuk pergi ke toilet sekedar untuk merenggangkan kaki. Ia bosan daritadi hanya bisa duduk saja.

72 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang