B3 (BUPER BIKIN BAPER) Bagian 7

472 18 0
                                    



Tita mencoba membantu gua bangun dari lantai koridor, dan Kinan udah pergi sama gerombolannya genk sinting.

"Awas aja ya tu anak, lihat aja pembalasan gua nanti lebih kejam." Gua mendengus kesal.

"Udah Din udah, ntar aja lu pikirin pembalasan. Tapi, sekarang lu perhatiin diri sendiri dulu yang diliatin sama anak kelas sebelah."

"Bodo gua nggak peduli Tit."

Aldi yang melihat gua dan Tita langsung menghampiri gua dan langsung mengintrogasi dengan detail.

"Neng, lu ngapain disini duduk dijalanan?" tanya Aldi tanpa melihat situasi dan kondisi.

"Diem lu, Al." ucap Dina kemudian mendorong bahu Aldi.

"Gila emang lu Al, orang lagi kesetanan malah dibercandain kayak begitu." Sahut Tita.

"Gua salah ngomong emangnya?" ucap Aldi tak merasa bersalah seraya menggosok hidungnya.

Gua dengan cepat meninggalkan tempat kejadian perkara dengan diiringi tatapan aneh anak-anak kelas sebelah. Gua udah nggak mikir Tita ada dibelakang gua atau enggak. Pikiran gua hanya tertuju pada satu hal, yaitu balas perbuatan Kinan yang udah bikin gua malu.

"Minggir lo!" ucap Dina keras kearah Wisnu teman sekelasnya.

"Buseet..." ucap Wisnu.

"Maaf wis maaf, lagi kumat dia maklumin aja ya." Tita mencoba meminta maaf kepada Wisnu perihal perilaku Dina.

"Habis berantem sama siapa dia?" tanya Wisnu kepo.

"Kinan tuh cari gara-gara." Sahut Tita singkat.

Dina langsung menuju bangkunya dengan mencoba berpikir terus apa yang harus dia lakukan kepada Kinan.

"Sabar Din, inheal-eksheal-inheal-eksheal rileks." Tita mendikte gua seolah-olah gua ibu-ibu hamil mau lahiran.

Gua menatap Tita tajam, sangat tajam "Ini nggak bisa dibiarin lagi Tit, gua harus bertindak." Gua diam sesaat.

"Ahaaa...." teriak gua kearah Tita.

"Gila nih anak." Bisik Tita.

Dina bangkit dari kursinya dan menuju kursi Kinan, segera Dina mengambil beberapa buku dan baju olahraga yang akan dipakai hari ini.

"Eh gila, mau lu apain itu buku sama bajunya, jangan aneh-aneh deh Din." Tita mulai kebingungan melihat tingkah gua.

"Mau tau? Sini ikut gua."

Dina langsung menuju ke depan kelas lebih tepatnya ke depan basecamp Pecinta Alam, kemudian Dina melemparkan buku beserta baju Kinan ke atap basecamp Pecinta Alam.

"Udah tau kan barang-barang nenek sihir itu mau gua apain?" gua memandang Tita yang mulai cemas akan adanya perang dunia ke-3 dikelas.

"Wisnu, Hibban, Bintang yang sedari tadi nongkrong didepan kelas hanya geleng-geleng kepala ngeliat tingkah Dina yang udah parah, karena Dina nantangin Kinan si Ratu Kelas.

Tita segera menghampiri Wisnu, Hibban, Bintang dan meminta tolong kepada mereka untuk segera mengambil buku dan baju yang telah Dina lempar.

"Heh ambilin dong tolong itu, buku dan baju yang di atap." Ucap Tita kepada mereka.

"Ogah gua ikut campur masalah perempuan-perempuan macan grrr." Ucap Wisnu kemudian geleng kepala.

"Ah bangke lu Wis, penakut banget beraninya cuma gombalin adik kelas doang. Tang, Bintang lu mau lihat tetangga lu masuk ruang BK lagi? Gara-gara perang lagi dia sama Kinan?" Ucap Tita kepada Bintang.

B3 (BUPER BIKIN BAPER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang