B3 (BUPER BIKIN BAPER) Bagian 11

541 23 2
                                    

"Al, Ndro, Tia, Bel gua kasih tau sekarang itu Dina lagi suka sama cowo dan cowok itu........" Tita memberitahu kepada keempat kawannya. "Yaeelah serius amat ndengerinnya hahaha, gua becanda doang kali." Ucap Tita diiringi tawa tanpa dosa

Aldi dan Andro melemparkan kotak lem kearah Tita karena sikap Tita.

"Gelo maneh Ta, gua kirain beneran tau." Ucap Aldi.

"Tauk tu, gua udah serius juga dengerinnya." Gumam Andro.

"Enggak hahahaha."

Dina bisa bernafas lega karena Tita ternyata hanya bercanda mengatakan hal itu. Bahkan Dina belum bisa menceritakan kepada sahabat terdekatnya mengenai perasaannya yang mulai muncul ini.

***

"Lihat aku sekilas saja, maka aku sudah bahagia." Shifa

Shifa melangkahkan kakinya keluar rumah dan berjalan menuju jalan raya untuk menunggu angkutan. Hari ini Shifa tidak mengendarai motornya, karena akan digunakan kakaknya.

Shifa menunggu angkutan selama 10 menit, mungkin hari ini adalah hari terlama dia menunggu angkutan datang. Jam sudah menunjukkan 06.30 dan perjalanan hingga sampai kesekolah mungkin akan memakan waktu 15 menit.

Tiba-tiba seseorang dengan motor 150cc berhenti dihadapan Shifa, dan benar saja orang itu adalah Adrian.

"Neng, nungguin angkot? Bareng abang aja ayo, nanti telat loo hehehe." Tanya Adrian dengan senyumnya.

"Kenapa selalu lo yang dateng saat gua butuh seseorang? Kenapa bukan Hanif yang dateng bantuin gua dan nawarin gua?" batin Shifa.

"Shif? Lo nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Adrian lagi setelah menyadari Shifa melamun.

"Ha? Apa Ian?" jawab Shifa spontan setelah tersadar dari lamunannya.

"hahaha dasar, ayo naik, bareng gua aja kesekolah!" ucap Adrian seraya mengusap puncak kepala Shifa.

"oooh, oke. Gua nebeng ya." Jawab Shifa singkat.

Sebenarnya Shifa enggan untuk pergi bersama Adrian, Shifa ingin berhenti memanfaatkan Adrian. Shifa juga ingin berhenti mengharapkan Hanif kembali kepadanya.

Shifa segera melepas helm milik Adrian dari kepalanya setelah sampai di parkiran sekolah. Entah kenapa Adrian selalu membawa 2 helm kesekolah.

"Thanks ya Ian." Ucap Shifa lirih

"Iya sama-sama, besok-besok bareng aja sama gua Shif." Adrian menawarkan bantuan kepada Shifa.

"Gua, ada motor kok Ian hehe." ucap Shifa menolak.

"Yaudah, yuk ke kelas." Sahut Adrian pasrah.

Shifa dan Adrian berjalan beriringan menuju kelas, dari kejauhan sudah terlihat jelas anak-anak kelas mereka menatap mereka penuh dengan tanya. Terutama Raya, Raya kebingungan karena tiba-tiba saja Shifa menjadi sedekat itu dengan Adrian.

Raya menarik Shifa secepat mungkin setibanya Shifa didepan kelas. Raya melontarkan sebanyak mungkin pertanyaan yang menggelayuti pikirannya sedari tadi.

"Lo sakit?" kalimat pertama yang dilontarkan Raya kepada Shifa.

"Enggak." Jawab Shifa enteng.

"Terus? Lo gila ya?" sahut Raya.

"Iya, gara-gara deket lo gua jadi gila. Apaan sih lo aneh deh Ray." Jawab Shifa.

"Shif Shif, Lo tuh yang aneh! Kenapa tiba-tiba lo bisa deket sama Adrian, padahal sebelumnya lo nggak pernah mau sama tuh anak!" suara Raya sedikit meninggi karena keanehan sahabatnya.

B3 (BUPER BIKIN BAPER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang